"Ibu, Teh, nyebelin! Aku ini mau diet enggak mau makan malam, tapi masih aja dipaksa. Sudah alasan juga mau makan bareng Teteh, Ibu tetap maksa malahan marah-marah." Curhatnya. Lega kukira dia tahu siapa aku."Oh, gampang itu, kita pura-pura makan aja, kamu ambil makan dua piring, tapi dikit-dikit aja biar Teteh yang habisin," jawabku girang entah ide dari mana tiba-tiba muncul begitu saja di kepalaku. Kebetulan juga aku lapar karena belum makan sejak siang tadi. Hanya beberapa kue dan teh manis saja yang kumakan tadi di sini."Benaran, Teh?" tanyanya sumringah."Bener dong, buruan gih, ambil sana! Ingat jangan banyak-banyak, ya? Teteh tunggu di sini," kataku lagi.Aku harus kirim pesan pada Mbok Wati untuk hati-hati di rumah bersama Fia, aku sebenarnya sangat rindu meski baru sehari tidak bertemu anakku itu, tapi demi membongkar kebusukan Mas Eko aku harus sedikit berkorban.Aku makan dengan lahap, karena memang sangat lapar. Gadis ini melihatku heran dan takjub makan banyak, tapi ti
Terakhir Diperbarui : 2022-11-23 Baca selengkapnya