Langkah kami berhenti. Alih-alih mendengarkan Luca yang sedang bicara dengan salah satu pria yang sejak tadi menunggu kami, aku justru memperhatikan sepasang kuda tersebut. Apakah Luca berniat mengajakku menaiki kuda? Keningku mengernyit. Aku tidak pernah naik kuda sebelumnya. Tiba-tiba saja aku ragu saat Luca memintaku untuk segera naik ke atas kuda. "Kita akan pergi ke penginapan. Naiklah ke atas kuda," ucap Luca. Aku menolaknya. "Aku tidak mau." Mataku masih memperhatikan punggung kuda yang setinggi dadaku. Aku mendengar Luca mendesah kasar. Tetapi aku tidak peduli. "Penginapannya cukup jauh, Andrea. Jalannya juga menanjak." "Siapa yang memintamu mengajakku ke sini? Apa aku pernah menyuruhmu? Lagipula bukan tempat ini yang ingin aku kunjungi," gerutuku. Ya, aku kesal karena Luca memutuskan tentang hal ini tanpa meminta pendapatku terlebih dahulu. "Aku tidak sedang mengajakmu berdebat," balas Luca lalu kedua tangannya mencengkeram pinggangku. Tiba-tiba Luca mengangkat tubuhku
Read more