Home / Romansa / Dendam Salah Alamat / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Dendam Salah Alamat: Chapter 51 - Chapter 60

89 Chapters

Hi, Ge!

Hi, Ge.Lo pasti sebel banget waktu baca surat ini. Karena gue yakin mama pasti baru bisa kasih surat ini setelah gue pergi cukup lama. Ya ... kalau dipikir-pikir salah Lo juga sih! Siapa suruh lama amat kagak nikah-nikah sama Abang gue.Kalian berdua itu padahal saling cinta, tapi entahlah abang gue kesambet jin dari provinsi mana sampai-sampai segitu marahnya sama Lo. Gue harap prahara pelik antara kalian berdua segera terurai ya sebelum kalian menikah. Tapi kalau belum juga terselesaikan, coba deh Lo selidiki mantan pacar super tampan gue dan sepupu cantiknya yang tidak lain tidak bukan friendzone Bang Izar, si Mbak Melly. Kayaknya ada sangkut pautnya sama mereka berdua deh.BTW, Selamat menempuh hidup baru ya Ge! Alhamdulillah, jadi Kakak ipar gue juga akhirnya Lo ya! Gue berbahagia untuk pernikahan Lo dan Bang Izar. Sayangi abang gue seperti rasa sayang Lo ke Bang Izar jaman orok dulu. Menyayanginya tanpa kata karena dan tetapi.Gue percaya rasa sayang antara kalian berdua itu ak
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

Keraguan

Malam ini adalah malam kedua bagi Abizar dan Gea dengan status suami istri. Setelah malam pertama dilalui dengan tidur terpisah walau masih dalam satu kamar, di malam kedua ini ada sedikit kemajuan dalam hubungan kedua anak konglo itu. Malam ini Abizar bersedia tidur satu ranjang bersama istri cantiknya. Setelah menyelesaikan beberapa dokumen di ruang kerjanya, Abizar perlahan merebahkan tubuhnya di samping sang istri yang sudah lebih dulu terlelap. Ditatapnya wajah cantik Gea dengan seksama. Tampak masih ada sisa air mata di pipi hinyai cucu pertama keluarga Adinata tersebut. Area sekitar matanya juga sedikit membengkak. Selain itu sisa kemerahan di ujung hidung bangirnya juga masih tampak. Jelas sekali bahwa istri cantiknya itu baru saja menangis."Sebenarnya siapa yang berbohong? Kamu atau Melly? Tapi untuk apa juga Melly membohongiku?" lirih Abizar sambil menatap wajah Gea yang masih saja tampak cantik di matanya walau sedang tertidur seperti saat sekarang ini. Kalau saja dia tid
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

Perlahan

Pagi ini terasa berbeda bagi Gea. Bukan lagi bantal ataupun guling yang menyapa visualnya sesaat setelah membuka mata, melainkan wajah tampan sang suami penuh dendamnya.Di malam kedua pernikahan mereka berdua, Abizar memang memilih untuk tidur seranjang dengan Gea. Ada sedikit kelegaan di hati Gea. Walau tidak terjadi apapun antara dirinya dan sang suami selain terlelap sepanjang malam, tapi setidaknya kini mereka sudah tidak lagi tidur di tempat yang berbeda.Gea menatap sepuas mungkin wajah tampan Abizar dari jarak yang hanya sejengkal. Tampak sangat jelas betapa tampan dan rupawannya wajah suaminya itu.Aelah tampan sekali wajah "bobok" suamiku? Hehehe!Gea menatap dengan seksama setiap lekuk wajah pria yang selama ini selalu ia sangkal bahwasanya pria itulah yang mengisi hati dan pikirannya. Pria yang selama ini terperangkap dengan dendam padanya. Pria yang selama ini selalu ia coba lupakan namun selalu tidak bisa."Kenapa Mas begitu membenciku? Apa iya karena Mas merasa akulah p
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

Pembuktian

Perlahan Abizar dan Gea sama-sama mendaki puncak asmara tertinggi. Keduanya sama-sama berusaha menikmati setiap langkah pendakian tersebut. Ini memang bukan yang pertama bagi Abizar, sebelumnya ia pernah melakukannya dengan perempuan yang lain. Dia paham bagaimana sensasi rasa mendaki ke puncak asmara bersama seorang perempuan yang berlabel gadis maupun seorang perempuan yang sudah pernah melakukannya sebelumnya dengan pria yang lainnya. "Sa-sakit, Mas," rintih Gea ketika Abizar mulai menerobos area kegadisannya. Abizarpun terpaku sejenak. Ia sadar ada sesuatu yang utuh dari diri Gea yang harus ia lewati. Ada tembok yang begitu terjal yang harus Abizar lewati dalam pendakiannya bersama Gea pagi itu. Ada sesuatu yang harus ia tembus dari kepemilikan Gea. "Ah ... sa-sakit sekali, Mas!" Gea kembali merintih kesakitan ketika Abizar mencoba menerobos pertahannya. Sampai akhirnya ... "Argh ... " air mata mengalir di sudut mata Gea. Rasa perih, panas, dan penuh ia rasakan di kepemilikannya
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more

Kemajuan

2 jam setelah pendakian ke puncak asmara usai, kini Abizar dan Gea sudah berada di lounge bandara untuk menunggu keberangkatan mereka menuju Bali. Perjalanan kali ini mereka lalui bersama pengantin lama rasa pengantin baru, Gibran dan Audrey. Dua pasangan ini berencana akan meninjau proyek merger perusahaan Adinata dan Permadi yang terbaru di Bali, yaitu sebuah hotel mewah di area Seminyak. Selain itu perjalanan mereka kali ini tentu untuk melepas penat dari rutinitas mereka di ibukota. Ya ... bisa dikatakan bahwa perjalanan bisnis mereka kali ini sekaligus liburan tipis-tipis kalau kata Audrey. "Selamat pagi, Bapak Abizar dan Ibu," celoteh riang Audrey membuka percakapan di pertemuan mereka pagi itu. Melihat cara Gea melayani Abizar sarapan pagi tanpa ada drama penolakan dari Abizar, serta selalu terpajangnya senyum cantik Gea di sepanjang menjalankan tugasnya melayani sang suami dalam menyantap makanan paginya, membuat Audrey menyimpulkan bahwa sepertinya memang ada banyak kemajuan
last updateLast Updated : 2023-03-30
Read more

Bertanya

"Ini pakai syal Tante!" Audrey menyerahkan syal kremes berharga jutaan yang ia bawa. "Terima kasih," Gea menerimanya malu-malu. Haduh ... kenapa sih selalu saja ketauan Tante Dakota Jhons*n KW super kesayanganya ini. Dulu saat masih berseragam putih abu-abu, Audrey juga yang memergokinya sedang bercumbu mesra dengan Abizar. Eh, sekarang sudah menikah dengan Abizarpun, Audrey pula yang memergokinya. Walau hanya memergoki jejas-jejas kemerahan buah karya Abizar di leher jenjangnya, tapi tengsin juga 'kan ye? Geapun segera menggunakan syal kremes milik tante cantiknya itu. Lagipula kenapa Abizar tidak memberitauku sih? Atau memang dia cuek-cuek saja jejas kemerahan hasil ciptaannya pagi tadi terlihat orang lain? Huft! "Tante ke toilet hanya untuk memberikan syal ini padaku?" Gea melirik ke arah Audrey sambil merapikan syal kremes milik tantenya itu di lehernya. "Ya gak juga lah. Tante mau merapikan gincu Tante. Tadi sepertinya sedikit berantakan setelah menikmati secangkir kopi." Ae
last updateLast Updated : 2023-03-31
Read more

Kembalinya Sang Rival

Sesampainya di Bali, Abizar dan Gea segera menuju proyek merger kedua perusahaan keluarga mereka. Pasangan yang baru 36 jam resmi menjadi sepasang suami istri ini pergi meninjau proyek tersebut bersama Gibran dan Audrey. Namun adik kandung dan adik ipar mamanya itu memilih menggunakan mobil berbeda dengannya dan Abizar. Audrey bilang tidak mau mengganggu kehangatan pasangan pengantin baru. Bahkan Audrey juga meminta Fanny dan Deo, kedua sekertaris pasangan sejoli ini untuk tidak satu mobil dengan keduanya.Sepanjang perjalanan dari bandara menuju proyek terbaru mereka. hanya ada hening antara Gea dan Abizar. Keduanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Khusus untuk Gea, pikirannya masih saja berkutat terkait rasa tidak nyaman di kedua pangkal pahanya.Aelah, apa kabar nanti selama Aku harus meninjau proyek? Lokasi yang masih penuh dengan bahan bangunan tentu membuat cara berjalanku semakin tidak nyaman ketika melintasi lokasi proyek tersebut. Berjalan di tempat normal saja rasa
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

Mengulangnya lagi

Selesai meninjau proyek merger perusahaan keluarganya dan perusahaan keluarga sang istri, Abizar mengajak Gea kembali ke hotel. Di saat rombongan kunjungan kerja mereka memilih untuk makan siang bersama di salah satu restoran milik Audrey di Bali, Abizar lebih memilih makan siang bedua bersama Gea di kamar hotel.Caelah, sudah gak tahan mau enak-enak lagi kayaknya pengantin baru ini, gumam Audrey dalam hati.Keputusan Abizar ini jelas mengundang senyum penuh makna di wajah Audrey dan Gibran maupun Fanny dan Deo. Ya ... mana mereka semua tau kalau maksud dan tujuan Abizar mengajak Gea segera kembali ke hotel sebenarnya bukan untuk enak-enak seperti yang dipikirkan timnya, melainkan karena rasa tidak nyaman di area sensitif sang istri.Abizar merasa kasihan melihat Gea beberapa kali meringis menahan rasa tidak nyaman di kedua pangkal pahanya. Dengan segera menuju ke hotel, Abizar berharap Gea bisa sesegera mungkin berendam di air hangat untuk mengurangi rasa tidak nyamannya tersebut.Bu
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Istri Soleha

Keesokan harinya, tidak usah ditanya lagi bagaimana gempornya Gea setelah sehari kemarin harus mendaki puncak asmara tertinggi berkali-kali bersama sang suami.Pagi, siang, malam! Seperti anjuran meminum obat antibiotiknya ketika flu!Belum lagi kemarin di sesi malam, Abizar mengajaknya mendaki puncak asmara tertinggi selama beronde-ronde. Seakan tidak ada puasnya, suami tampan dan rupawannya itu terus saja mengusik tidurnya. Meminta lagi, lagi, dan lagi untuk mengulang sesi enak-enak mereka. Alhasil pagi ini kelelehan sangat tampak di wajah Gea.Namun selelah apapun wajah Gea, tetap saja tampak cantik di mata Abizar. Apalagi sejak ia tau dirinyalah yang membuka segel istri cantiknya itu. Semakin cantik sajalah Gea di matanya."Cantik sekali," lirih Abizar seraya membelai lembuy wajah sang istri. Rasanya indah sekali pemandangan bangun tidurnya dua hari ini. Wajah cantik Gealah yang pertama kali visualnya sapa ketika membuka mata.Sebelum sang istri terbangun, ia tatap wajah cantik it
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Runtuhnya Wibawa Para Blush On

Melly is calling ... Untuk ketiga kalinya layar ponsel Abizar tertulis kalimat tersebut. Dan untuk ketiga kalinya pula Abizar tampak tidak berminat mengangkat panggilan tersebut. "Mas, teleponnya berdering sedari tadi." "Abaikan saja!" "Heh? Abaikan? Mungkin saja penting, Mas." Gea penasaran mengapa Abizar mengabaikan panggilan dari sahabat yang juga cinta pertamanya itu? "Aku sedang sibuk." "Heh? Sibuk?" Gea melirik Abizar. Sibuk dia bilang? Sibuk apaan? "Iya. Sibuk mengeringkan rambut istriku." BLUSH! Seketika pipi Gea terasa panas. Pasti pipinya kali ini merah merona seperti tomat busuk. Runtuh sudah wibawa para blush on, hehehe. Bayangkan saja, Mas Izar lebih memilih membantuku mengeringkan rambut daripada mengangkat telepon mantan cemcemannya yang juga sahabat kesayangannya itu. Bagaimana tidak menghangat hati dan pipiku! Wah ... Artinya kali ini Mas Izar lebih mementingkan kebersamaannya denganku daripada Mbak Melly, benar atau betul? Hehehe. Ah, kalau gini sih rela
last updateLast Updated : 2023-04-04
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status