Home / Pernikahan / MENGHINDARI SUAMI TUKANG KAWIN / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of MENGHINDARI SUAMI TUKANG KAWIN: Chapter 41 - Chapter 50

57 Chapters

BALASAN ADRIAN UNTUK PELAKOR

Natasha bangun siang dengan hati berbunga-bunga, keluarga Ducan pasti akan menemui dirinya dan memberikan kompensasi yang banyak, setelah membaca semua unggahan dirinya di media sosial. Jika mereka ingin membungkam dirinya, cukup netizen yang bergerak. Semua orang tahu bahwa dirinya sedang berseteru dengan keluarga Emrick yang kaya dan hebat.Natasha tersenyum bahagia dan langsung melihat cermin satu badan, memutar tubuh seperti putri. Memperhatikan dirinya masih cantik, pasca keguguran. "Aku cantik, menarik. Tinggal mendapatkan uang kemana pun, tidak. Aku juga bisa menjadi simpanan untuk pria lain, pria kaya bukan hanya Ducan.Natasha keluar kamar dengan bernyanyi kecil, lalu terkejut ketika melihat seseorang sudah duduk di kamar tamu dengan pintu tertutup, dia menjatuhkan handuk dan peralatan mandinya. "Siapa kalian?" tanyanya dengan jantung berdetak. "Apakah kalian suruhan Ducan?"Adrian yang sedari tadi duduk, bangkit dari kursi dan menatap dingin Natasha. "Nyonya, apakah anda sed
Read more

PINJAM UANG

Ducan menghela napas lega ketika mendengar laporan dari Adrian. Awalnya dia tidak tahu, apa yang dilakukan pria Natasha di media sosial, tapi setelah mendengar laporan dan bukti dari Adrian- dia mulai marah dan ingin menghancurkan wanita itu. "Kenapa kamu terlihat bahagia? Apakah ada proyek baru datang?" Tanya Julia, ketika melihat kekasihnya tersenyum setelah membaca pesan masuk di handphone. "Atau- itu pesan dari istri kamu?" Ducan mematikan handphone dan diletakkan di atas meja. "Sena? Dia tidak bisa berbuat apa pun, setelah aku menghukum dia.""Hukum? Kamu menghukum dia untuk apa?""Ah, dia tidak bisa diatur. Jadi aku berikan sedikit hukuman untuknya, sekarang dia tidak akan membuat ulah lagi."Julia adalah wanita modern dan memiliki usaha, dia bukan wanita bodoh yang hanya tunduk atau menurut pada pria. Itulah daya tariknya yang membuat Ducan bertekuk lutut. "Bagaimana jika dia menuntut kamu, atau speak up di hadapan publik?"Ducan menyemburkan tawa. "Dia? Speak up? Dulu dia s
Read more

SURAT PERJANJIAN

Ayah Ducan mengerutkan kening ketika mendengar permintaan anaknya, dia sontak bicara dengan tegas. "Ducan, bukankah kamu sudah berjanji kepadaku untuk tidak melakukan tindakan lain lagi? Cukup bekerja di kantor dan mendapatkan uang." "Ayah, aku hanya ingin belajar mandiri supaya tidak menjadi beban. Lagipula, jika aku berhasil, Ayah akan mendapatkan keuntungan yang cukup banyak." "Keuntungan apa yang kamu maksud dan bisnis apa yang hendak kamu jalankan?" Tanya ayah Ducan yang duduk bersandar di ujung tempat tidur. Dia merasa lebih lelah dan membuang banyak tenaga jika berhadapan dengan putra kesayangannya. Adrian meletakkan handphone di atas nakas, lalu membuka pintu ketika mendengar suara ketukan, dia tersenyum ketika melihat siapa yang berdiri di depan pintu. Sena menatap Adrian. "Ayah mertua?" "Sedang bicara dengan Tuan Ducan di telepon." "SAMPAI SEKARANG, KAMU BELUM MENGEMBALIKAN SEMUA HUTANG!" Sena dan Adrian menoleh ke sumber suara. Ayah Ducan berteriak marah sambil memeja
Read more

KEBUTUHAN RUMAH MULAI MENIPIS

Setelah semua tanda tangan selesai, ayah Ducan minta istirahat dan tidak mau diganggu. Ducan masih terhubung dengan Adrian."Aku tidak tahu, alasan Ayahku memakai kamu sebagai penjaminnya. Berarti Ayahku tidak pernah membutuhkan kamu."Adrian yang mendengar itu, hanya tersenyum. "Oh, apakah itu pendapat anda, Tuan muda?""Lalu apa lagi? Ayahku tidak mungkin memiliki motif lain. Baguslah, jika aku berhasil menggantikan posi-""Apakah Tuan muda sudah membaca dengan cermat, isi perjanjian yang anda tanda tangani?""Hah! Tentu saja! Aku sudah membaca semuanya dan tidak ada yang salah.""Oh, begitu. Tapi saya ingatkan satu hal untuk anda. Berhentilah melakukan hal yang tidak berguna dan sebaiknya anda konsentrasi dengan masa depan."Ducan tertawa mengejek. "Adrian, aku sudah punya masa depan yang pasti. Sementara kamu- di masa depan sepertinya harus sibuk mencari pekerjaan. Karena aku tidak suka dengan keberadaan penjilat."Setelah mengejek Adrian, Ducan memutuskan sambungan telepon secara
Read more

HUTANG DUCAN

Adrian menjelaskan kepada Sena tentang keputusan ayah Ducan yang menghentikan membiayai kebutuhan rumah. "Waktu itu, supaya Natasha bisa masuk ke rumah ini- dia berjanji akan mengurus rumah dengan baik. Bahkan supaya bisa mengambil tugas rumah yang biasanya kamu kerjakan- Ducan menjilat Ayahnya dengan menutupi kebutuhan rumah." Sena tidak bisa berkomentar apa pun, Ducan sangat membenci dirinya. Bahkan Ducan beranggapan bahwa dia adalah mata-mata Ayahnya, sehingga tidak bisa bergerak bebas melakukan apa pun. "Karena Ducan sudah menjanjikan hal itu, makanya Tuan besar tidak mau membayar lagi, Apalagi Ducan sudah diberikan banyak hal oleh Tuan besar, termasuk pinjaman tanpa bunga dan jaminan." Sena mengerutkan kening dengan bingung. "Pinjaman tanpa bunga dan jaminan? Tunggu! Apakah dia juga berhutang banyak pada Ayah?" "Bukan kepada Ayah, tapi kepada perusahaan." Adrian tidak pernah bisa menghormati Ducan yang boros dan tidak bisa melakukan apa-apa selain hanya menghamburkan uang bany
Read more

RUMAH KONTRAKAN

Sena melihat sekali lagi alamat rumah yang ditulis di kertas, di tangannya. Lalu melihat ke rumah mewah yang sedang ramai kedatangan tamu.Sena memiringkan kepalanya dengan bingung saat mengingat informasi yang diberikan Adrian, bahwa rumah yang ditempati sekarang, disewa memakai uang Ducan. Adrian sudah menelusuri uang perusahaan yang digunakan dan dikirim ke pemilik rumah.Adrian menjelaskan ketika mereka berdua saat perjalanan menuju rumah sewa Ducan."Dia beranggapan bisa lolos dan membodohi kami dengan memakai rekening salah satu bawahannya, setelah penarikan uang dalam jumlah besar. Tapi dia lupa bahwa orang yang menarik, memasukan ke dalam rekening dan juga mengirimkannya ke pemilik rumah, adalah orang yang sama. Kebetulan orang yang dia suruh, dipecat atas tuduhan palsu.""Tuduhan palsu?""Penyelewengan pajak dan juga menimbun stok.""EH?""Anda tahu masalah tentang minyak goreng yang langka?""Ya.""Ducan menimbun stok minyak goreng yang akan dijual, lalu ketika sudah menjadi
Read more

KEKASIH BERBEDA LAGI

Sena memiringkan kepalanya dan menyipitkan kedua matanya ke Julia. "Jadi, nama kamu Julia? Beberapa hari lalu, setelah upaya pembunuhan yang dilakukan kekasih suami aku, dia menyuruh seorang perempuan untuk pergi ke rumah, mengambil semua pakaiannya."Kata para pelayan di rumah sih, kelakuannya seperti anak kecil dan seorang artis. Tapi-" Sena menatap Julia dari atas sampai bawah dengan tatapan merendahkan. "Sepertinya kamu kekasih lain lagi?"Julia menaikkan dagu dengan angkuh. "Ah, si artis yang menjijikan itu? Dia sudah lama didepak karena terlalu manja dan menjijikan bagi Ducan. Perempuan itu merasa paling cantik dan hebat, padahal dia hanya artis kelas kacangan."Sena tersenyum kecil lalu bertepuk tangan. "Wah, tidak aku sangka. Selamat ya, sudah berhasil mendapatkan hati Ducan, bahkan uangnya sekaligus.""Anda bicara apa? Justru anda yang tidak sopan sama sekali. Masuk ke rumah orang tanpa izin!" Bela teman Julia.Temannya yang lain dan tahu siapa Ducan, juga membela Julia. "Dia
Read more

KUMPUL KEBO

Sena mengancam ketiga wanita yang berbuat kasar kepadanya. "Aku akan melaporkan kalian semua ke polisi karena kumpul kebo! Kalian pikir negara ini bukan negara hukum?!" teriaknya.Julia tidak peduli dan masih menarik Sena ke arah dapur, dia terlalu malu menghadapi teman-temannya, tapi dia tidak bisa dihina lagi oleh wanita asing yang tidak tahu apa pun tentang dirinya. "Ducan yang mengejar aku, dia yang memberikan segalanya! Kamu hanya jalang tidak berguna yang dijual keluarga!""Benar, setidaknya sahabat kami lebih berharga dari kamu yang hanya mengandalkan kekuatan suami!""Wanita tidak tahu malu!"Lihat, bukan? Siapa sebenarnya yang jalang sekarang? Mereka bahkan berani bersikap tidak sopan terhadap Sena, meskipun di depan teman-teman Julia. Sena juga merasa dirinya salah karena tidak membawa bodyguard sewaan untuk menemaninya. "Hah! Apa bedanya dengan para wanita seperti kalian yang suka mengambil suami orang? Kalian menghina aku, lantas kalian tidak bisa bercermin sekarang? Aku
Read more

KEMATIAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Sena yang sudah berdiri di luar gerbang dalam keadaan hujan, diusir oleh suami sendiri dan dikunci di depan gerbang, tidak tahu harus berbuat apa. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?Sena merogoh handphone di saku jaket, memastikan handphonenya aman dan segera mencari tempat berteduh terdekat.Adrian pasti pura-pura tidak mengenalinya. Ya, pria itu pasti memiliki rencana yang baik untuk masa depan mereka berdua. Tunggu! Tidak!Sena menggigit kuku jari jempolnya dengan bingung. Dia sudah berjanji akan selalu disisiku dan tidak akan meninggalkan aku. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?"Lihat itu, si janda kegatelan datang lagi ke rumah keluarga Emrick.""Tidak tahu malu! Padahal dia sudah diceraikan!""Kalau lakinya tidak mau, ya tidak perlu paksa dong. Memangya kalau sudah dipaksa, dapat apa? Duit?""Berarti benar, gosip yang beredar- dia sudah menjual dirinya demi uang."Sena semakin bingung dan melihat handphone. Jantungnya berdebar keras ketika melihat tanggal dan waktu
Read more

INGATAN

Adrian yang perasaannya tidak enak, bergegas masuk ke dalam rumah. Dia melihat Sena sudah tergeletak di kamar mandi dan berteriak. "NYONYA!"Julia dan kedua sahabatnya saling berpelukan, bingung dengan perubahan yang mendadak."Aku tidak menyentuhnya," kata salah satu sahabat Julia."Aku hanya membuka pintu," sahut sahabat Julia yang lain.Julia menggigit bibirnya dengan bingung. "Aku tidak tahu apa pun, dia yang memaksa masuk ke dalam rumah."Adrian melihat belakang kepala Sena yang sudah digenangi dengan darah. "Nyonya."Sena membuka mata lalu menyentuh pipi Adrian dan tersenyum. "Ak... hirnya... ....ku..."Adrian tidak bisa mendengar dengan jelas suara Sena dan menghubungi ambulans, benaknya berkecamuk tapi dia harus tetap menjaga akal sehat untuk menyelamatkan Sena.Julia hampir menangis bersama kedua sahabatnya, sekarang mereka bertiga tidak bisa melarikan diri. Sementara ketujuh teman mereka, pamit pulang tanpa pamit karena tidak mau dilibatkan.Salah satu teman arisan Julia men
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status