Mata Sakina yang berkaca-kaca, tak sedikit pun membuat Sekar iba. Dalam hati Sekar berfikir, mau drama apa lagi? Mengharap belas kasihan suaminya? Bukankah ia sudah punya suami sendiri? Sekar semakin mengeratkan rengkuhan tangannya di pinggang Gilang, membuat pria itu merasa tak enak hati. Dia yang tak pernah mengumbar kemesraan, tapi, tak berani juga meminta Sekar melepaskan. Khawatir malah menimbulkan perang baru. “Tamunya di suruh duduk, Sekar,” titah Bu Hanum karena hanya melihat pemandangan tiga orang berdiri di dekat pintu ruang tamu. Perasaan wanita itu dapat meraba jika ada sesuatu yang kurang beres. Akhirnya dia memilih ke belakang. Tak enak ikut campur masalah anak dan menantunya yang sudah punya kehidupan sendiri. 'Ayo, duduk dulu, Kin." Gilang mengalihkan pandangan ke Sekar, agar memberikan sedikit ruang, agar dia bisa duduk di sofa ruang tamu. Sekar sama sekali tidak menawarkan Sakina. Justru tatapannya sengaja dipertajam, agar wanita itu mengerti kalau dia tak meny
Last Updated : 2022-11-29 Read more