Semua Bab KUBUAT MADUKU GENDUT : Bab 21 - Bab 30

66 Bab

ENAK AJA

TIARAEnak saja ngajak tidur setelah apa yang dilakukannya. Dikira aku batu yang gak punya perasaan. Untung sedang datang bulan, jadi alasan nolaknya gampang banget."Dinda, aku rindu padamu!"Aku pengen muntah mendengar rayuan murahannya. Jangan harap bisa luluh dengan gombalan memuakkan.Hmm, tapi aku gak boleh kasar menanggapi rayuan ini. Kudu pura-pura luluh, tapi pelan-pelan biar gak aneh dilihatnya.Kamu main drama, aku juga, Bambang!Mas Ragil menggandeng tanganku saat menuju kamar. Sepanjang jalan ke sana, dia terus melontarkan kata-kata rayuan.Sebenarnya aku sudah ingin muntah mendengarnya, tapi ditahan agar sandiwaranya gak gagal.Di kamar pria itu makin agresif, tapi aku membiarkan dulu sampai waktu yang tepat."Kamu pasti rindu belaian, Mas. Maaf, ya Sayang Mas lama tak menyentuh. Sekarang Mas akan memberikanmu surga terindah!"Setelah kami berbaring barulah kubilang baru datang bulan. Dan reaksinya mas Ragil seperti orang bego. Mulut mangap dan mata melotot. Tubuh yang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-03
Baca selengkapnya

TAK AKAN TERULANG

TIARAMomen ini juga akan kujadikan ajang membangkitkan amarah Susi. Tak boleh lupa foto - foto dan video mesra. Nahan mual bentar deketan sama mas Ragil bisalah demi tercapai tujuan."Bobo, yuk!" ajak mas Ragil setelah kami makan malam. Katanya dia juga ingin ngobrol soal anak-anak di kamar.Aku tak membantah ajakannya. Tak ada salahnya membahas masalah anak-anak. Seingatku sudah lama sekali kami tak berbincang soal mereka. Bisa jadi karena kesibukan masing-masing atau teralihkan pikirannya ada Susi setahun ini.Benar kata Zay, kalau lelaki sudah jatuh cinta bisa melupakan apapun, termasuk anaknya. Otak mereka kalah oleh napsu yang menggila pada wanita.Ah, sudahlah, toh semua sudah terjadi. Mas Ragil menikah lagi dan mencampakkan istri gendutnya ini.*Pagi ini kami beneran berangkat piknik ke Taman Bunga Nusantara, Cianjur. Katanya tak harus bawa bekal nanti makan di restoran saja. Tapi disuruh bawa baju sebab mau nginap di hotel terdekat.Wah, mas Ragil beneran niat ngerayu ini. T
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-03
Baca selengkapnya

ANDAI

Akhirnya air mata yang kutahan-tahan jatuh juga. Karena tak ingin dilihat, kupalingkan wajah keluar jendela. Sesaknya begitu nyata. Napas ku tak bisa lega sebab nyeri mendera. Kadang aku ingin ini hanya mimpi, atau imajinasi belaka. Apalah daya semua adalah realita yang suka tak suka harus dihadapi. Kenangan-kenangan indah nan romantis kami dulu sesaat melintas di cerukan kepala. Tak kupungkiri hal tersebut pernah memberi bahagia. Namun, keindahan itu tiba-tiba diganti kesuraman sebab hadirnya wajah Susi. Juga kemesraan mereka. Maka, hilangkan keceriaan. Bahkan takkan terulang untuk selamanya"Maaf..."Samar kudengar suara mas Ragil. Kali ini terasaada sesal tanpa rekayasa. Mungkin otaknya tengah waras hingga mampu memahami seperti apa hati istrinya. Setelah itu keheninganlah yang meliputi kami. Akibat lamunan panjang, kantuk pun menyerang. Mata ini pun tak mampu lagi terbuka.*Kami sudah sampai di jalan Mariwati KM 7, desa Kawungluwuk, kecamatan Sukaresmi, Cianjur. Di sinilah taman
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-04
Baca selengkapnya

PANAS

RAGILAkhirnya aku bisa juga meluluhkan Tiara. Memang belum 100 persen. Minimal dia enggak marah-marah. Trik seribu rayuan dan jutaan gombalan telah memerangkap hatinya hingga jatuhlah dalam pelukan.Tiara memang tidak merespon rayuan. Dia lebih banyak diam. Mungkin itu adalah cara untuk meresapi kedalaman makna kata-kata Indah nan memesona.Aku mengajak Tiara mengelilingi taman bunga Nusantara. Tangannya selalu kugengam agar muncul keyakinan aku menikmati kebersamaan ini.Awalnya, aku memang bersandiwara demi meluluhkan Tiara. Lama-lama aku menikmati kebersamaan kami. Serasa nostalgia masa lalu."Suaramu'kan bagus, ayo, dong nyanyi.""Gaklah, malu!""Gak usah pakai nari. Kita nyanyi pelan aja, ayo!"Kami duduk di taman prewedding. Tempat yang biasa dijadikan ajang foto-foto pasangan yang akan menikah. Keindahannya gak usah ditanya, banget-banget menyedapkan pandangan.(Kemesraan ini janganlah cepat berlaluKemesraan ini ingin kukenang selaluHatiku damai, jiwaku tenang di sampingmuH
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-05
Baca selengkapnya

SIASAT

RAGILAku kehilangan kemampuan bicara. Sepertinya mending pasrah saja menerima amukan massa.Setelah bicara begitu, Susi memutuskan sambungan telepon. Dan, aku dengan lemas duduk di tepi ranjang.Ya. Tuhan! Apa yang harus kulakukan?"Mas, liat, deh banyak banget yang komen di statusku. Mereka banyak yang mendoakan kita! Aku seneng banget, loh!"Tiara memperlihatkan postingan FB dan IG nya. Oalah, pantas saja Susi tahu, postingan itu menandai akunku. Alamaak tobat tobat!Aku tak berani memarahinya. Dia pasti sedih sebab kesenangannya diganggu. Sudahlah nunggu nasib saja. "Jalannya siang aja, ya aku masih pengen rebahan. Masih cape seharian 'kan kemarin main!" pinta Tiara.Aku setuju dengan ucapan Tiara. Badan ini juga rasanya masih lelah. Ditambah pikiran kacau sebab Susi akan datang ke sini.Mau mengajak Tiara pulang, kadung janji dua hari nginap di sini. Kalau masih di tempat ini takut huru-hara pas Susi datang.Duh, Gusti! Aku harus gimana ini!Akhirnya kami asyik dengan HP masing-
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-06
Baca selengkapnya

TOLONG AKU

RAGIL"Jam tiga kamu pulang, ya. Besok mas pulang dan langsung ke rumahmu bawa berita baik. Kalau kamu tetap di sini mas gak bisa bergerak untuk mencapai tujuan kita."Beribu rayuan kulontarkan demi meluluhkan hati Susi. Kalau wanita ini tak mau pergi, bisa gagal seluruh rencana. Sia-sialah semua usahanya. Dalam hati, aku merutuki kelakuan dua wanita ini.. Mereka sama-sama bar-bar. Emosinya tak terkendali hingga bertindak semuanya. Ingin rasanya memarahi, tapi tak mungkin juga. Nanti yang ada malah lebih parah amarah mereka..Susi mau mendengarku kali ini. Ia akan pulang jam tiga. Untunglah bawa supir jadi takkan lelah nyetir.Satu masalah kelar, aku bisa kembali konsentrasi pada misi semula.Rasanya seolah batu yang menindih kepala sudah hilang. Badanku jadi ringan sebab satu beban hilang. Ternyata wanita selain emosional, juga perasa. Kalau. Kalau perasaannya disentuh, akan luluh lantak. Seperti itulah keadaan Susi saat ini. Kayak kerupuk tersiram air panas. Jam tiga aku mengantar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-08
Baca selengkapnya

TAK MUNGKIN KEMBALI

TIARA"Bidadari-bidadariku, badan Mas sudah sakit banget, Please jangan gebukin lagi. Damai, yuk, damai!"Dengan suara tercekat mas Ragil mengajukan permohonan. Sebenarnya belum puas melampiaskan amarah, tapi kasihan juga melihatnya sudah sangat kesakitan.Kebayanglah digebukin pakai tas dan sepatu kami. Niatnya mau mukul lawan, tapi karena mas Ragil ada di tengah, yang kena otomatis dia. Dan pukulannya tak hanya sekali. Kami kalap ingin menyakiti lawan hingga pria itu jadi sasaran. Mas Ragil kubantu agar bisa duduk. Susi pun ikut cari perhatian dengan pura-pura meringis. Matanya dibuat sesendu mungkin. Terus bibir dimonyongkan"Heh, gosah akting! Lo 'kan gak kena gebuk!"Susi melotot dan siap buka suara. Mas Ragil secepat kilat melerai agar bom tak meledak lagi. Pria itu mengarahkan dua tangannya hingga terhalang lah kami. "Intan berlianku udah-udah, ayo duduk manis deket Mas, yuk, Tayonk!"Karena kasihan padanya saja aku nurut. Sekaligus harus tetap memainkan sandiwara ini. Sebelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-03
Baca selengkapnya

TAK MELUASKAN HATI

TIARA Selepas sholat subuh, mas Ragil mendatangi kamarku. Katanya mau bicara hal penting. Aku tahu apa yang akan dibicarakan. Pasti soal izin poligami.Ternyata aku tak harus memulai obrolan ke arah sana. Dia datang sendiri daking sudah ruwet masalahnya. Sepertinya Susi tak berhenti merajuk. Biar saja, itu bagus malah."Mas mau minta maaf jika permintaan mas akan menyakitimu lagi. Jujur kebersamaan kita kemarin seperti membuka kunci kegelapan hati ini. Mas merasa jadi manusia paling jahat sama kamu. Tapi, mas tetap akan menyampaikan sebuah permintaan untuk masa depan kita semua."Aku menghela napas berulang-ulang agar tak terbawa perasaan. Emosi ini harus dijaga supaya tujuan dapat tercapai."Mas mau minta apa?"Kata Zay aku harus bersikap pura-pura tak tahu. Biarkan saja lelaki itu menyampaikan maksud dan tujuannya."Anu, itu, mas, emhhh!"Suaranya mulai tergagap. Mungkin, dia takut sekali aku akan ngamuk. Tenang mas Ragil, aku emang akan akting ngamuk dikit."Apa?""Mas mau minta k
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-03
Baca selengkapnya

LIHAT SAJA

TIARASekarang aku,, Zay dan mas Ragil duduk satu meja. Kami akan membahas harta apa yang akan dipindah atas namaku. Juga tahapan pengalihannya.Mas Ragil minta pengalihannya bertahap agar aku tak kabur. Ia belum percaya setelah ini aku tak lari dari sisinya.Zay menganggukkan kepala sebagai kode aku lebih baik setuju. Meski berat, akhirnya aku menyetujui."Jadi, sebelum sidang akan dialihkan lima persen. Lepas sidang lima persen. Sisanya lima persen per-enam bulan. Dan, di sana juga ada perjanjian, Tiara takkan menggugat cerai kecuali aku berlaku zolim padanya. Jika Tiara menggugat cerai tanpa alasan kezoliman maka setengah harta yang telah dialihkan harus dikembalikan."Aku ingin menghalau perjanjian itu, tapi Zay nginjak kaki ini. Aku melotot padanya. Yang dipelototi kalem saja ternyata.Ya, Tuhan, jadi aku harus hidup dengan penikahan poligami selama bertahun-tahun. Bahkan, bisa tak lepas dari kungkungan mas Ragil selamanya.Ternyata pria ini cerdas juga. Dia membuat strategi yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-05
Baca selengkapnya

LANGKAH PERTAMA

TIARASusi dan mas Ragil datang lepas Zuhur. Aku sengaja bilang datangnya di jam makan siang saja biar bisa makan bareng.Aku menyambut Susi dengan ramah, tapi tidak lebay. Khawatirlah nanti dicurigai kalau terlalu drastis perubahannya."Mas senang sekali kalian bisa rukun. Semoga kita bisa bahagia sampai kakek nenek."Bahagia cengkokmu. Aku mual tahu harus bersandiwara manis pada Susi. Selamanya aku takkan menerima kehadiran dia. Malah ingin secepatnya menendang pelakor itu.Stok sabarku harus terus diisi biar tak lepas kendali. Memang menyebalkan harus bersandiwara jadi ibu peri. Tapi, demi ambisi aku akan tetap menjalani ini."Susi juga senang, mba Tiara mau menerima Susi sebagai adik madu. Susi juga akan berbuat lebih baik pada mba Tiara."Sakarepmu, Sus. Aku gak percaya sedikit pun sama ucapan manismu itu. Kalau hati jahat, ya omongan gak bisa dipercaya."Ayo kita makan dulu!"Mas Ragil dan Susi terkesiap melihat hidangan yang kusajikan. Meja bulat itu dua pertiganya berisi aneka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status