Beranda / Romansa / Manusia 30 Triliun / Bab 411 - Bab 420

Semua Bab Manusia 30 Triliun: Bab 411 - Bab 420

872 Bab

Bab 411

"Oh, Tante, Anda seharusnya tahu kota spesial yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota bengkulu di Taman kota, bukan? Sederhananya, disana adalah perusahaan film dan televisi. Aku pikir industri film dan televisi dalam negeri masih banyak uangnya dalam beberapa tahun terakhir. Jadi aku membuka sebuah perusahaan kecil di sana, kemudian menyediakan peralatan untuk para awak kru, penghasilan bersih selama setahun mendekati 1 milyar." Kata Rifki merendah.Mendengar Rifki bisa mendapatkan 1 milyar pertahun, mata Ibu Bela langsung bersinar."Bagus, aku merasa jika kalian bersama pasti punya pembicaraan yang sama, tunggu Bela pulang, kamu harus berkenalan dengannya.""Ting Tong."Bel pintu berbunyi, Ibu Bela langsung pergi membuka pintu dan Rifki juga ikut dari belakang. Ketika membuka pintunya, Ibunya melihat anak bungsu dia, Bela."Akhirnya kamu pulang juga." Kata Ibunya, dia punya 3 anak perempuan dan anak bungsu ini yang paling tidak bisa diperintah. Tahun ini sudah berumur 27 tahun, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-06
Baca selengkapnya

Bab 412

"Ya bagaimana bu..," Bela dan Kevin saling bertatapan, di dalam mata mereka sama-sama terlihat rasa tidak tenang, Bela kemudian mengangkat rambutnya sambil mengatakan hubungan mereka."Sudah beberapa bulan.""Kevin, apa pekerjaan keluargamu?" Ibu Bela langsung bertanya tanpa malu. Sekarang jika dia sudah tahu, lebih gampang membandingkannya, siapa yang lebih hebat antara Kevin dan Rifki, agar tidak menyia-nyiakan kesempatan kali ini."Oh, keluarga kami membuka perusahaan internet, setaun pemasukan sekitar 2 sampai 3 milyar. Bukan termasuk perusahaan besar, cukup untuk menghidupi kami..." Kata Kevin sambil tersenyum, di perjalanan tadi, Bela sudah memberitahunya banyak hal dan dia juga mengingatnya dengan jelas."Oh, Kevin kamu ternyata suka bergurau, penghasilan 2 sampai 3 milyar masih dibilang bukan uang besar, hehe..." Mendengar keluarga Kevin mempunyai pendapatan besar pertahunnya, Ibu Bela langsung tersenyum senang. Sepertinya Kevin lebih hebat dari Rifki ini. Tatapannya kepada Ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-06
Baca selengkapnya

Bab 413

"Iya, apa sebenarnya ini? Ah? Kevin, Bela?" Tanya Ibu Bela yang mulai tidak sabar."Ibu, ini karena Kevin yang terlalu tidakteliti..." Bela masih ingin menyelamatkan situasi ini, tapi Rifki sudah berbicara dengan kencang kali ini."Bibi, apakah Anda masih tidak melihat jelas? Orang yang bernama Kevin ini, sejak masuk tadi sudah berbohong!" Saat ini, Rifki langsung menusuk ke arah Kevin dengan kata-kata tajamnya."Ah, kamu bilang Kevin menipuku?" Kata Ibu Bela sambil melihat ke arah Rifki dengan ekspresi tidak percaya."Betul!" Rifki berjalan ke samping Kevin sambil tersenyum dingin, dia menarik pakaian Kevin dengan pelan, " kamu memang hebat, semuanya palsu. Kamu masih berani sebut dirimu generasi kedua yang kaya!""Kamu jangan asal bicara, kenapa kamu berkata begitu. Ini adalah rumahku, aku tidak ingin melihatmu di sini, sekarang keluar dari sini!" Melihat kondisinya mulai tidak benar, Bela langsung berdiri dan berteriak ke arah Rifki."Nona Bela, kamu jangan bodoh lagi, dia adalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-07
Baca selengkapnya

Bab 414

"Apa…" Bela seperti tersambar petirseketika, benaknya menjadi kosong. Sekarang dia juga tidak tahu bisa berbicara apa lagi, pakaian yang disewa ini ternyata dari perusahaannya Rifki, hehe, kenapa dia serasa dipermainkan!"Betul kataku? Kevin?" Rifki melihat ke arah Kevin dengan ekspresi merendahkan dan bertanya dengan nada menantang."Sini kamu!" Ibu Bela langsung menarik Bela, sekarang hatinya sangat marah, dia mengerutkan keningnya dengan erat."Kamu ya, kamu lihat orang seperti apa yang kamu cari? Hah? Kamu bilang tidak perlu aku kenalkan jodoh untukmu! Hari ini jika bukan karena Rifki, aku tidak akan tahu bahwa orang yang kamu bawa adalah seorang penipu!"Berhadapan dengan ocehan ibunya, Belajuga tidak bisa melawan. Ibu Bela langsung menarik Bela ke belakangnya."Siapa sebenarnya kamu, apa yang kamu lakukan disini, jujur katakan padaku!" Teriak Ibu Bela sambil beralan ke depan Kevin."Aku adalah mahasiswa, aku tidak punya rumah dan tidak punya usaha apapun." Saat ini, Kevin juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-07
Baca selengkapnya

Bab 415

"Tidak apa-apa, Rifki, dengarkan kata Tante saja." Ibu Bela menepuk tangan Rifki dan mengangguk ke arahnya. Rifki hanya tersenyum canggung, dia berpikir bahwa dia sudah mendapatkan hati ibu mertuanya, jadi untuk mendapatkan Bela pasti lebih gampang."Kamu datang ke rumahku dan hanya berdiri diam di sana?" Ibu Bela langsung menyerang Kevin, hari ini sepertinya tidak bisa mengusirpenipu ini pergi, tapi juga tidak boleh membiarkan dia hidup dengan tenang. Ibu Bela menunjuk ke arah toilet."Pergi, bersihkan toilet di sana!""Ibu, apakah kamu tidak keterlaluan?" Kata Bela dengan ekspresi marah"Aku keterlaluan? Heh." Ibu Bela tersenyum dingin."Jika tidak mau, keluar dari sini sekarang!""Ibu..." Bela sekarang ingin bertengkar lagi dengan ibunya."Sudahlah." Kevin menarik tangan Bela dan menggelengkan kepalanya. Dia melihat ke arah Rifki yang tersenyum melihatnya dan juga Ibu Bela yang melototnya dengan sangat tajam itu, dia berkata."Aku pergi saja." Selesai berkata, Kevin berjalan ke ar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-08
Baca selengkapnya

Bab 416

Setelah Rifki selesai bicara, Bela langsung menatapnya dengan tajam, hatinya sangat tidak senang dengannya."Oh... apa maksudnya?" Nisa dan Irgi merasa aneh, mereka lalu melihat ke arah ibunya yang sepertinya tahu sesuatu."Bela sudah menemukan pasangan." Kata Ibu Bela sambil menghela nafas."Sudah menemukan pasangan!?" Nisa, Irgi dan Lisa mereka terkejut. Nisa langsung bertanya."Kamu mencari orang seperti apa, pekerjaannya apa?""Hmm..." Ibu Bela menghela nafas dengan berat dan mengerutkan keningnya sambil menatap Bela."Dia bisa bertemu orang baik seperti apa, orang itu adalah penipu! Tadi masuk ke rumah kita dengan baju bermerek dan juga memakai sebuah jam tangan, dia bilang punya perusahaan internet, penghasilan pertahun 2 milyat, untung saja Rifki membongkar kebohongannya, jika tidak aku juga tertipu olehnya!""Ahh?" Nisa dan yang lainnya terlihat sangat terkejut."Kalian sudah mengusirnya?""Aku juga harus punya keberanian untuk mengusirnya. Tadi ketika aku ingin mengusirnya, B
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-08
Baca selengkapnya

Bab 417

Lisa mengelus pelan tangan Bela dan melihat Bela dengan tatapan kasihan. Lisa tahu tantenya ini tidak suka adanya perjodohan oleh neneknya. Awalnya mendengar tantenya mendapatkan jodoh, Lisa merasa senang untuknya, tapi ternyata adalah seorang penipu, Lisa merasa sedih. Bela masih bisa tersenyum pelan kepada Lisa."Bela, nanti kita pergi ke rumah kamu. Agar kami lihat seperti apa vila yang bernilai sangat mahal itu." Ibu Bela sementara tidak ingin mempedulikan Bela, dia tersenyum danberkata kepada Bela.Sebelumnya, Bela berdua membeli sebuah villa seharga 6 milyar di perumahan Pulau Indah, hal ini membuat seluruh keluarga merasa iri. Setelah 2 bulan lebih, tidak pernah ada yang melihatnya, jadi menggunakan kesempatan ini, Ibu Bela ingin membawa yang lain untuk pergi melihat vilanya Bela."Mau pergi ke vila di perumahan pulau Indah?" Lisa juga terkejut, universitasnya dekat dengan perumahan pulau indah. Setiap kali dia melewati vila mewah di sana, hatinya merasa sangat iri. Hari ini a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-09
Baca selengkapnya

Bab 418

Dulu ketika Bela dipecat dari perusahaan, dia menyadari perusahaan tidak membayarkan dananha selama 1 tahun lebih, jadi dia menelepon mereka, supaya membayarnya segera. Tidak disangka, telepon ini masuk di waktu yang tidak tepat."Bela, apa yang terjadi, apakah terjadi sesuatu di perusahaan kamu, cepat katakan!" Telepon Bela ini, terdengar oleh Ibu dan yang lainnya. Tatapan Ibu Bela begitu tajam dan bertanya kepadanya dengan tergesa-gesa.Melihat Ibu Bela menatap ke arahnya, Bela langsung panik. Dia menggenggam erat tangannya dan memalingkan wajahnya."Aku sudah mengundurkan diri." Kata Bela setelah mengumpulkan keberanian."Apa!" Ibu Bela memukul meja tehnya dengan kencang, beberapa gelas diatas meja tehnya ikut bergoyang."Sejak kapan?""Sudah 3 bulan lebih." Kata Bela yang terus merasa takut."Sudah 3 bulan! Kalau begitu sekarang kamu hidup dengan apa!" Ibu Bela menatap anaknya dengan kesal, di dalam matanya penuh dengan kemarahan dan kekhawatiran, anaknyaini, memang terus membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-09
Baca selengkapnya

Bab 419

"Lepaskan aku. Lepaskan, cepat lepaskan. Kalian kembali ke sini, semua ini tidak ada hubungan dengannya..." Bela sudah hampir bertengkar dengan Ibunya dan Nisa. Dia terus berteriak."Kevin, kamu cepat pergi. Mereka akan memukulmu! Cepat pergi, pergi...""Kamu begitu takut, apakah memang dia yang mencelakakan kamu?" Nisa memeluk Bela smbil berbicara."Hari ini bocah itu datang ke rumah kita, kamu kira dia masih bisa kabur?" Kata Nisa sambil melihat ke arah Irgi."Suamiku, Bela sudah mengakui bahwa bocah itu yang mencelakakannya, tidak perlu sungkan dengannya, langsung pukul saja."Lisa bergegas ke samping Bela, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa, melihat tiga orang dewasa yang saling dorong, dia hanya bisa menasehati mereka dari samping."Kalian jangan pukul lagi, jangan pukul lagi…"Irgi dan Rifki sudah sampai depan toilet. Mereka melihat seorang anak muda sedang membelakangi mereka, dia terlihat memakai headset sambil mendengar lagu, lalu tangannya memakai sarung tangan plastik sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-10
Baca selengkapnya

Bab 420

Saat ini, mereka melihat Irgi mempersilahkan Kevin keluar dari toilet dengan penuh hormat. Mereka bertiga langsung berhenti, Lisa langsung berhenti. Bela dan ibunya sangat bingung, Irgi dan Rifki bukannya akan menghajar Kevin di dalam, kenapa sekarang terlihat seperti berbaik hati kepada Kevin? Nisa juga sangat terkejut, kenapa bisa dia!Lisa juga merasakan hal yang sama, hanya saja ketika Lisa melihat Kevin, hatinya tiba-tiba muncul perasaan aneh. Melihat Nisa juga berada di sini, Kevin berpikir dalam hati sebentar, nama "Nisa" dan "Bela", sepertinya dia sudah kurang lebih mengerti, dunia ini memang sangat kecil.Dan ketika melihat Lisa, tatapan Kevin hanya berhenti sebentar dan langsung melewatinya."Irgi, dia yang sudah menipu Bela, kenapa kamu malah merangkulnya, cepat usir dia keluar dari sini!" Kata Ibu Bela yang semakin marah ketika melihat ekspresi Irgi tersenyum kepadan Kevin. Dia merasa Irgi tidak bisa diandalkan."Eeh..." Irgi saat ini tidak bisa berkata-kata, matanya terli
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
88
DMCA.com Protection Status