Home / Young Adult / Chasing the Sexy Nerd / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Chasing the Sexy Nerd: Chapter 31 - Chapter 40

53 Chapters

27. Cegil overthinking

Entah sudah berapa lama sejak kali terakhir Aurora bertukar suara dengan Dante. Mungkin... Sejak malam itu, sejak saat Dante memperlihatkan gelagat aneh yang membuat perasaan Aurora menjadi tidak nyaman, sejak kata-kata Dante membuat Aurora bahagia sekaligus sesak, sejak itu Aurora lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, menyendiri dan sedikit bicara jika tak sengaja berpapasan dengan Dante di rumah. Aurora pernah mengatakan kalau setiap detik itu berharga, apa lagi untuknya jika itu menyangkut tentang Dante. Setiap detik berharga karena Aurora sangat sadar bahwa waktu yang dia habiskan bersama Dante terbatas. Tetapi alih-alih menempeli dan meminta kencan seperti yang biasa dia lakukan Aurora justru masih betah menjaga jarak. Bukan... Tidak ada yang berubah dengan perasaan Aurora, dia juga tidak seplinplan itu. Hanya saja, ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Ada sesuatu yang aneh pada Aurora. Aurora merasa bingung dan takut pada rasa suka yang dia punya.
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

28. rujuk

“Gue nggak mau LDR.” Aurora Jasmeen tidak pernah setegas ini seumur hidupnya, meski terbilang sering bertindak nekat tapi semua hal yang Aurora lakukan selalu berdampingan dengan sikap lada-lede tak jelas, tentu saja, hari ini adalah pengecualian. Tertolong oleh satu kotak makaron warna warni dan es krim manusia salju sundae apalah itu, emosi Aurora yang semula ngalor ngidul seketika turun menjadi gelombang yang stabil. Lupakan tentang overthinking, lupakan tentang kegugupan, lupakan tentang kisruh rumah tangga, LDR? Huh, Memangnya itu masalah besar? Bukannya cuma perlu dibicarakan dan semuanya akan selesai? Angin bertiup tak begitu kencang, tidak dingin namun mendung sudah terlihat di langit. Agaknya tak lama lagi hujan akan datang, sudah seperti ini mereka tidak bisa berada di luar terlalu lama. Dante Andromeda mengamati cewek di depannya sambil menyimpan senyum yang sudah hampir tampak di wajah, perubahan suasana hati Aurora sungguh luar biasa, masih segar Dante ingat Aur
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

29. pacaran

-- Aurora balas dendam kencan membabi buta. Sepertinya Aurora benar-benar serius ketika dia bilang bahwa dia tidak ingin pulang dan ingin pacaran, Dante tidak menolaknya, cowok itu cuma tersenyum kecil dan mengangguk menyetujui permintaan pacarnya itu. Tidak heran, mereka berada di sekolah yang sama, sesekali berpapasan meski tidak pernah punya kesempatan mengobrol, mereka tinggal di rumah yang sama meski kadang Aurora pulang untuk bertemu kakaknya di akhir pekan, tapi selama kurang lebih tiga minggu ini agaknya kurang komunikasi di antara mereka sudah berlebihan. Melihat itu sangat wajar untuk membalas dendam semua waktu yang terbuang sia-sia dengan berkegiatan tanpa lihat jam. Langit sudah menggelap karena hujan turun, masih cukup sore dan belum terlalu malam, tapi jika dihitung sejak mereka keluar bersama, sudah memakan waktu setengah hari lebih, kencan setengah hari tidak memuaskan Aurora begitu saja, meski sebenarnya lumayan lama tapi Aurora merasa belum cukup. Bukan cuma
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

30. Kamu

--“Lagian abang ngapain sih gitu-gitu ke Dante! Mau pukul ya? Ish! Jangan anarkis dong jadi orang, coba liat sini, sakit nggak? Abang ke sini sama siapa? Nggak sama bang Ares kan? Ih, nggak mungkin sama mama, kan? Abang jawab dong—“Sejatinya kepekaan seseorang bisa dilihat dan dinilai dari jauh melalui mata, bahkan saat tidak ada seorang pun yang membuka mulut mengeluarkan suara, atau memberikan satu gerakan sekecil apa pun sebagai tanda bahaya. Dan sepertinya khusus malam ini saraf kepekaan Aurora Jasmeen sedang tidak dia bawa.Mall masih sepi di jam-jam tanggung seperti ini, baru setengah tujuh, hujan juga masih cukup lebat belum ada pertanda akan segera berhenti. Namun tak bisa menyangkal setelah drama kecil yang Aurora buat dengan berlebihan tadi mata orang-orang yang semula sibuk dengan urusan mereka masing-masing langsung menoleh mencari tahu keributan apa yang sedang terjadi.Bagaimana tidak ribut, Aurora memberi high kick kepada kakaknya sendiri, bukan cuma kakaknya, bah
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

31. Teman atau bukan

Kamu ya?Oke, sebetulnya tidak ada yang istimewa, Aurora selalu memanggil dan dipanggil menggunakan cara yang sopan dengan semua orang yang lebih tua darinya, pada keluarga dan kerabatnya, pada sepupu jauh juga, dan pada teman yang memang sejak kecil sudah terbiasa berbicara lembut, Aurora bisa bicara menyesuaikan orang yang dia ajak bicara, jujur tidak ada yang baru bagi Aurora.Tetapi sejauh Aurora mengenal Dante, Aurora tidak pernah mendengar Dante menyebut orang lain dengan sebutan ‘kamu’ dan tidak pernah menyebut dirinya sendiri dengan ‘aku’. Biasanya jika tidak Gue-elo dengan nada dingin dan tajam, Dante lebih sering Saya-bapak/ibu— ih bagaimana ya menjelaskannya.Pokoknya, meski sejak awal panggilan ‘kamu’ tidak begitu berbeda bagi Aurora, saat Dante Andromeda yang memanggilnya begitu Aurora tidak bisa menahan kupu-kupu yang mulai beterbangan di perutnya. Tanpa sadar jemarinya menggenggam sendok terlalu erat, matanya berbinar-binar tanpa tahu bahwa pipinya telah merona bersa
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

32. Restu Abang sayang

Jika kepekaan tidak dia bawa hari ini, maka kalian bisa tenang karena untungnya Aurora membawa setumpuk kesabaran di saku seragamnya. Menjawab pertanyaan bukan hal yang sulit, dia yakin itu. Tapi entah kenapa dua bujang yang terkenal memiliki otak encer ini malah senang sekali menjadi rumit dan membuat Aurora hampir membakar tiap lembar kesabaran yang dia bawa. “Mau aku kepret ya? Jawab yang bener!” Aurora menarik napas dalam-dalam, bertanya dengan nada mendesis pelan. “Temenan kan, Abang? Sebelum tahu kalo aku sama Dante pacaran?” Samuel mengerjap cepat, sedikit panik dan merasa cukup terancam, dia mengenal adiknya dengan baik, jangankan high kick dan pukulan, jika Aurora mau dia bisa membuat uang jajannya melayang selama sebulan. Singkatnya, Aurora tidak pernah main-main dengan kata-katanya, meski terdengar ngasal dan cukup nakal tapi jika seseorang memang berani bermain dengan kesabarannya, maka mereka harus berani menghadapi dendam anak gadis itu. “Iya,” balas Samuel akh
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

33. Peri kupu-kupu

SELAMAT DATANG DI ERA BUCIN DANTE ANDROMEDA!-10 tahun yang lalu.-Sorak sorai terdengar ramai di bangunan besar yang berada di Sekolah Dasar elit itu, gymnasium selalu ramai pada akhir semester, memberikan kesempatan pada siswa siswi 6 angkatan berbeda menjadi saksi pertandingan Taekwondo yang sudah menuju final.Orang tua menemani sembari memberikan dukungan terbesar mereka, sebelum libur akhir semester ditelan menghapus kenangan akan pelajaran tubuh para siswa diuji dalam kebugaran jasmani.Seorang pria kecil berdiri dengan kepala tertunduk, wajahnya tampak murung, ketika melihat ke tribune di sana dia melihat dua perempuan paling cantik di hidupnya melambai memberikan semangat, mata hitam Dante bergerak lebih ke kiri, lalu ke kanan, mencari seseorang yang seharusnya datang namun lagi-lagi pria dewasa yang dia kagumi itu ingkar.Dante ingat ketika sebelum tidur sebuah janji ayahnya ucapkan.“Papa janji akan datang, tapi kamu juga harus janji bisa jadi juara 1, gimana?” kes
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

34. Dante pov

4 tahun yang lalu.-“Mau lanjut di mana?”Dua remaja laki-laki bertubuh tinggi yang memakai baju identitas berwarna biru itu mengobrol santai, jam istirahat baru dimulai, cowok berambut hitam yang menggunakan kaca mata bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang dia genggam.Membiarkan angin menyentuh santai pori-porinya memberikan kesejukan, sesekali matanya bergerak menatap jauh ke bawah sembari mengubah halaman baca.Dante tidak pernah menyukai sesuatu atau membencinya.Dia hanya melakukan apa saja. Sesuatu yang kira-kira bisa dia lakukan akan dia lakukan, dan sesuatu yang mustahil baginya akan dia abaikan.Sekolah bertahun-tahun, menjadi nomor 1 mengalahkan Samuel dan seluruh remaja seangkatan di kota. Meneliti langit dan menghafal nama bintang, menyukai awan, membaca banyak sekali sains lalu mempraktikkannya. Banyak hal yang sudah Dante lakukan selama hidup 15 tahun di dunia ini.Dan... Dia sudah di bangku terakhir sekolah menengah pertama. Juga dengan 1 teman yang s
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

35. Telepon malam

- Dante akui, Samuel berlebihan kali ini. Oke, kita fair-fairan saja. Dulu sekali Dante ingat ketika pertama kali Samuel mengajaknya berteman, alasan Samuel mau berteman dengan Dante adalah karena Tantenya. Tante Dante memiliki wajah yang begitu cantik hingga mampu membuat siapa pun menyukainya, anak SD yang tidak tahu apa-apa saja sampai punya akal licik seperti itu, tidak begitu saja, Samuel bahkan masih sering modus mengunjungi Dante hanya demi bertemu Tante sampai mereka duduk di bangku SMP. Tapi apakah Dante menyalahkan Samuel karena menyukai Tantenya? Tidak. Lalu kenapa sekarang dia marah sekali saat tahu kalau Dante dan Aurora berkencan? Aurora cantik, Dante sudah mengatakan itu dari awal, dan dia juga hanya mengatakan itu pada Samuel seorang, harusnya kabar kencan mereka tidak begitu mengejutkan, setidaknya untuk Samuel. Dante mengerti, sifatnya baik, dia tidak memiliki niat-niat buruk seperti remaja lelaki seusianya, Samuel mengenal dengan baik, Dante mengerti bah
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

36. Raport

-Nilai Aurora tidak akan meroket tinggi cuma karena Dante memberinya pelajaran sepulang sekolah. Aurora juga bukan manusia jenis macam itu. Oke, singkirkan imajinasi kalian jauh-jauh, kalau tidak ingin berakhir kecewa seperti saat Janela melihat nilai di raport semester akhirnya.Bukan hanya harus melihat nilai buruk Aurora yang di bawah standar tapi Janela juga harus menebalkan kuping untuk mendengar perkataan guru tentang ini dan itu masalah putrinya, semua orang tahu yang guru bicarakan tentang Aurora bukan hal yang bagus.Aurora menatap malas, cewek berponi depan itu mengembungkan pipinya lalu membuang pandangan ke arah lain, tidak tertarik mendengarkan juga tidak tertarik meneliti ekspresi kecewa Janela.“Gak bisa begini terus,” kata Janela cepat dan terkesan menekan ketika mereka sudah keluar dari ruang kelas. “Satu tahun ke depan kamu harus berhenti main-main Rora, Mama nggak bisa biarin kamu rusak masa muda dan masa depan kamu begini.”Tak membalas, Aurora hanya diam saja
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status