Semua Bab Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir: Bab 91 - Bab 100
198 Bab
Part 91. Melajang Seumur Hidup
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Vier adalah sebuah pertanyaan sederhana yang seharusnya tidak perlu membuat Violet kesal. Tapi entah bagaimana dia merasa jika hubungan Vier dan Hara sudah lebih jauh dari yang dibayangkan. Vier bertanya ‘apa yang sebenarnya terjadi’ kepadanya. Bisa saja itu karena dia ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Violet sampai dia istrinya ketakutan seperti itu. Dan menyalahkannya? Violet tidak nyaman ketika pikirannya begitu jauh melangkah. Apakah dia cemburu dengan hubungan Hara dan Vier? Tidak. Kenapa dia harus mencemburui Hara? Dia bukan perempuan yang pantas dicemburui. Dia hanyalah Hara dan tidak sebanding dengan dirinya. “Apa yang terjadi?” Ibu Violet datang dengan secangkir minuman di tangannya. Perempuan itu sudah mengantarkan Vier pulang sebelum berbicara dengan putrinya. “Dia sungguh berantakan?”Meskipun Vier dan Violet bukan lagi suami istri, tapi hubungan mereka masih baik. Meskipun ibu Vier sudah mengatakan banyak hal buruk tentang Violet
Baca selengkapnya
Part 92. Kehancuran Musuh
Ketika seseorang merasa kecewa dan kesabarannya sudah diambang batas, maka dia akan mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Tapi Vier mengatakan semua itu dengan nada tegas dan percaya diri.Melajang seumur hidup katanya? Itu terdengar ironi. Tapi bagaimana lagi, ibunya terus mendesaknya untuk melakukan sesuatu yang sangat dibencinya. Bahkan perempuan paruh baya itu sudah mengetahui tentang perbuatan buruk yang dilakukan oleh Hara, tapi bagaimana bisa dia masih bisa membela Hara mati-matian.“Kamu ini bicara apa!” Karena tidak tahan dengan kalimat yang keluar dari mulut Vier, ibu Vier berteriak murka. “Vier, kenapa kamu tidak berdamai dengan dirimu sendiri dan bersikap layaknya seorang suami kepada Hara? Hara berbuat sampai sejauh itu karena dia ingin mempertahankan kamu di sisinya. Dia mencintai kamu.”Memangnya siapa yang peduli dengan itu? Vier tidak menjawab dan pergi begitu saja dari rumah. Di dalam pikirannya, dia harus pergi ke suatu tempat yang tidak ada siapa pun yang menge
Baca selengkapnya
Part 93. Desakan
Candy bisa melihat Ben pergi meninggalkan Briana termenung di tempatnya. Entah bagaimana dia merasa kebahagiaan merayap di dalam hatinya. Itulah kenapa seorang manusia harus tahu diri dan tidak serakah. Dia ingin mendapatkan banyak hal, tapi karena cara yang digunakan salah, maka dia hanya bisa kehilangan semua yang dimiliki.Karena teman lama sedang bersedih, maka tentu Candy yang menghiburnya bukan? Maka, dengan anggun dia melangkah mendekati Briana yang masih tidak bergerak di tempatnya. “Sepertinya ada seseorang yang sedang bersedih.” Candy dengan lembut berbicara. Menatap langsung ke arah Briana. Briana yang menyadari keberadaan Candy menjadi ketakutan. Wajahnya pucat pasi. Tubuhnya tampak bergetar. Ternyata penyekapan itu sungguh membuat Briana ketakutan luar biasa. Dan perempuan itu tampak trauma dengan keberadaan Candy. “Aku tidak memiliki masalah denganmu, Candy. Jangan ganggu aku.” Bahkan suara Briana bergetar. Candy tersenyum mendengar itu. Namun senyum itu penuh makna.
Baca selengkapnya
Part 94. Antara Dua Pilihan
Raka terus memikirkan tentang seorang calon yang ibunya katakan. Sejak beberapa bulan yang lalu, pembahasan tentang pernikahan selalu menjadi topik hangat di keluarga Raka. Ibunya seperti kebanyakan ibu-ibu yang lain, mendesak anak mereka untuk segera mencari pasangan agar mereka segera menikah. Usia Raka sudah cukup matang dan seharusnya dia sudah siap untuk berumah tangga. Saat Raka mengatakan dia sudah memiliki kekasih, ibunya sangat senang dan meminta agar Raka membawa kekasihnya bertemu dengan orang tuanya. Namun, Raka tidak terlalu memedulikan tentang itu. Meskipun sejak awal berpacaran dengan Candy dia sudah serius untuk menikahinya suatu saat nanti, tapi dia memberikan waktu lebih panjang kepada kekasihnya untuk menjalani kehidupannya yang bebas sebelum menikah denganya.Tapi tampaknya, ibunya sudah tidak sabar melihat Raka menikah sehingga sudah menyiapkan calon cadangan untuknya. “Hei. Ada apa?” Candy menyapa Raka dengan sebuah senyuman yang lembut. Tangan gadis itu terang
Baca selengkapnya
Part 95. Tempat Baru
Apakah secepat itu? Itu adalah pertanyaan yang muncul di dalam benak Candy. Apakah perempuan itu yang akan dijodohkan oleh orang tua Raka? Candy tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan benar. “Sejak Candy berdiri di pihak kami, kami benar-benar memiliki income yang cukup besar setiap bulannya. Saya bahkan berharap, kerja sama ini akan selalu berlanjut.” Seorang lelaki yang duduk di satu meja yang sama dengan Candy menatap Candy penuh minat. Dia tidak menyadari jika gadis yang ada di depannya itu tidak peduli dengan obrolan tersebut.“Tentu saja, Pak. Candy selalu bekerja dengan maksimal agar para kline merasa puas.” Melly yang menjawabnya dan berharap lelaki itu masih belum menyadari keanehan yang ditunjukkan Candy. Melly sedikit menginjak kaki Candy yang ada di bawah meja agar lebih fokus. Tapi gadis itu justru semakin menunjukkan wajah kecutnya. “Saya minta maaf, Pak. Tapi saya sedang kurang enak badan. Bisakah kita lanjutkan lagi nanti?” Karena hatinya sedang kalut, maka ten
Baca selengkapnya
Part 96. Aku Minta Maaf
Perempuan itu kembali ke ruangannya dengan senyum yang mengembang senang. Tampak suasana hatinya sedang sangat baik dan itu karena karyawan baru yang menarik perhatiannya. Saat jam kerja berakhir, semua karyawan pergi ke sebuah restoran untuk melakukan perayaan yang sudah direncanakan. Semua orang bersenang-senang malam itu. Namun Vier tampak biasa saja dan hanya sesekali menanggapi ucapan teman-teman barunya. Tidak begitu antusias. “Vier, terima kasih karena kamu sudah memenangkan proyek besar untuk perusahaan kita. Saya harap kedepannya, kamu bisa betah dan bertahan di Sky Blue.” Sky Blue adalah sebuah perusahaan interior design. Perusahaan itu tidak besar, tapi mereka sudah pernah menangani banyak proyek besar di Jakarta. Dan pemiliknya adalah Kaila. Dia yang berhasil merintis perusahaan itu dari nol sampai perusahaan itu berkembang lebih besar dari sebelumnya. “Sama-sama, Bu. Itu sudah kewajiban saya.” Semua karyawan Sky Blue tampak bahagia malam ini. Setelah hari yang panjan
Baca selengkapnya
Part 97. Perdamaian
Sepanjang Vier berhubungan dengan Hara beberapa tahun ini, kata maaf adalah ‘barang mahal’ bagi Hara. Meskipun dia pernah mengatakannya kepada Vier saat melakukan sesuatu hal yang salah, tapi dia tidak sungguh-sungguh meminta maaf. Tapi hari ini, Vier bisa melihat pada tatapan Hara jika penyesalah perempuan itu tidak bisa ditutupi. Sepanjang Vier duduk dan berhadapan dengan Hara beberapa menit yang lalu, perubahan Hara bisa dia rasakan. “Aku tidak membencimu, Hara.” Jawaban yang dilontarkan oleh Vier memberikan sedikit ketenangan di dalam diri Hara. Perempuan itu tersenyum dan itu tampak lebih baik.Keheningan menyelubungi keduanya. Baik Vier yang tadinya ingin berbicara tentang hubungan mereka yang seharusnya berakhir atau Hara yang pernah memiliki pikiran yang sama, kini sama-sama tak bisa mengatakan sesuatu. Bahkan sampai orang tua Hara datang, mereka berdua tidak mengatakan apa pun. “Berani sekali kamu datang ke sini setelah menghilang dan membuat Hara kelabakan karena mengkha
Baca selengkapnya
Part 98. Sekarang Hanya Teman
Beberapa bulan yang lalu ketika berita tentang seorang pengusaha perempuan yang menikah dengan kekasih orang lain dan pernikahan itu adalah sebuah pernikahan kontrak, tentu saja banyak yang membicarakan masalah tersebut. Kaila pasti juga sudah tahu. Atau teman-teman barunya di Sky Blue. Tapi mereka memilih diam dan tidak pernah membahas dengan Vier. Sekarang, secara kebetulan, Kaila bertanya tentang Violet dan itu menimbulkan sedikit keanehan di dalam hati Vier. Namun, tidak ada yang perlu disembunyikan.“Benar. Dia adalah Violet.” Vier berterus terang. “Jadi, kamu adalah mantan suami Violet?” Saat berita itu menyebar, video yang unggah oleh Briana tidak memperlihatkan wajah Vier dan Violet. Tapi banyak dari mereka tentu sedikitnya tahu bagaimana Violet. Seorang pimpinan yang begitu cantik dan mempesona. Violet yang terkenal dengan sikapnya yang dingin itu sudah merebak di antara pengusaha-pengusaha yang lain. Bagaimanapun keadaannya, dia sangat sulit untuk tersenyum kepada orang l
Baca selengkapnya
Part 99. Menjadi Duda Kedua Kali
“Sekarang kita adalah teman, Hara. Jadi, kalau kamu merasa membutuhkan bantuanku, maka datang saja. Dan tentu saja itu juga berlaku saat aku belum memiliki pasangan.” Lagi dan lagi kesepakatan itu akhirnya terjadi. Dua orang yang dulunya sepasang kekasih, lalu menjadi sepasang suami istri, lalu sekarang bercerai dan menjadi sepasang teman, itu terdengar menggelikan dan tidak masuk akal. Tapi itulah yang telah terjadi antara Vier dan Hara. Perjalanan mereka cukup panjang dan penuh dengan banyak hal yang terjadi dalam hubungan mereka.Tawa, bahagia, dan pertengkaran menjadi bumbu penyedap dari hubungan yang mereka jalin. Jika sekarang mereka tidak bisa berdamai dengan diri mereka sendiri, maka semua hal ini tidak akan pernah terjadi. Mantan akan menjadi musuh. Seperti itulah kira-kira. “Aku nggak tahu kalau hatiku bisa senyaman ini sekarang.” Mereka sudah pergi meninggalkan restoran dan akan pulang. Vier akan mengantarkan Hara pulang sebelum dia kembali ke rumahnya. “Ternyata, melep
Baca selengkapnya
Part 100. Itu Bukan Apa-apa
Violet tidak menduga kalau Candy akan memanggil Vier secara bar-bar sehingga beberapa orang di sekitar mereka menatapnya. “Vier!” tadinya dia hanya mengatakan seperti dia bertanya tentang keberadaan lelaki itu. Tapi sekarang dia benar-benar memanggilnya dengan suara keras. Bukan hanya Vier yang menoleh, tapi juga orang yang bersama dengan lelaki itu. Vier mendekat dan tersenyum dengan Candy. Jantungnya terasa berdetak tak karuan ketika dia melihat punggung seseorang yang sangat dikenalnya. “Hai!” Vier mendekat, tapi dia berdiri di samping meja.Tatapan Vier dan Violet beradu. Violet mengangguk dan Vier memberikan senyum kecil. Karena Vier tidak sendiri, maka Kaila yang bersama dengannya mengikuti Vier. Candy mengernyit saat melihat perempuan itu. Tatapannya mengarah pada Violet, kemudian Vier, dan kembali pada Kaila. “Raka nggak gabung?” Karena tiba-tiba suasana menjadi sedikit canggung, maka Vier segera bertanya. “Enggak. Sibuk banget dia. Lalu, kamu ada kerjaan di sini?” Biarka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
20
DMCA.com Protection Status