Nurul ternganga sejenak menatap pria di hadapannya, kemudian ia memeluk pria itu merasakan lega di dalam hatinya."Mas Raffa!" pekiknya. "Akhirnya Mas datang juga. Mbak Yul, Mas," lapornya, dengan binar kelegaan di wajahnya."Mas sudah tau." Raffa menarik tangan kedua adik iparnya, duduk di kursi stenlis berjajar di depan ruangan Yulia."Maaf, ya, Mas baru datang.""Iya, Mas, gak apa-apa," balas Nurul."Bapak tidur, ya?" tanya Raffa, melirik pria yang tengah terlelap di atas selimut rumah sakit."Iya, Mas. Mas, Nurul minta maaf, ya. Nurul sempat kesal sama Mas Raffa dan sekarang Nurul sadar, seperti apa sikap Mbak Yulia."Raffa hanya mengangguk dengan senyuman tipis di wajahnya. "Mas gak bisa lama. Salam buat Bapak, ya.""Lho? Mas gak nengokin Mbak Yul dulu?" tanya Nurul lagi, sementara Satya sudah tahu ke mana Raffa akan pergi.Setelah memberi makan Satya, Raffa ingin mengantarkan Satya ke rumah sakit lagi sekaligus ingin menemui ayah mertuanya. Raffa sudah menitipkan sejumlah uang p
Terakhir Diperbarui : 2022-12-09 Baca selengkapnya