Deg, 'Sialan, ini suaranya Mas Fadli!' geram Fiona di dalam hati. Jantung yang semula berdetak normal di dadanya berubah rikuh. Tubuhnya seketika diselimuti keringat dingin. Aliran darah di dalam tubuhnya juga serasa membeku. Dan segala kemungkinan buruk mulai tersebar di dalam benaknya. Kegalauan yang sempat dia rasakan setelah pertemuan dengan ibunya Igor pun langsung dilempar ke belakang kepala. Beruntung saat ini Fiona sedang dalam posisi membelakangi Mas Fadli, dia jadi memiliki waktu untuk menenangkan diri sesuai dengan saran Max tempo hari. Tarik nafas, Hembuskan, Tarik nafas, Hembuskan, Ketika Fiona sudah mulai bisa merasakan darahnya kembali mengalir dengan lancar, dia bergegas meraih ponsel dari dalam tasnya. Digerakkannya jari-jari tangan dengan cepat di atas layar. [Nau, aku ketemu Mas Fadli,][Di cafe XXX,][Kalau terjadi apa-apa sama aku, kamu tolong selamatin aku, ya!]Fiona tidak menunggu balasan dari Naura sebelum memasukkan kembali benda pipih itu kembali ke
Read more