"Oh, Kak Rayhan. Boleh, Kak. Silahkan, " ujar Amanda yang membuatku seketika melotot. Aku langsung menyenggol kaki Amanda dengan kaki kananku. Seketika Amanda menatap ke arahku, dan aku langsung melemparkan tatapan tajam ke arahnya. Bagaiman tidak kesal, dia dengan mudahnya mempersilahkan manusia es itu duduk di sini, padahal Amanda tau kalau aku sangat tidak suka dengan pria ini. "Apa? " tanya Amanda tanpa suara. "Ish, " kesalku, aku memberikan kode dengan mataku yang melirik ke arah manusia es itu. Berharap Amanda faham kalau aku tak suka pria itu duduk di meja kami. Tapi Amanda malah mengerutkan keningnya. "Bagaimana? Bolehkan? " tanya pria itu lagi. "Oh, boleh, Kak. Kebetulan kami juga akan pergi, karena kami sudah selesai makan, " ucapku cepat sambil menampakkan senyum paksa. "Eh, tapi, Ra. Kan kita .... ""Iya, Man. Kita harus cepat ke kelas, kan. Soalnya kita ada kelas selanjutnya, " potongku cepat sambil menatap tajam ke arah Amanda. "Kami permisi ya, Kak. Ayo, Man, "
Terakhir Diperbarui : 2023-03-23 Baca selengkapnya