Home / Romansa / Dendam Anak Tiri / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Dendam Anak Tiri: Chapter 311 - Chapter 320

325 Chapters

Alena & Andrio: Bab 118

"Apa-apaan kamu, Alena?!" Alena yang sibuk berteriak-teriak sejak tadi seketika berhenti, mendengar suara suaminya di belakang. Dia menghapus air matanya cepat, lalu menoleh. "Mas." "Kamu kenapa marah-marah sama bayi kita?" Andrio menatap Alena melotot. "Aku baru pulang tadi, tiba-tiba Rara ngasih tahu aku, bilang kamu teriak-teriak di kamar. Kamu kenapa, Alena?!" Alena hanya diam sambil menunduk. Dia tahu dia salah dan suaminya pasti marah. Melihat istrinya tak menjawab, Andrio mengalihkan tatapannya pada Anna yang menangis kian kencang. Dan mencoba menggendong bayi itu. "Anak Papa kenapa nangis? Hmm?" Andrio mengajak bayi itu bicara dengan penuh kelembutan. "Kamu juga nggak ngompol, kok. Laper, ya?" Lalu pada Alena dia bertanya. "Dia udah kamu kasih susu?" "Udahlah, Mas," jawab Alena ketus. Walau asinya masih seret, Alena masih berusaha menyusui bayinya. Mereka belum sempat lagi untuk mencarikan susu formula yang cocok untuk bayinya. "Terakhir jam berapa?" "Baru satu jam la
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Alena & Andrio: Bab 119

Mobil Andrio akhirnya tiba di halaman rumah orang tuanya. Ketika turun dari mobil, Andrio mendapati papanya sedang membaca koran di kursi teras. Andrio berjalan mendekati papanya. Pria berusia setengah abad itu menyadari kehadirannya lebih dulu. Dia menatap Andrio heran. "Andrio ...." Pasalnya anaknya itu jarang main ke rumah, kecuali ada sesuatu yang amat penting. Putra juga menyadari raut wajah anaknya yang tampak kencang. Namun, ketika menatapnya, wajah Andrio berubah tenang. "Hai, Pa. Apa kabar, Pa?" Andrio menyalami tangan papanya. Putra masih memandangi anaknya itu penuh keheranan sebelum akhirnya menyahut. "Alhamdulillah, Papa sehat. Kamu gimana?" "Sehat juga, Pa." "Keluargamu? Anak istrimu sehat?" "Keluargaku sehat, Pa, tapi mentalnya enggak." "Apa maksudmu, Andrio?" Putra makin keheranan. Perasaannya mengatakan Andrio ke mari karena ada hal yang penting tampaknya benar adanya. "Mama cari masalah, Pa." Andrio memutuskan untuk mengadu pada papanya. "Masalah gimana?" P
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Alena & Andrio: Bab 120

Seminggu sejak kejadian itu berlalu. Dan Andrio berhasil membawa Kenzy pulang ke pelukan Alena. Waktu itu Alena senang bukan main. Dia menggendong dan menciumi bayi itu, memeluknya erat seolah takut kehilangan. Dan sepulangnya Kenzy ke pelukannya tak lantas mengubah sikap Alena yang malah makin berantakan. Seminggu belakangan ini dia sering marah-marah pada bayinya, Anna. Kadang juga menangis tanpa sebab. Kadang mengaku lelah merawat bayinya. Dan Andrio makin heran dengan perubahan sikap Alena itu. Pria itu pun berusaha mencari tahu kenapa istrinya itu bersikap demikian semenjak selesai melahirkan. Dia bahkan sampai membawa istrinya konsultasi ke dokter. Dan ternyata dokter mengatakan kalau Alena terkena baby blues syndrom. Setelah mengetahui gangguan mental yang istrinya alami, barulah Andrio paham. Dan sejak hari itu, pria itu memaklumi sikap Alena pada bayinya. Namun, tetap mewanti-wanti agar Alena tidak sampai mencelakai bayi mereka. Andrio juga berusaha menghilangkan baby blu
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Alena & Andrio: Bab 121

Hari-hari terus berlalu. Makin ke sini, Alena makin terbiasa mengurusi bayi-bayinya. Memang sebenarnya kalau dipikir-pikir dan dirasa-rasa, tugasnya sebagai seorang istri sekaligus ibu dua anak sangatlah berat. Namun, dia tak kuasa mengeluh karena mengeluh hanya akan membuat hidupnya terasa makin berat.Maka Alena menikmati tugasnya itu dengan senang dan semangat. Melakukannya dengan penuh cinta untuk anak dan suaminya yang dia cintai. Dengan begitu kegiatan itu membuatnya merasa bahagia.Alena juga tidak pernah lagi menangis atau kewalahan merawat Anna karena sudah terbiasa. Andrio yakin, perlahan gangguan mental yang istrinya alami itu akan hilang. Dan semua kembali baik-baik saja.Hari ini, Alena memutuskan berkunjung ke rumah orang tuanya. Dia mengajak Anna, membawa mobil sendiri. Sementara Kenzy dia tinggal dan minta Rara yang menjaga dipantau Bi Jum juga. Begitu tiba di rumah orang tuanya, Alena langsung menuju ke halaman samping yang langsung berbatasan dengan teras samping, te
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Alena & Andrio: Bab 122

Percakapan basa-basi itu berlanjut sampai tiba-tiba Anna dalam gendongan Alena terbangun dan menangis. Bagas yang melihat itu mencoba mengambil alih dan menenangkannya.Kini Bagas malah keasyikan menggendong cucunya sambil mengajaknya jalan-jalan keliling taman. Sesekali orang tua itu duduk di kursi ayunan sambil bersenandung pelan. Sedangkan Alyssa sejak tadi sudah masuk ke dalam. Tinggallah Alena dan Rista di taman itu.Mereka menceritakan banyak hal. Lebih banyak menceritakan apa yang menimpa Alena belakangan ini. Tentang dirinya yang sempat mengalami baby blues syndrom."Gimana rasanya jadi ibu baru, Alena?" Mami Rista bertanya.Alena menghela napas sambil melempar pandang ke arah papinya. "Berat-berat ringan, Mi." Alena kemudian tertawa. "Awalnya berat banget, merasa terbebani tapi makin ke sini aku udah terbiasa, sih. Berat tapi menyenangkan. Dan dari kegiatan itu, tiap kali menatap anakku, aku sadar aku udah makin dewasa dan bukan remaja labil lagi. Dan aku berusaha untuk mengu
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Alena & Andrio: Bab 123

Hari-hari terus berlalu. Kehidupan Alena dan Andrio berjalan sebagaimana mestinya. Kadang mereka bertengkar, kadang romantis, kadang berselisih paham, kadang saling mendukung. Ribut dan tentram silih berganti. Meski begitu, Alena selalu merasa bahagia. Bahagia memiliki keluarga seperti keluarga mereka. Memiliki suami seperti Andrio dan memiliki anak-anaknya. Semua anugerah itu sangat patut dia syukuri. Saat ini Alena dan Andrio sedang menunggu malam larut tiba. Mereka hanya baring-baring santai di kasur. Sedangkan anak-anak mereka sudah pada tidur. Alena sibuk mengamati Andrio yang menatap ipad sejak tadi. Suaminya itu mengabaikannya. Tapi Alena tak ambil pusing. Dia sudah terbiasa dengan itu. Justru wanita itu hanya tersenyum menatap suaminya. Sampai akhirnya, Andrio sadar dia tengah dipandangi. Pria itu menoleh. "Kenapa?" Dia mengangkat alis sebelahnya. Alena senyum-senyum saja. "Enggak, Mas." "Kamu kenapa ngeliatin aku kayak gitu? Masih terpesona sama aku?" Andrio mulai mengg
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Alena & Andrio: Bab 124

Satu tahun kemudian ...."Kupandang langit penuh bintang bertaburan ... berkelap-kelip seumpama intan berlian ...." Alena bernyanyi kecil sambil mendorong baby stroller, berjalan mengelilingi taman rumah. Di dalam kereta bayi itu ada Anna dan Kenzy.Satu tahun berlalu, tidak banyak yang berubah dari kehidupan Alena dan Andrio selain anak-anak mereka yang sudah tumbuh besar. Alena yang juga sudah terbiasa mengurusi anak-anaknya.Kenzy sudah berusia satu tahun sepuluh bulan, sedangkan Anna berusia satu tahun satu bulan. Kenzy sudah biasa bicara dengan pengucapan yang jelas, sudah mengerti diajak bicara dan sudah bisa berjalan sendiri tanpa dipimpin, sedangkan Anna sudah bisa bicara namun masih tidak jelas pengucapannya, bisa berjalan dengan dipimpin dan bisa mengerti diajak bicara juga."Mau nyanyi apalagi?" tanya Alena pada anak-anaknya. "Lagu kupu-kupu yang lucu mau?""Mau ...," jawab Kenzy sambil mendongak menatapnya, sedangkan Anna hanya menatap ke segala arah."Oke, kita nyanyi lagu
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Alena & Andrio: Bab 125

Malam harinya, Alena gelisah seorang diri di kamar. Anna dalam gendongannya sejak tadi tak berhenti menangis kencang. Kekhawatiran Alena terjawab ketika dia menempelkan jemari di kening si bayi yang terasa sangat panas. "Ya ampun, Nak. Badanmu panas banget ...." Alena berdiri menggendong anaknya, mencoba mendiamkan meski rasanya mustahil karena bayi itu sedang demam tinggi.Alena melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul tujuh. Lalu dia meraih ponsel di atas nakas, mengecek pesan dari Andrio, tapi tidak ada.Alena menarik napas, lalu mengembuskannya kembali. Hal itu dia lakukan berkali-kali sampai perasaannya tenang. "Aku nggak boleh panik. Sebaiknya aku cari tahu di g****e pertolongan pertama waktu bayi lagi demam, apa, ya?" Sambil menggendong bayi dengan tangan sebelah, dia mengotak-atik ponselnya.Dia membaca sekilas informasi yang dia dapat dari g****e. Lalu dia menghubungi Bi Jum lewat chat, minta siapkan air hangat dan kain buat kompresan. "Sabar, ya, Nak. Mama siapin air ha
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Alena & Andrio: Bab 126

"Pakaian udah, dalaman udah, pembersih muka udah, pomade udah, jam tangan udah, berkas-berkasnya udah, tiket udah, foto-foto aku sama anak-anak juga udah, hmmm apa lagi, ya ...." Alena mengecek barang-barang yang sudah dia masukkan dalam koper Andrio. "Iya semuanya udah beres."Setelah dirasa semuanya sudah lengkap, Alena pun menutup koper itu lalu menyeretnya dekat pintu agar mudah di bawa keluar. Ada dua koper yang siap Andrio bawa. Sebagian besar isinya adalah pakaian dan barang-barang penting.Bersamaan dengan itu, Andrio keluar dari kamar mandi yang ada di kamarnya. Pria itu baru saja selesai mandi, bertelanjang dada dengan handuk kecil melilit pinggangnya, sedangkan handuk kecil lain menyampir di bahunya. "Udah beresin semua? Makasih, ya, sayang," ucapnya saat melihat kesibukan istrinya menata koper. Dia lalu menatap cermin sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil.Alena menoleh. "Udah beres. Cepetan pakai bajunya. Udah kusiapin di lemari paling depan," beritahu Alena. "Ak
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Alena & Andrio: Bab 127

"Farah?" tebak Andrio lebih dulu membuat Alena menoleh ke suaminya. Ternyata Andrio juga bisa mengenalnya."Iya, gue Farah," sahut perempuan itu kemudian.Alena kembali menatap perempuan yang mengaku Farah itu. Dia melotot tak percaya. "Farah?! Ya ampun!" Alena sontak berdiri. "Gue hampir nggak bisa ngenalin lo tahu, lo berubah banget!" Alena serta-merta memeluk Farah erat-erat. Sementara yang dipeluk juga membalas hal serupa.Mereka saling berpelukan erat. Tubuh kedua wanita itu bahkan bergerak-gerak ke kiri dan kanan karena Alena begitu antusias. Alena kemudian melepas pelukannya. "Apa kabar lo? Kebetulan banget ya kita ketemuan di sini?""Iya, maaf ya gue nggak ada kabar selama ini," jawab Farah. "Iya, nih. Nomor WA lo udah lama nggak aktif, abis itu nggak ada ngasih kabar ke gue juga. Sombong lo.""Bukannya gitu." Farah menyengir terlihat tak nyaman.Alena tertawa. "Iya, iya, gue cuman bercanda kok."Farah lalu menatap Andrio dan anak-anak mereka. "Kalian pada mau ke mana nih?""M
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more
PREV
1
...
282930313233
DMCA.com Protection Status