“Video call siapa, Bi?” tanyaku berharap Mas Yanto bisa berkata jujur.“Bukan siapa-siapa, Mi.” Ia terlihat salah tingkah.“Terus kenapa HP-nya disembunyikan di belakang?” Aku menatap tajam manik matanya yang hitam.“Oh ... ini.” Mas Yanto mengeluarkan ponselnya. “Mati, Mi. Habis baterai. Hehehe.” Bohong! Pasti sengaja di-nonaktifkannya, biar tidak ketahuan. Jelas-jelas tadi layarnya hidup, dan kudengar Mas Yanto memanggil sayang dengan lawan bicaranya. Baiklah. Kalau memang Mas Yanto tidak mau mengaku, biar aku cari tahu sendiri.Lihat saja Mas Yanto, kalau sampai ketahuan berbohong, kamu akan tahu sendiri akibatnya. “Mi, itu ... kuota abi habis," ucapnya kemudian, sambil meringis."Bukannya tiga hari yang lalu baru diisi?" "Nggak tahu nih, Mi. Padahal cuma buat nonton ceramah di you tube. Kadang juga dipinjam Ohim buat nonton Upin-Ipin."Sekarang, malah Rohim yang dijadikan alasan. Kukeluarkan dompet dari dalam tas selempang. Membukanya lebar-lebar untuk mengeluarkan beberapa l
Last Updated : 2022-11-03 Read more