POV OCHA. ****“Silakan saja kalau kamu bisa, Teh! Lagi pula, ya, Teteh. A Eko itu juga sebenarnya sudah bosan sama Teteh. Dia itu udah nggak suka. Teteh udah nggak keset. Udah nggak sempit. Beda denganku. Itulah yang selalu dia katakan padaku, Teh. Aku ini candu baginya. Ya, kalau Teteh mau maksakan, nggak apa-apa, sih. Kita jadi Kakak dan Adik madu istri pertamanya A Eko. Tapi, yang jelas A Eko akan semakin repot dan pusing membagi waktunya untuk ketiga istrinya, Kalau saran aku, sih, Teh, Mundur aja! Lagi pula, ya, Teh. Kan, Teteh sudah punya anak, tuh. Walaupun Teteh mundur, Teteh tetap, kok, dapat bagian dari hartanya A Eko, karena masih ada anak. Sedangkan aku belum ada dan belum punya apa-apa. Jadi aku harus tetap maju, Teh. Aku harus mensejahterakan hidupku dulu dengan harta yang dimiliki A Eko. Teteh, Kamu paham, kan, sampai sini kenapa aku menggoda suaminya Teteh? Makanya, Teh, jadi orang jangan sombong. Jadi orang jangan suka pamer ini dan itu. Jadi membuat orang lai
Last Updated : 2023-08-18 Read more