Home / Romansa / Pacar Kedua & Istri Rahasia / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Pacar Kedua & Istri Rahasia : Chapter 31 - Chapter 40

148 Chapters

Part 30 Keberanian

Agatha kembali ke kamarnya setelah percakapannya dengan Riana. Ia menatap punggung Rafka lalu mulai mendekat dan memeluknya dari belakang. Agatha dapat merasakan aroma parfum Rafka yang menyeruak ke dalam indra penciumannya. Tak lama, ia ikut terlelap tidur.Keesokan paginya, Agatha bangun dan menemukan Rafka sudah tidak ada di sampingnya. Ia mendengus pelan sambil menarik selimutnya berniat untuk kembali tidur. Namun, sebuah tangan menghentikannya. Agatha terkesiap lalu membuka matanya perlahan dan melihat Rafka yang tengah menatapnya. Dengan rambut basah yang menetes ke bawah pipinya. “Morning.” Rafka tersenyum saat melihat wajah Agatha yang cemberut.Agatha menatap bagian tubuh atas Rafka yang tidak mengenakan apapun. Menyadari hal itu Rafka tersenyum nakal sambil mengedipkan matanya.“Suka liatnya?” tanya Rafka kemudian. Sementara Agatha langsung memalingkan wajahnya. Agatha mengganti posisinya menjadi duduk. “Kamu udah nggak marah?” tanya Agatha.“Aku lagi nunggu David bawa
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

Part 32 Peringatan Kematian

Setelah Rafka berangkat kerja, Agatha memutuskan untuk menyegarkan dirinya lalu berganti pakaian. Agatha melangkah keluar menuju meja makan dan menemukan Bella tengah terburu-buru dengan pakaian yang sudah rapi. “Ibu di mana?” tanya Agatha.“Ibu ke toko pagi tadi,” balas Bella sambil memakai kaos kaki dan duduk di sofa.“Kamu mau ke mana?” tanya Agatha lagi membuat Bella menghela napas.“Aku mau berangkat kerja,” jawab Bella.“Kerja apa? Memang kamu nggak kuliah?” tanya Agatha sambil menatap Bella.Bella hanya menggelengkan kepalanya sebelum menjawab. “Nggak, mau ambil tahun depan aja,” ujar Bella lalu mengambil tas miliknya.“Kenapa memangnya?” tanya Agatha dengan penasaran.“Aduh udah ya! Nanti lagi aja kalau mau introgasi. Bisa-bisa aku telat!” seru Bella lalu mengambil sepatu dan memakainya sementara Agatha hanya menganggukan kepalanya lalu pergi ke dapur.Beberapa menit kemudian sesudah sarapan Agatha kembali ke kamar karena merasa bosan. Ia berbaring di atas ranjang sambil mem
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more

Part 33 Rahasia dan Kecurigaan

Cuaca mulai menggelap saat Agatha meninggalkan tempat itu, entah sudah berapa menit ia berdiri di sisi jalan namun belum ada satu kendaraan pun yang lewat. Sialnya, ia juga lupa membawa ponselnya. Agatha menghela napas kasar beberapa kali ketika rintik hujan mulai turun dan ia memilih berdiri di bawah pohon yang cukup besar sambil menatap jalanan yang banyak dikelilingi pepohonan dan jarang dilewati oleh kendaraan. Lokasi tempat itu memang cukup jauh dari perumahan warga sekitar. Agatha menundukkan kepalanya sambil sesekali mengusap kedua tangannya yang terasa dingin karena terkena hembusan angin yang bercampur dengan derasnya air hujan. Agatha merasa takut saat mendengar kilatan petir yang sesekali terdengar nyaring di telinganya. “Oh shit!” umpat Agatha sambil menutup telinganya saat kembali mendengar gemuruh petir yang menggelegar.Agatha mulai menutup matanya ketika merasakan seseorang berdiri di hadapannya. Ia membuka kedua matanya perlahan lalu mengangkat kepalanya. Agatha te
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

Part 34 Mine

Setelah makan malam, Jonathan langsung mengantar Agatha kembali ke rumah Riana.“Yakin berhenti di sini?” tanya Jonathan sambil menatap perumahan di sekelilingnya.“Iya, rumah Ibu aku nggak terlalu jauh dari sini,” balas Agatha sambil menunjuk beberapa rumah yang ada di depannya.“Takut suami kamu marah?” tanya Jonathan lagi sementara Agatha langsung menggelengkan kepalanya. “Aku cuma nggak mau dia salah paham aja sih sebenarnya,” jawab Agatha yang dibalas dengan anggukan oleh Jonathan.“Okay kalau gitu hati-hati, Tha. Kalau ada sesuatu jangan sungkan bilang sama aku,”pungkas Jonathan dengan tersenyum lembut.“Sekali lagi thank ya, Jo,” ujar Agatha sambil turun dari mobil lalu menoleh ke arah Jonathan dan ikut tersenyum.Agatha melangkah pergi dan mulai menjauh dari tempat mobil Jonathan berhenti. Sesampainya di rumah, ia langsung membuka pintu dan menemukan Riana, Bella, dan Rafka tengah menunggunya dengan wajah cemas. “Maaf ya aku pergi nggak kasih kabar soalnya tadi ….” Sebelum A
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Part 35

Agatha terbangun dan segera melihat sekelilingnya. Ia melihat jam di kamarnya sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Agatha melihat ponselnya dan menemukan pesan dari Rafka yang mengatakan akan pulang lambat malam ini. Agatha memilih melanjutkan tidurnya yang terasa kurang karena aktivitas malamnya yang ia lakukan bersama dengan Rafka.Siangnya, Agatha bersiap untuk keluar. Hari ini ia berencana untuk pergi ke apotek untuk membeli obat pencegah kehamilan. Karena biar bagaimanapun hubungannya dengan Rafka mungkin hanya sementara. Agatha tidak ingin menambah kerumitan di antara mereka kalau saja dia sampai hamil.Setelah membayar Agatha segera memasukan pil itu ke dalam tas dan berjalan keluar. Ia memutuskan untuk menemui Riana di toko rotinya yang tidak jauh dari sana.“Halo, Bu,” sapa Agatha sambil menepuk pundak Riana dengan lembut.“Hai, sayang.” Riana tersenyum melihat Agatha.“Kamu sudah makan?” tanya Riana kemudian yang dibalas dengan gelengan kepala oleh Riana.“Aku ke sini ma
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Part 36 Kepentingan Mendesak

Malamnya Agatha tidak bisa tidur setelah mendengar ucapan Rafka padanya. Ia terus membalik badannya mencoba menemukan posisi tidur yang nyaman untuknya, tetapi pikirannya tidak bisa tenang. Agatha terkejut saat Rafka menarik dan mendekap tubuhnya. “Ada apa?” tanya Rafka dengan suara parau dan matanya yang masih terpejam.“Nggak ada apa-apa. Aku cuma sudah tidur aja, mungkin karena kebanyakan minum kopi tadi,” jawab Agatha sambil memandang wajah tampan Rafka. “Kamu minum kopi?” tanya Rafka.“Iya, memangnya kenapa?” tanya Agatha kemudian.“Setahu aku kamu nggak bisa minum kopi.”“Mungkin selama ini aku terlalu sibuk dan jarang menemui kamu sampai aku nggak menyadari perubahan-perubahan kecil kamu,” sambung Rafka sambil mengeratkan pelukannya.“Apa aku terlalu berbeda dari Adiva yang kamu tahu?” tanya Agatha dengan pelan. Entah Rafka mendengarnya atau tidak.“Apa aku boleh tanya sesuatu?” tanya Agatha lagi.“Apa pun … aku akan coba menjawabnya,” balas Rafka.“Aku mau kamu menjawabnya d
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Part 37 Kembali Terulang

Siangnya, Agatha pergi ke rumah sakit diantar oleh David. Ia sama sekali tidak dapat menolak Rafka yang sibuk mengirimkan pesan kepadanya hampir setiap beberapa menit sekali. Setelah menjalani pemeriksaan menyeluruh karena permintaan Rafka, Agatha keluar sambil membawa kertas hasil tes yang menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu serius yang terjadi dengannya dan kini ketakutannya mengenai dirinya tengah mengandung juga sudah hilang. Baru saja keluar dari depan pintu ponsel Agatha berdering dan menemukan nama Rafka di layar ponselnya. Jarinya langsung mengusap ikon panggilan berwarna hijau itu.“Gimana hasilnya?” tanya Rafka ysng terdengar dari sambungan telepon.“Hasilnya … udah keluar,” balas Agatha yang berniat untuk bermain-main dengan Rafka.“Adiva please! Apa kata dokter?” tanya Rafka dengan suara dengar khawatir.“Dokter bilang kalau … aku boleh pulang,” jawab Agatha dengan menahan senyumannya. “Adiva!” panggil Rafka beberapa kali. Sementara Agatha terdiam saat melihat pria yang
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Part 38 Terasa Dingin

Agatha terbangun saat merasakan seseorang memanggil namanya beberapa kali. Ia mengerjapkan matanya dan melihat Mira berdiri di samping tempat tidurnya.“Ini sudah jam makan malam, Nyonya.”“Kami sudah menyiapkan semuanya,” sambung Mira.“Apa Rafka sudah pulang?” tanya Agatha lalu duduk dan bersandar di ujung tempat tidur.“Belum, tapi Tuan Rafka menyuruh saya untuk menyiapkan makan malam dan memastikan Nyonya tidak telat makan,” jawab Mira.“Panggil saja saya Adiva,” ujar Agatha.“Maaf … tapi saya tidak berani,” balas Mira.“Kalau gitu saya nggak mau makan malam,” pungkas Agatha.“Baik, Mbak Adiva. Saya rasa saya bisa memanggil anda begitu,” ujar Mira sambil menundukkan kepalanya.Agatha tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya. “Kalau begitu saya mandi dulu, nanti saya akan langsung ke bawah setelahnya.”Mira menganggukan kepalanya. “Kalau butuh sesuatu katakan saja pada saya,” kata Mira. Setelah Mira keluar, Agatha masuk ke dalam kamar mandi untuk berendam dan menyegarkan tubuhnya s
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Part 39 Bercerai?

Keesokan paginya, Agatha terbangun dan tidak menemukan Rafka di sampingnya. Tak lama para pelayan mengetuk pintu lalu masuk. “Kami sudah menyiapkan sarapan, Nyonya … eh maksud saya Mbak Adiva,” ujar Mira sementara para pelayan di belakangnya tengah sibuk membuka tirai jendela.“Apa Rafka ada?” tanya Agatha.“Tuan Rafka sudah berangkat ke kantor sejak tadi,” jawab Mira.“Apa dia bilang sesuatu?” tanya Agatha lagi.“Tuan bilang akan kembali untuk makan malam bersama,” balas Mira sementara Agatha hanya mengangguk.“Baiklah, lima belas menit lagi saya akan turun,” ujar Agatha.Setelah para pelayan pergi Agatha menatap ponselnya dan betapa kecewanya saat tidak ada satu pun notifikasi pesan dari Rafka. Agatha melemparkan ponselnya dengan kesal lalu masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit kemudian ia keluar lalu memeriksa ponselnya yang berdering. Ia mengernyitkan dahinya saat sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal menghubunginya. Agatha membuka pesan tersebut dan matanya melebar sa
last updateLast Updated : 2023-01-01
Read more

Part 40 Perjalanan Dinas

Rafka mengejar Agatha lalu memeluknya dari belakang dan menaruh kepalanya di bahu Agatha.“Sampai kapan pun aku nggak akan pernah menceraikan kamu, sekarang kita saling mencintai dan nggak ada yang lebih penting daripada itu,” jelas Rafka.Tubuh Agatha menegang, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. “Tapi aku nggak bisa selamanya terus hidup seperti ini. Aku ingin bebas melakukan apapun yang aku suka dan aku juga mau semua orang tahu aku hidup,” balas Agatha. “Aku lelah disembunyikan seolah aku ini penjahat dan berbahaya untuk orang lain,” sambung Agatha sementara Rafka menggelengkan kepalanya.“Nggak … itu nggak benar,” gumam Rafka.“Beri aku waktu sedikit lagi, secepatnya aku akan membereskan semua ini dan kita akan bersama,” lanjut Rafka lalu membalik tubuh Agatha.“Mungkinkah kita akan bersama kalau kamu tahu siapa aku sebenarnya?” tanya Agatha dalam hatinya. “Aku kasih kamu dua bulan, kalau kamu belum bisa menyelesaikan ini lebih baik kita bercerai,” balas Agatha tanpa berani
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status