Home / Romansa / Titipan Cinta Bentara / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Titipan Cinta Bentara: Chapter 21 - Chapter 30

100 Chapters

Bintang Jatuh dan Obat Patah Hati

“Halo, Ra.” Ujar Mas Gala dari sebrang telepon. “Mas beneran nggak ganggu kan?” Lanjutnya.“Enggak kok, Mas. Santai kok.” Jawab Lara.“Kamu lagi di mana?” Tanya Mas Gala.“Lagi di rumah, nih.” Jawab Lara.“Maksud Mas di dalam atau di luar?” Tanya Mas Gala lagi.“Di dalam, Mas. Di kamar.” Ujar Lara.“Yah sayang banget dong.” Ucap Mas Gala.“Kenapa emangnya, Mas?” tanya Lara.“Di luar langitnya sedang indah.” Gumam Mas Gala, “coba deh kamu keluar, Ra.” Lanjutnya.Lara bergegas ke luar, menuju balkon kamarnya. Ternyata langit sedang mendung dan mereka berdua lupa kalau mereka itu adalah dua orang yang saling terpisah pulau.“Hmm …” Lara menghela napas, “Mas Gala lupa ya, kalau di kota Mas langitnya bagus, belum tentu di sini juga bagus. Kita kan beda pulau.” Lanjutnya.“Astaga, kok bisa Mas gak kepikiran sampai ke sana, ya?” Ucap Mas Gala, “Apa karena Mas ngerasa kamu deket banget.” Lanjutnya.Lara terdiam, tak menjawab apa-apa, atau lebih tepatnya tidak tahu harus menjawab apa.“Halo, R
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Senyuman Yang Dinanti

Lara tak kuasa melengkungkan senyum. Senyum yang telah lama tak menghiasi wajahnya. Senyuman yang hanya bisa terjadi pada orang-orang yang sedang jatuh cinta, semburat merah merekah di pipinya. Sekali lagi Lara terselamatkan karena dia hanya berbicara melalui sambungan telepon sehingga Mas Gala tak perlu melihat wajahnya yang memerah.“Mas Gala serius ngomong kayak gitu?” Tanya Lara.“Mas nggak tau sampai kapan bisa nahan ini semua, Ra.” Jawab Lara, “Maafin Mas ya kalau ini bikin kamu nggak nyaman.” Lanjutnya.“Sama sekali nggak kok, Mas.” Gumam Lara. “Sebenarnya, jauh sebelum malam hujan, Lara sudah merasa bahwa perasaan Lara buat Mas Gala berubah.” Lanjutnya.“Berubah gimana, Ra?” Tanya Mas Gala.“Berubah jadi lebih dari teman atau abang.” Jawab Lara.“Serius?”“Ya.”“Kenapa bisa?”“Nggak tau, Mas.” Jawab Lara. “Awalnya Lara sedih banget pas tau ada yang nyakitin Mas Gala. Setelah itu nggak tau kenapa Lara nggak pernah bisa berhenti mikirin Mas Gala.” Lanjutnya, Lara merasa sangat m
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Gunung Es Itu Akhirnya Mencair Juga

Lara berjalan sendiri tanpa menyadari Aria yang diam mematung di belakangnya. Aria dilema dengan perasaannya sendiri, antara senang atau khawatir dengan keadaan Lara. Di sisi lain dia senang akhirnya gunung es itu mencair juga, tapi di sisi lain dia khawatir apabila Lara mulai tak waras, karena melakukan hal seperti itu, bagi manusia yang bukan Lara itu wajar, tapi tidak bagi Lara dan manusia sejenisnya.Setelah menyadari lamuannya, Aria segera berjalan lagi dan menyusul Lara yang telah auh di depannya. Sesampainya di kelas, terjadi hal yang lebih tak terduga yaitu ketika Lara menyapa Ferdy, ketua tingkat kelas mereka. Salah satu teman sekelas yang paling bermusuhan dengan Lara terutama saat diskusi, mereka saling adu argumen dan tak ada yang mau mengalah, sampai-sampai beberapa dosen menyerah menghadapi Lara dan Ferdy saat berdebat.“Pagi, Ferdy.” Ujar Lara dan tak lupa memberikan senyuman termanisnya.Bukan hanya Aria kali ini yang dibuat ternganga, tetapi Ferdy dan seisi kelas yang
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Good Bye, Lara!

“Kalau mau bahagia, kamu harus jadi diri kamu sendiri, Ra.” Ujar Bentara, “Kamu harus mengambil keputusan karena kemauan kamu sendiri, bukan karena disuruh atau karena kasian sama orang lain.” Lanjutnya. “Kamu bener.” Ucap Lara, “Semua yang kamu bilang itu bener, kecuali satu hal. Menjauh dari kamu itu keputusan aku sendiri, dengan disuruh atau engga sama Anggi, aku tetap akan ngelakuin itu.” Lanjutnya dengan suara bergetar, itu adalah kalimat terkejam yang pernah Lara lontarkan pada seorang lelaki, bahkan pada Gaga yang pernah menghancurkan hidupnya, Lara tak pernah berkata sekejam itu. Benar, Lara seharusnya tak boleh mengatakan itu pada orang yang sangat mencintainya. Bagaimana pun juga Bentara tak pernah mengganggu atau menghancurkan hidupnya. Di detik berikutnya mungkin Lara menyesali kalimat itu terlontar dari mulutnya di hadapan Bentara secara langsung.Bentara mengangguk dengan tegas tanpa sepatah kata pun, tak ada lagi raut sedih dan memelas di wajahny
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Suami Impian

Dari seberang telepon, Mas Gala mendengar Lara tergelak. “Lara bercanda, Mas.” Ujar Lara. “Iya, sayang, Mas tau kok.” Jawab Mas Gala. Mendengar kata itu keluar dari mulut Mas Gala, Lara sedikit terkejut, perasaannya campur aduk. Antara senang dan aneh. Aneh karena di hari-hari sebelumnya Mas Gala biasanya mencibir, mengolok dan selalu melakukan hal-hal yang membuat Lara sebal. Aneh saja kalau saat ini Mas Gala berubah menjadi sangat manis padanya.“Mas?” Gumam Lara “Ya, sayang?” jawab Mas Gala. “Lara masih nggak nyangka deh.” Ujar Lara. “Nggak nyangka kenapa?’ Tanya Mas Gala.“Nggak nyangka aja kita bisa …” Jawab Lara terjeda, “Jadian.” Lanjutnya dengan nada yang terdengar malu-malu, untuk mengucakapan kata “jadian” pun terasa sangat janggal bagi Lara.“Sama, Ra. Mas juga nggak nyangka bisa dapetin perempuan seperti kamu.” Ucap Mas Gala.“Karena kita belum pernah ketemu, ya?” Tanya Lara.“Ya. salah satunya itu.” J
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Aku Tak Sebaik yang Kau Kira

“Kenapa Kak Liza nelpon kamu?” Tanya Lara, dadanya berkecamuk cemburu. “Nanya-nanya kabar.” Jawab Mas Gala. “Oh, nanya kabar sampai berjam-jam, ya.” Cibir Lara. “Sama sedikit berantem juga, Ra.” Ujar Mas Gala dengan ragu-ragu. “Hah?” Lara ternganga, pertanyaan-pertanyaan baru mulai bermunculan menyesaki kepalanya, menimbun pertanyaan-pertanyaan sebelumnya yang tak sempat terjawab. “Ra, kamu jangan salah paham dulu ya, sayang.” Bujuk Mas Gala. “Apa sih sebenarnya, ada hubungan apa kamu sama Kak Liza, Mas?” Tanya Lara, suaranya terdengar sedikit gemetar. “Seharusnya kamu tau ini sejak awal, Ra.” Gumam Mas Gala. “Apa?” Lara sedikit membentak. “Mas nggak sebaik yang kamu pikirkan, Ra.” Ucap Mas Gala, “Mas sebenarnya nggak setuju saat kamu bilang Ma situ sosok laki-laki idaman untuk dijadikan suami, karena Mas nggak baik.” Lanjutnya. “Nggak baik gimana?” Tanya Lara, suara
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Love You More

“Jadi kita harus gimana, Ra?” Tanya Mas Gala yang terdengar hampir menyerah.“Aku nggak mau pisah sama kamu, tapi aku juga nggak mau Kak Liza dan anak-anak platform tahu soal hubungan kita.” Jawab Lara.“Baik.” Ujar Mas Gala, “Mas akan coba melakukan segala cara buat menutupi hubungan kita, asal bukan mengakhirinya, Ra.” Lanjutnya dengan nada penuh permohonan.“Lara nggak akan mengakhirinya, Mas.” Ucap Lara, “Lara sudah sangat sayang sama Mas Gala.” Lanjutnya.“Terima kasih, Ra.” Ucap Mas Gala.“Mas Gala …” Gumam Lara.“Ya, sayang?” “Sudah berapa lama mereka seperti itu?”“Perempuan-perempuan itu?” Tanya Mas Gala.“Iya.”“Mas nggak terlalu ingat tepatnya kapan.” Jawab Mas Gala, “Tetapi ada yang sudah mulai seperti itu sejak awal platform itu ada.” Lanjutnya.“Dia Kak Liza?” Tanya Lara, “Yang paling lama itu Kak Liza?” Lanjutnya mempertegas.“Bukan …” Jawab Mas Gala dengan nada yang terdengar ragu-ragu.“Siapa dia, Mas?” Tanya Lara lagi, masih dengan pertanyaan yang sanga
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

Menjelajah Nusantara

“Sebenarnya Mas punya rencana, walaupun belum pasti tapi akan Mas usahakan dengan keras.” Ujar Mas Gala.“Rencana apa, Mas?” Tanya Lara.“Kamu inget nggak tentang rencana menjelajah nusantara?” Tanya Mas Gala.“Ingat dong.” Jawab Lara, “Pembicaraan itu kan sampai buat kita berantem, masa Lara lupa.” Lanjutnya lalu berdehem.“Iya juga dan Mas udah putuskan buat bawa ponsel kalau jadi pergi.” Ujar Mas Gala, “Karena sudah ada kamu.” Lanjutnya.“Tapi nanti Mas Gala nggak mendapatkan apa yang Mas cari.” Ucap Lara.“Memangnya apa yang Mas cari?” Tanya Mas Gala.“Ketenangan kan, katamu.” Jawab Lara.“Justru Mas nggak akan tenang kalau pergi tanpa mendapatkan kabar dari kamu.” Ucap Mas Gala.“Makasih, ya, Mas.” Ujar Lara. “Lara juga nggak mungkin akan tenang kalau kamu nggak bisa dihubungi. Tapi kalau misalnya kamu memang nggak bisa bawa ponsel Lara nggak apa-apa kok kalau nggak dikabarin, walaupun Lara nggak tenang tapi nggak apa-apa, kok, beneran.” Lanjutnya.“Ra, udah, ya. mas ng
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

Terlepas dari Jeratan Cinta Segitiga

Semburat sinar matahari menyusup melalui celah-celah yang terdapat di atas jendela kamar Mas Gala. Cahaya itu merasuk lalu menusuk mata dan menggangu tidurnya, pria itu menggeliat di atas kasur, tangannya meraba-raba ke sisi kasur di sebelahnya namun tak ada siapa-siapa di sana kecuali udara. Perlahan Mas Gala membuka perlahan matanya sembari mencari-cari di mana Lara.“Ra …” Gumamnya, kemudian bangkit dengan nyawa yang masih terkumbul setengah.“Lara!” Mas Gala mulai berteriak memanggil nama kekasihnya itu.Dia kemudian menyadari bahwa dirinya tidak sedang berada di penginapan melainkan berada di kamarnya sendiri. Mas Gala masih tidak percaya, kejadian menakjubkan yang dialaminya semalam ternyata hanya mimpi. Dia berusaha menolak kenyataan itu, namun segera terbungkam saat mendapati sesuatu membasahi bagian bawah tubuhnya.“Oh sh*t!” Gumamnya.***Pagi itu bis yang di tumbangi Lara ke kampus terjebak kemacetan kota dan hal itu yang menyababkan Lara berlarian berkejaran dengan
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more

Antara Mimpi Indah atau Memalukan

“Halo, Mas.” Ucap Lara setelah teleponnya di terima oleh Mas Gala.“Halo, sayang.” Jawab Mas Gala, “Mas udah ada di kantor.” Lanjutnya.“Iya, Mas.” Ucap Lara, “Kenapa tadi nelpon?” Lanjutnya bertanya.“Nggak apa-apa sayang, cuma kangen aja.” Jawab Mas Gala, “Tadi pas bangun tidur rasanya kangen kamu, kangen yang banget banget.” Lanjutnya.“Bisa aja.” Gumam Lara disertai dengan deraian tawa karena mengira yang diucapkan Mas Gala hanya gombalan konyol semata.“Eh, kok ketawa.” Protes Mas Gala. “Mas serius loh ini.” Lanjutnya.“Iya, iya, Mas. Lara percaya kok.” Ujar Lara, sisa tawanya masih ada.“Mas serius, Ra.” Ucap Mas Gala terjeda. “Rasanya kangen banget dan ingin ketemu kamu saat itu juga. Mungkin karena habis mimpiin kamu.” Lanjutnya.“Mimpiin aku?” Tanya Lara.“Iya.”“Mimpi apa, Mas?”“Lara nggak usah tahu, ya.” Ujar Mas Gala.“Loh kok nggak usah tahu.”“Soalnya Mas juga bingung mimpi itu, antara indah atau memalukan.” Ujar Mas Gala, ragu-ragu.Jiwa penasaran dalam diri La
last updateLast Updated : 2022-12-11
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status