Sesampainya di Bali, Abizar dan Gea segera menuju proyek merger kedua perusahaan keluarga mereka. Pasangan yang baru 36 jam resmi menjadi sepasang suami istri ini pergi meninjau proyek tersebut bersama Gibran dan Audrey. Namun adik kandung dan adik ipar mamanya itu memilih menggunakan mobil berbeda dengannya dan Abizar. Audrey bilang tidak mau mengganggu kehangatan pasangan pengantin baru. Bahkan Audrey juga meminta Fanny dan Deo, kedua sekertaris pasangan sejoli ini untuk tidak satu mobil dengan keduanya.Sepanjang perjalanan dari bandara menuju proyek terbaru mereka. hanya ada hening antara Gea dan Abizar. Keduanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Khusus untuk Gea, pikirannya masih saja berkutat terkait rasa tidak nyaman di kedua pangkal pahanya.Aelah, apa kabar nanti selama Aku harus meninjau proyek? Lokasi yang masih penuh dengan bahan bangunan tentu membuat cara berjalanku semakin tidak nyaman ketika melintasi lokasi proyek tersebut. Berjalan di tempat normal saja rasa
Selesai meninjau proyek merger perusahaan keluarganya dan perusahaan keluarga sang istri, Abizar mengajak Gea kembali ke hotel. Di saat rombongan kunjungan kerja mereka memilih untuk makan siang bersama di salah satu restoran milik Audrey di Bali, Abizar lebih memilih makan siang bedua bersama Gea di kamar hotel.Caelah, sudah gak tahan mau enak-enak lagi kayaknya pengantin baru ini, gumam Audrey dalam hati.Keputusan Abizar ini jelas mengundang senyum penuh makna di wajah Audrey dan Gibran maupun Fanny dan Deo. Ya ... mana mereka semua tau kalau maksud dan tujuan Abizar mengajak Gea segera kembali ke hotel sebenarnya bukan untuk enak-enak seperti yang dipikirkan timnya, melainkan karena rasa tidak nyaman di area sensitif sang istri.Abizar merasa kasihan melihat Gea beberapa kali meringis menahan rasa tidak nyaman di kedua pangkal pahanya. Dengan segera menuju ke hotel, Abizar berharap Gea bisa sesegera mungkin berendam di air hangat untuk mengurangi rasa tidak nyamannya tersebut.Bu
Keesokan harinya, tidak usah ditanya lagi bagaimana gempornya Gea setelah sehari kemarin harus mendaki puncak asmara tertinggi berkali-kali bersama sang suami.Pagi, siang, malam! Seperti anjuran meminum obat antibiotiknya ketika flu!Belum lagi kemarin di sesi malam, Abizar mengajaknya mendaki puncak asmara tertinggi selama beronde-ronde. Seakan tidak ada puasnya, suami tampan dan rupawannya itu terus saja mengusik tidurnya. Meminta lagi, lagi, dan lagi untuk mengulang sesi enak-enak mereka. Alhasil pagi ini kelelehan sangat tampak di wajah Gea.Namun selelah apapun wajah Gea, tetap saja tampak cantik di mata Abizar. Apalagi sejak ia tau dirinyalah yang membuka segel istri cantiknya itu. Semakin cantik sajalah Gea di matanya."Cantik sekali," lirih Abizar seraya membelai lembuy wajah sang istri. Rasanya indah sekali pemandangan bangun tidurnya dua hari ini. Wajah cantik Gealah yang pertama kali visualnya sapa ketika membuka mata.Sebelum sang istri terbangun, ia tatap wajah cantik it
Melly is calling ... Untuk ketiga kalinya layar ponsel Abizar tertulis kalimat tersebut. Dan untuk ketiga kalinya pula Abizar tampak tidak berminat mengangkat panggilan tersebut. "Mas, teleponnya berdering sedari tadi." "Abaikan saja!" "Heh? Abaikan? Mungkin saja penting, Mas." Gea penasaran mengapa Abizar mengabaikan panggilan dari sahabat yang juga cinta pertamanya itu? "Aku sedang sibuk." "Heh? Sibuk?" Gea melirik Abizar. Sibuk dia bilang? Sibuk apaan? "Iya. Sibuk mengeringkan rambut istriku." BLUSH! Seketika pipi Gea terasa panas. Pasti pipinya kali ini merah merona seperti tomat busuk. Runtuh sudah wibawa para blush on, hehehe. Bayangkan saja, Mas Izar lebih memilih membantuku mengeringkan rambut daripada mengangkat telepon mantan cemcemannya yang juga sahabat kesayangannya itu. Bagaimana tidak menghangat hati dan pipiku! Wah ... Artinya kali ini Mas Izar lebih mementingkan kebersamaannya denganku daripada Mbak Melly, benar atau betul? Hehehe. Ah, kalau gini sih rela
Lima hari sudah Abizar dan Gea di Bali bersama Tim dari kedua perusaahan mereka. Lima hari pula hubungan pasangan suami istri itu semakin membaik. Abizar sudah semakin membuka diri pada Gea. Kini Pria tampan itu seakan tidak lagi malu-malu kucing menunjukkan perhatiannya pada Gea, bahkan di depan banyak orang sekalipun.Bayangkan saja, Abizar yang biasanya dingin bahkan cenderung kejam pada Gea, tiba-tiba saja menggandeng mesra tangan Gea di hadapan Audrey, Gibran, Fanny, dan Deo.Tentu hal tersebut membahagiakan bagi anggota group whatsapp "Abizar-Gea Bersatu" yang di dalamnya berisikan ibu-ibu maju tak gentar, antara lain Thabita, Livy, Audrey, Luna, Tiara, dan Fanny.Selama di Bali, Audrey dan Fanny tidak pernah lupa memberi kabar di group WA para sekutu mereka mengenai kedekatan dua human yang saling cinta namun sayangnya ada tembok tinggi bernama dendam salah alamat Abizar di antara keduanya."Sudah siap? Hem?" tanya Abizar seraya memeluk Gea dari arah belakang. Keduanya kini ber
Kini sudah satu bulan sejak kembalinya Abizar dan Gea dari Bali. Pasangan suami istri itu sudah kembali beraktifitas seperti biasa. Setiap Pagi mereka berangkat ke kantor setelah sarapan pagi bersama. Siang jika ada kesempatan, mereka habiskan waktu istirahat makan siang bersama. Malam selalu mereka sempatkan makan malam bersama dan mendaki puncak asmara tertinggi bersama pula. Ya ... Abizar rasanya tidak ada bosan-bosannya mengajak Gea mengarungi lautan kenikmatan setiap malam. Gea sampai-sampai harus ekstra melaukan perawatan di wajah, leher, dan sekujur tubuhnya agar tidak cepat mengalami aging karena harus sering begadang. Kalau bisa mandi retinol, pasti sudah ia lakukan demi mencegah keriput dan kekeringan di kulitnya. Bagaimanpun tidur yang cukup adalah salah satu kunci bisa awet muda. Itu adalah ilmu dasar merawat diri yang diajarkan almarhumah Oma Elma, Oma kesayangannya. "Bu Boss siang ini makan siang bersama Kami ya. Deva mengundang Kita makan siang bersama untuk merayakan
Melly semakin mengeratkan pelukannya. Menyalurkan semua rasa rindu yang ia rasakan selama hampir dua bulan ini. Rasanya begitu melegakan bisa kembali memeluk sahabat tampan dan rupawannya ini. "Apa kabar?" bisik Abizar. Dua bulan tidak bertemu sahabat sekaligus cinta pertamanya tentu membuat Abizar merindukan sosok cantik itu.Hening ...Satu detik, dua puluh detik, tiga ratus empat puluh lima detik, dan masih saja belum ada jawaban dari Melly. Wanita cantik itu terus saja memeluk pinggang Abizar sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria tampan dan rupawan itu.Merasa tidak ada jawaban, Abizar mengulang kembali pertanyaannya. "Apa kabar? Hem?"Kali ini mulai ada tanggapan dari Melly. Namun bukan sebuah jawaban, melainkan tangisan lirih yang diikuti dengan rasa basah di dada Abizar.Melly menangis?Abizar segera melepas pelukannya. Sebagai gantinya dia segera menangkup wajah Melly dengan kedua tangannya. "Ada apa?"Hati Abizar terasa nyeri setiap melihat sahabat yang juga cin
Mawar sedang bersama Kumbang. Mereka berdua sedang Makan siang di Rose and Wine Resto.Ketik Fanny di group whatsapp ibu-ibu maju tak gentar. Bersamaan dengan itu dia mengirim foto kebersamaan Abizar dan Melly yang sedang menikmati makan siang berdua.Mawar adalah sebutan Fanny dan sekutunya untuk Melly. Kumbang adalah sebutan mereka untuk Abizar. Sedangkan Gea mereka beri sebutan Anggrek Bulan.Fanny yang saat itu sedang bersama Gea dan rekan-rekan satu devisi mereka makan siang untuk merayakan ulang tahun Deva langsung memicingkan matanya ketika pandangannya bersiborok dengan pemandangan yang membuat mata bulan sabitnya terasa gatal seketika.What! Dasar Mawar! Dia itu gak ada kapoknya ya deketin kakak ipar. Balas Luna.Jangan sampai Anggrek Bulan melihat mereka, Fan! Kini giliran Thabita yang berkomentar.Terlambat. Anggrek Bulan malah yang lebih dulu melihat mereka. Kasihan sekali. Wajahnya tiba-tiba murung. Balas Fanny sambil tidak lupa menyertakan emoticon menangis gegerungan