Hari rabu, tepatnya dua minggu yang lalu. Satu dari banyak hari yang sangat aku benci. Andai waktu itu aku tidak menuruti ucapan seseorang yang berstatus sebagai ayah kandungku, Pablo Calandra. Aku tidak akan berada di tempat ini. Aku merindukan rutinitas pagi di ladang kebun bunga lavender milik Tuan Benigno. Selesai mengurus ladang kebun, aku pergi ke villa milik Tuan Massimo. Membersihkan, merapikan, merawat dan tinggal di sana sebagai salah satu pengurus villa adalah satu dari dua pekerjaan yang aku lakukan sehari-hari. Tuan Massimo memberikanku tempat tinggal di dalam villa itu. Satu ruangan kamar sudah lebih dari cukup untukku. Sehingga aku tidak perlu menyewa flat house untuk tinggal. Walaupun Pablo tidak menganggapku sebagai putrinya, Adriana tidak menganggapku sebagai adiknya, tetapi ada banyak orang yang menghargai keberadaan ku, terutama Tuan Benigno, Tuan Massimo dan Delia, sahabatku. Aku tidak marah pada ayah dan kakak yang selalu acuh padaku bahkan sejak masih kec
Read more