Share

Bab 414

Penulis: Lembayung
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-07 21:40:52

"Apa…" Bela seperti tersambar petir

seketika, benaknya menjadi kosong. Sekarang dia juga tidak tahu bisa berbicara apa lagi, pakaian yang disewa ini ternyata dari perusahaannya Rifki, hehe, kenapa dia serasa dipermainkan!

"Betul kataku? Kevin?" Rifki melihat ke arah Kevin dengan ekspresi merendahkan dan bertanya dengan nada menantang.

"Sini kamu!" Ibu Bela langsung menarik Bela, sekarang hatinya sangat marah, dia mengerutkan keningnya dengan erat.

"Kamu ya, kamu lihat orang seperti apa yang kamu cari? Hah? Kamu bilang tidak perlu aku kenalkan jodoh untukmu! Hari ini jika bukan karena Rifki, aku tidak akan tahu bahwa orang yang kamu bawa adalah seorang penipu!"

Berhadapan dengan ocehan ibunya, Bela

juga tidak bisa melawan. Ibu Bela langsung menarik Bela ke belakangnya.

"Siapa sebenarnya kamu, apa yang kamu lakukan disini, jujur katakan padaku!" Teriak Ibu Bela sambil beralan ke depan Kevin.

"Aku adalah mahasiswa, aku tidak punya rumah dan tidak punya usaha apapun." Saat ini, Kevin juga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Manusia 30 Triliun   Bab 415

    "Tidak apa-apa, Rifki, dengarkan kata Tante saja." Ibu Bela menepuk tangan Rifki dan mengangguk ke arahnya. Rifki hanya tersenyum canggung, dia berpikir bahwa dia sudah mendapatkan hati ibu mertuanya, jadi untuk mendapatkan Bela pasti lebih gampang."Kamu datang ke rumahku dan hanya berdiri diam di sana?" Ibu Bela langsung menyerang Kevin, hari ini sepertinya tidak bisa mengusirpenipu ini pergi, tapi juga tidak boleh membiarkan dia hidup dengan tenang. Ibu Bela menunjuk ke arah toilet."Pergi, bersihkan toilet di sana!""Ibu, apakah kamu tidak keterlaluan?" Kata Bela dengan ekspresi marah"Aku keterlaluan? Heh." Ibu Bela tersenyum dingin."Jika tidak mau, keluar dari sini sekarang!""Ibu..." Bela sekarang ingin bertengkar lagi dengan ibunya."Sudahlah." Kevin menarik tangan Bela dan menggelengkan kepalanya. Dia melihat ke arah Rifki yang tersenyum melihatnya dan juga Ibu Bela yang melototnya dengan sangat tajam itu, dia berkata."Aku pergi saja." Selesai berkata, Kevin berjalan ke ar

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-08
  • Manusia 30 Triliun   Bab 416

    Setelah Rifki selesai bicara, Bela langsung menatapnya dengan tajam, hatinya sangat tidak senang dengannya."Oh... apa maksudnya?" Nisa dan Irgi merasa aneh, mereka lalu melihat ke arah ibunya yang sepertinya tahu sesuatu."Bela sudah menemukan pasangan." Kata Ibu Bela sambil menghela nafas."Sudah menemukan pasangan!?" Nisa, Irgi dan Lisa mereka terkejut. Nisa langsung bertanya."Kamu mencari orang seperti apa, pekerjaannya apa?""Hmm..." Ibu Bela menghela nafas dengan berat dan mengerutkan keningnya sambil menatap Bela."Dia bisa bertemu orang baik seperti apa, orang itu adalah penipu! Tadi masuk ke rumah kita dengan baju bermerek dan juga memakai sebuah jam tangan, dia bilang punya perusahaan internet, penghasilan pertahun 2 milyat, untung saja Rifki membongkar kebohongannya, jika tidak aku juga tertipu olehnya!""Ahh?" Nisa dan yang lainnya terlihat sangat terkejut."Kalian sudah mengusirnya?""Aku juga harus punya keberanian untuk mengusirnya. Tadi ketika aku ingin mengusirnya, B

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-08
  • Manusia 30 Triliun   Bab 417

    Lisa mengelus pelan tangan Bela dan melihat Bela dengan tatapan kasihan. Lisa tahu tantenya ini tidak suka adanya perjodohan oleh neneknya. Awalnya mendengar tantenya mendapatkan jodoh, Lisa merasa senang untuknya, tapi ternyata adalah seorang penipu, Lisa merasa sedih. Bela masih bisa tersenyum pelan kepada Lisa."Bela, nanti kita pergi ke rumah kamu. Agar kami lihat seperti apa vila yang bernilai sangat mahal itu." Ibu Bela sementara tidak ingin mempedulikan Bela, dia tersenyum danberkata kepada Bela.Sebelumnya, Bela berdua membeli sebuah villa seharga 6 milyar di perumahan Pulau Indah, hal ini membuat seluruh keluarga merasa iri. Setelah 2 bulan lebih, tidak pernah ada yang melihatnya, jadi menggunakan kesempatan ini, Ibu Bela ingin membawa yang lain untuk pergi melihat vilanya Bela."Mau pergi ke vila di perumahan pulau Indah?" Lisa juga terkejut, universitasnya dekat dengan perumahan pulau indah. Setiap kali dia melewati vila mewah di sana, hatinya merasa sangat iri. Hari ini a

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • Manusia 30 Triliun   Bab 418

    Dulu ketika Bela dipecat dari perusahaan, dia menyadari perusahaan tidak membayarkan dananha selama 1 tahun lebih, jadi dia menelepon mereka, supaya membayarnya segera. Tidak disangka, telepon ini masuk di waktu yang tidak tepat."Bela, apa yang terjadi, apakah terjadi sesuatu di perusahaan kamu, cepat katakan!" Telepon Bela ini, terdengar oleh Ibu dan yang lainnya. Tatapan Ibu Bela begitu tajam dan bertanya kepadanya dengan tergesa-gesa.Melihat Ibu Bela menatap ke arahnya, Bela langsung panik. Dia menggenggam erat tangannya dan memalingkan wajahnya."Aku sudah mengundurkan diri." Kata Bela setelah mengumpulkan keberanian."Apa!" Ibu Bela memukul meja tehnya dengan kencang, beberapa gelas diatas meja tehnya ikut bergoyang."Sejak kapan?""Sudah 3 bulan lebih." Kata Bela yang terus merasa takut."Sudah 3 bulan! Kalau begitu sekarang kamu hidup dengan apa!" Ibu Bela menatap anaknya dengan kesal, di dalam matanya penuh dengan kemarahan dan kekhawatiran, anaknyaini, memang terus membuat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • Manusia 30 Triliun   Bab 419

    "Lepaskan aku. Lepaskan, cepat lepaskan. Kalian kembali ke sini, semua ini tidak ada hubungan dengannya..." Bela sudah hampir bertengkar dengan Ibunya dan Nisa. Dia terus berteriak."Kevin, kamu cepat pergi. Mereka akan memukulmu! Cepat pergi, pergi...""Kamu begitu takut, apakah memang dia yang mencelakakan kamu?" Nisa memeluk Bela smbil berbicara."Hari ini bocah itu datang ke rumah kita, kamu kira dia masih bisa kabur?" Kata Nisa sambil melihat ke arah Irgi."Suamiku, Bela sudah mengakui bahwa bocah itu yang mencelakakannya, tidak perlu sungkan dengannya, langsung pukul saja."Lisa bergegas ke samping Bela, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa, melihat tiga orang dewasa yang saling dorong, dia hanya bisa menasehati mereka dari samping."Kalian jangan pukul lagi, jangan pukul lagi…"Irgi dan Rifki sudah sampai depan toilet. Mereka melihat seorang anak muda sedang membelakangi mereka, dia terlihat memakai headset sambil mendengar lagu, lalu tangannya memakai sarung tangan plastik sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • Manusia 30 Triliun   Bab 420

    Saat ini, mereka melihat Irgi mempersilahkan Kevin keluar dari toilet dengan penuh hormat. Mereka bertiga langsung berhenti, Lisa langsung berhenti. Bela dan ibunya sangat bingung, Irgi dan Rifki bukannya akan menghajar Kevin di dalam, kenapa sekarang terlihat seperti berbaik hati kepada Kevin? Nisa juga sangat terkejut, kenapa bisa dia!Lisa juga merasakan hal yang sama, hanya saja ketika Lisa melihat Kevin, hatinya tiba-tiba muncul perasaan aneh. Melihat Nisa juga berada di sini, Kevin berpikir dalam hati sebentar, nama "Nisa" dan "Bela", sepertinya dia sudah kurang lebih mengerti, dunia ini memang sangat kecil.Dan ketika melihat Lisa, tatapan Kevin hanya berhenti sebentar dan langsung melewatinya."Irgi, dia yang sudah menipu Bela, kenapa kamu malah merangkulnya, cepat usir dia keluar dari sini!" Kata Ibu Bela yang semakin marah ketika melihat ekspresi Irgi tersenyum kepadan Kevin. Dia merasa Irgi tidak bisa diandalkan."Eeh..." Irgi saat ini tidak bisa berkata-kata, matanya terli

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • Manusia 30 Triliun   Bab 421

    "Turun, kamu memang tidak tahu malu,apakah ini mobil kamu, seenaknya masuk begitu saja!" Kata Ibu Bela sambil melotot ke arah Kevin."Ibu, Anda jangan mengatakan ucapan yang sejelek itu, di dalam mobil juga masih ada tempat." Kata Irgi sambil mengerutkan keningnya. Dia melirik ke arah Kevin, sekarang dia sangat takut jika Kevin marah, dia akan membocorkan bahwa dirinya meminjam Vilanya."Meskipun masih banyak tempat duduk, aku tidak akan memberikannya pada dia, orang seperti ini sangat tidak tahu malu. Jika membiarkan dia terbiasa naik mobil bagus, pasti akan punya ide-ide aneh lagi." Kata Ibu Bela sambil menatap tajam ke arah Kevin, dia lalu melambaikan tangan ke arah Rifki."Rifki, sini masuk, kita pergi makan di villa Irgi.""Baik." Rifki mengiyakannya, kemudian dengan sengaja dia mendorong Kevin dan masuk ke dalam mobil."…" Irgi melihat Kevin dengan ekspresi tidak enak, senyumannya begitu canggung dan terpaksa."Jika begitu aku tidak usah masuk saja." Kata Kevin sambil menepuk b

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • Manusia 30 Triliun   Bab 422

    Melihat interior villa, mata Ibu Bela dan yang lainnya terus bersinar. Semua hal di dalam ruang tamu ini membuat mereka takjub, seperti masuk ke dalam istana."Cantik sekali." Mata Lisa terlihat berbinar, semua hal di dalam ruangan ini di luar imajinasi dia."Hebat sekali, bisa membuat renovasi semewah ini, pasti ini menghabiskan banyak uang bukan?" Ibu Bela baru sadar kembali, dia kemudian berkata sambil mengacungkan jempol ke Nisa."Uuh..." Nisa tertegun, dia tadi juga ikut terkejut. Saat ini ketika melihat ibunya, dia baru ingat jika vila ini miliknya, sambil tersenyum canggung dia berkata."tidak... tidak terlalu banyak juga habisnya.""Tidak menghabiskan banyak uang, hebat. Aku melihat kalian berdua sepertinya sudah mendapatkan banyak uang belakangan ini." Kata Ibu Bela sambil tersenyum, dia kemudian ditemani Lisa dan mengelilingi ruang tamunya. Melihat interior rumah ini, membuat nenek dan cucu berdua ini sangat takjub, vila ini sangat tidak biasa.Setelah beberapa putaran, Lisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11

Bab terbaru

  • Manusia 30 Triliun   Bab 878

    "Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status