Semua Bab Chasing the Sexy Nerd: Bab 21 - Bab 30

53 Bab

18. Pacar gue

--Aurora tidak bisa tidur.Banyak sekali hal mengejutkan yang terjadi pada hari ini, meski pada akhirnya dia bisa berpura-pura tenang namun tetap saja, Aurora masih sangat terkaget-kaget.Kebetulan macam apa ini.Kebetulan? Yang benar aja. Ini bukan kebetulan lagi, ini sudah pasti takdir.Demi dewa, Aurora memang ditakdirkan untuk Dante. Kalau tidak, mana mungkin plot sinetron macam ini bisa terjadi di kehidupan remaja mereka.Takdir ya? Hahaha.Anjay, kalau saja Dante bisa diajak kompromi pasti kisah cinta mereka sudah seperti Dilan dan Milea.Memang kepala batu, tidak bisa diajak romantis sedikit, muka datar, ngomong lempeng, dia cuma begitu saja.Aurora mengejar Dante karena ketertarikan yang jelas. Meski memang mereka belum lama saling kenal. Menurutnya Dante cukup ganteng, bahkan termasuk sangat ganteng apa lagi ketika kacamata tebalnya itu dilepas, saat memakai seragam sekolah vibe-nya terasa seperti anak baik, gold grade, dan pintar, tapi saat di rumah dan pakai baju rumahan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-12
Baca selengkapnya

19. Curang

Ulangan kenaikan kelas sudah di depan mata, sekolah menjadi tempat yang sangat sibuk setidaknya itu yang Aurora rasakan, meski dia memang tidak ikut repot seperti teman-teman lainnya yang membicarakan soal matematika rumit sisa bimbel tapi Aurora sungguh merasa hambar di kelas.Bian sibuk dengan bukunya, Alda sibuk dengan ponselnya, teman-teman yang lain juga sibuk dengan urusan mereka sendiri, sungguh tidak ada orang yang bisa Aurora ajak berghibah.Kelas macam apa ini, bagi Aurora sekolah tanpa ghibah itu bagai nge-mascara tanpa dijepit, datar."Bi," panggil Aurora, cewek yang rambutnya dicepol itu mengulurkan tangan ke depan, menyentuh punggung Bian dengan ujung pensilnya. "Bian!""Hm."Bian merespons tanpa menoleh, masih sok sibuk belajar, seolah belajar adalah satu-satunya hal yang bisa dia lakukan di tempat itu.Aurora membuang napas malas, dia meniup poninya dan berkata."Main yuk," tawar Aurora. Dia melirik ke arah Alda yang tidak memedulikannya, Alda kalau sudah mode Fangirl
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

20. First date

Dia adalah pelangi ceria, selembut awan, sesekali tampak seperti langit biru, Aurora itu hijau dan ungu, tapi aku baru tahu kalau ternyata dia bisa seindah itu.Dante Andromeda.-"Gue nggak bisa!"Dante sudah bisa menebaknya, dia sudah tahu bahwa akan jadi seperti ini akhirnya.Yah meski, ini masih sangat awal untuk dibilang sebagai akhir, sesi belajar yang direncanakan oleh Bu Lasmi yang pertama kali ternyata harus berakhir secepat ini karena alasan yang konyol."Gue butuh gula, huek seriously mau muntah rasanya! Nggak tahu ini apaan tapi yang jelas gue butuh gula!"Dari awal Dante tidak setuju dengan ide buruk itu. Menjadi guru dadakan untuk si biang kerok Aurora Jasmeen.Dante membuang napas, dia tidak terlihat begitu terkejut, hanya belum bisa terbiasa."Sana cuci muka," kata Dante, membalas protes Aurora yang belum juga rampung menggarap 1 soal matematika sejak 30 menit yang lalu. "Gue kasih waktu 5 menit buat istirahat, habis itu gue jelasin penyelesaiannya."Aurora mengernyit,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

21. suka

'IG story Rora woi''jomblo Kiyowo nggak jomblo lagi''itu cowok baru Lo, Ra? Udah ada pacar sekarang?''paling bapaknya''abang Lo ya itu? Modus biar nggak kelihatan ngenes-ngenes amat''gila, kaga ada mukanya aja keliatan ganteng! Siapa? Spill cepet!''bukan kak Ares kan itu? Bukan kak Sam juga, Lo nemu itu cogan dari mana Orora melati?'Selain Bian dan Alda tidak ada lagi orang di kelas yang membiarkan Aurora hidup bernapas dengan tenang.Bahkan sejak pagi-pagi sekali Cassy datang jauh-jauh dari kelasnya mendatangi Aurora hanya untuk bertanya siapa cowok yang date bersamanya kemarin.Tentu saja Aurora tidak menjawab betul-betul, dia hanya menganggukkan kepala dan menyahut 'calon saudara ipar lo' yang tentu saja membuat Cassy kesal.Aurora belum pernah pacaran, seumur hidup menjadi anak gadis lenjeh dia hanya naksir dengan Ares seorang, sudah tidak ada lagi, semua laki-laki di muka bumi bagaikan remah-remah jika dibandingkan dengan Ares, tapi meski tidak begitu dekat Cassy bisa tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

22. Hujan yang hangat

Beberapa jam sebelumnya -"Halo, Ma!"Sifat Aurora sudah seperti remaja labil, beberapa detik yang lalu dengan tegas dia bicara kalau hari ini kencan bersama Dante harus terlaksana apa pun yang terjadi, tapi setelah melihat nama Janela di teleponnya Aurora mendadak tidak punya pilihan lain, tidak bisa bohong, Aurora rindu ibunya, bersama Dante memang menyenangkan dan seru, tapi sebagai anak perempuan manja Aurora tidak bisa terlalu lama menahan rindu pada Mama."Udah pulang sekolah apa belum sayang?" tanya Janela, suaranya lembut, Aurora sudah lama sekali tidak mendengar suara ibunya. Mereka cuma beberapa kali bertukar pesan singkat."Udah, aku lagi nungguin Alda rapat OSIS sebentar. Mama udah pulang?" jawab Aurora kemudian, dia menoleh ke kanan kiri lalu melihat jam tangannya."Mama udah turun dari pesawat, ini lagi nunggu jemputan. Pasti kamu belum makan, kan? Kamu mau makan apa? Nanti sekalian mama beliin.""Aku mau Katsu," balas Aurora cepat, tidak berpikir banyak."Oke-oke, nant
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-16
Baca selengkapnya

23. Momong Aurora, Dante surrender

"Goblok," umpat Aurora.Aurora menyilangkan tangan di depan dada, mendongak, matanya menatap Dante dengan tajam. Dante tidak menyembunyikan kerut di dahinya ketika Aurora mengumpat padanya, dia menyipitkan mata dan mendecak tak suka."Ck! Kotor mulutnya.""Otak Lo tuh kotor." Aurora tidak mau kalah. Jangan salah, Aurora bisa jaim kepada orang yang dia suka tapi jika dia mau saja. Untuk saat ini, Dante memang pantas diumpati. "Menurut Lo? Gue jalan dari bawah and ketemu papah mertua sambil pamer kutang? Lu pikir gue nggak waras? Tadi gue pakai jaket, Dante."Jika Aurora adalah anak gadis yang normal, maka dia akan sangat malu untuk membicarakan ini. Kutang? Yang benar saja.Apa sih, memangnya ada yang lupa? Pertama kali Aurora berbicara dengan Dante saat ketua OSIS itu mencoba menjegal aksi bolosnya mereka sudah membicarakan pembalut dengan santai. Aurora juga sudah pernah melihat Dante tanpa sempak, setelah semua yang mereka lewati apa lagi yang bisa menyebabkan malu?Dante tidak men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

24. Meriang merindukan kasih sayang

"Bolos?"Kening cowok berkacamata itu mengernyit, siang ini setelah Dante menemui guru BK untuk beberapa keperluan dia dimintai tolong untuk mengantarkan lembaran latihan soal untuk Aurora, awalnya Dante akan memberikan soal itu pada Aurora nanti setelah mereka pulang, namun Bu Lasmi bilang harus segera diserahkan tidak boleh ditunda, maka mau tak mau Dante harus melangkahkan kakinya menuju kelas Aurora untuk memberikan kertas latihan soal ini.Saat itu sedang jam istirahat, tidak ada guru yang mengajar, kelas juga tidak begitu ramai, Dante mencari Aurora namun dia tidak menemukan keberadaan cewek itu, dan malah teman baik Aurora yang memiliki darah campuran keluar untuk menemui Dante, mengatakan kalau Aurora absen dari kelas hari ini.Dante cukup terkejut. Dia bolos?Benar, tadi pagi Dante berangkat sekolah lebih awal, dia sudah berangkat sebelum Aurora bangun, jadi Dante tidak tahu tentang ini."Sakit," balas Alda kemudian, Alda cukup canggung, dia dan ketua OSIS tidak pernah mengob
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-19
Baca selengkapnya

24B. khawatir

"Lo bikin orang-orang khawatir," ucap Dante, matanya tak lepas menatap gadis yang tengah berbaring dengan lemas itu. Dante mengingat ucapan Asmeralda tadi siang, entah mengapa dia merasa s suatu yang kurang benar sedang terjadi. "Nggak ada yang tahu kalau Lo tinggal di sini sama gue? Kakak atau bahkan teman baik Lo? Gue ngerasa jadi orang nggak bener karena ngumpetin anak orang."Apa lagi saat ini Aurora sedang dalam mode ngambek yang tidak bisa dihubungi, Dante biasanya tidak peduli dengan urusan orang, namun karena dia menjadi sasaran bertanya teman-teman Aurora, mau tak mau dia harus peduli.Jika kali ini Aurora benar-benar sakit karenanya, karena bir yang dia minum, Dante mempunyai tanggungjawab besar untuk hal ini.Aurora baru bangun, nyawanya masih entah separuh entah seperempat, yang jelas dia belum sadar sepenuhnya, namun Aurora bisa menangkap maksud dari perkataan yang Dante ucapkan."Nggak ada lah, gila kali, bisa diseret balik kalo sampe mereka tau, mereka juga nggak akan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-23
Baca selengkapnya

25. Kencan swalayan

“Susah banget sih! Bisa stress lama-lama! Baru sembuh meriang bukannya diajak healing malah dicekoki latihan soal!”2 hari sudah berlalu. Aurora sudah sepenuhnya sehat kembali setelah seseorang menusukkan jarum infus yang paling dia benci seumur hidup ke nadi dan bahkan menghabiskan 2 kantong vitamin dengan bantuan Tuan Pacar.Aurora bahkan tidak sadar kapan tepatnya dokter datang memeriksa dan memasangkan infus di tangannya, sadar-sadar Dante sudah tertidur di samping kasurnya dengan buku terbuka, tak ingin mengganggu maka Aurora kembali tidur, dan Dante membangunkannya pagi-pagi untuk sarapan.Punggung tangan Aurora masih diperban bekas infus, namun di antara jemarinya yang sedikit gemuk imut itu malah ada bolpoin dan otaknya dipaksa berpikir saat seharusnya tidak.Memiliki pacar seorang Dante Andromeda memang sebuah keberuntungan, benar Aurora tidak memungkiri itu, Dante ganteng dan pintar, bisa dia gunakan untuk pamer ke kanan kiri, namun ada sisi gelap yang mau tak mau memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

26. the rizz is rizzing

-A/Nsebenere ini bisa jadi 2 chapter tapi saya malaszz bagi2injadi... happy reading - Aurora bersiap kabur dan sudah menarik Dante untuk lari tapi cowok itu malah diam seperti patung, tubuhnya tinggi tegap, tidak tergoyahkan, dibandingkan dengan Aurora tentu saja dia tidak ada apa-apanya jadi jangan mimpi untuk bisa kabur, yang diajak kabur saja tidak mau koperatif. Lain dengan Aurora yang panik Dante malah tampak tenang, seperti biasa, tak terganggu, tidak menangkap sinyal bahaya yang kemungkinan sudah mendekat dengan langkah cepat yang dihentak marah. Mampus. Aurora melepaskan tangan Dante, berhenti menariknya, sudah tidak bisa kabur lagi, sudah tidak mungkin, dia berdiri di belakang Dante dan berpura-pura santai seolah tak takut. Awalnya Ares hanya menemani Alda membeli beberapa makanan ringan untuk teman nonton di rumah, tidak tahu kalau ternyata di swalayan ini dia malah dikejutkan oleh presesi bocah tantrum yang sudah menghilang sok misterius selama beberapa hari itu. Oh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status