Home / Fiksi Remaja / PAMANKU SUAMIKU / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of PAMANKU SUAMIKU: Chapter 61 - Chapter 70

145 Chapters

061 Kecemasan yang tadi datang dan pergi, kini datang kembali

Aruna yang masih linglung, sekarang sibuk berkutat dengan pemikirannya tentang semua yang di katakan Ardan belum lama tadi. Walau dia masih memikirkan berbagai hal di kepalanya, tapi tangannya tetap cekatan meneruskan apa yang sudah jadi kegiatannya sehari-hari.Setelah perdebatannya dengan Ardan perihal pindah kamar, Ardan bersiap-siap hendak pergi. Dia berdandan dengan hati gembira ria, dia membiarkan saja tingkah istrinya yang kerepotan dengan pemikirannya sendiri di dapur.''Run, Abang harus pergi, ada urusan...'' ujar Ardan hendak berpamitan, dia sedikit mengeraskan suaranya karena dia ada di ruang tengah.''Ha!'' seru Aruna menjawab dari dapur, ''Abang mau pergi?'' tanya Aruna setelah berjalan cepat menyusul dari dapur untuk menghampiri Ardan yang berpamitan padanya.Ardan mendongak melihat Aruna yang sibuk mengelap tangannya karena sedang cuci piring tadi, lalu dia mengangguk menjawab Aruna.''Lama gak bang?'' tanya Aruna kemudian, dengan wajah sedikit cemas.''Kok, mukanya begi
Read more

062 Badai bernama Karissa

Wanita cantik nan modis menerjang suami dan memeluknya di depan mata, tentu saja, itu sangat menggoda Aruna untuk segera menjambak rambut wanita tidak sopan yang dicat pirang diujung-ujungnya.Aruna menatap tajam kepada dua sejoli yang berpelukan di hadapannya. Dia diam tak berkomentar, tapi tatapan mata Aruna pada Ardan yang juga saat itu sedang menatapnya, sempat membuat Ardan terkejut. Bak sinar laser, tatapan Aruna jelas memberi peringatan keras pada Ardan tanpa harus menutup-nutupinya ataupun merasa gengsi.Degup jantung Ardan langsung bereaksi, keringat dingin juga meluncur di pelipisnya.''Mampus! Nyonya besar bisa ngamuk nih... kemaren aja, si Kojer dibentak ama nih anak... apalagi cewek tengil kek si Karissa...'' ujar Ardan bergumam di dalam hatinya memikirkan tindakan apa yang akan ambil oleh istri kecilnya.Ardan dengan cekatan segera mendorong tubuh Karissa, saat melihat Aruna bersiap mengambil tindakan.''Ihh... Indra kasar...'' ujar Karissa saat tubuhnya berusaha stabil k
Read more

063 Badai bernama Karissa bag. 2

Tentu saja, Ardan menepis perlakuan genit Karissa dengan kasar. Tapi, Karissa seolah tidak melihat betapa muak dan jengkelnya Ardan padanya.''Aku akan selalu ngikutin kamu, sampai kamu jadi milik aku sepenuhnya..." ujar Karissa lagi, dengan bibirnya yang tampak seksi menggoda, tersenyum mengembang, tapi suaranya terdengar jelas dan tegas, ''Makanya, Indra... Udah, dong... main tarik ulurnya... Apa kamu enggak capek terus lari dari aku...''''Rissa, gua punya mata... gua tahu, kalo lu juga nyadar kalo lu enggak akan pernah bisa dapet apa yang elo mau dari gue...'' seru Ardan sambil sekali lagi dia mendorong Karissa yang mencoba maju mendekatinya dengan genit.''Hm... enggak tuh... Karissa Ayu Mahendra... selalu dapet apa yang dia mau... kalo enggak...'' sahut Karissa masih dengan tingkah polah yang sama dan juga kepercayaan dirinya yang melambung tinggi. Kalimat terakhir Karissa terjeda dengan senyum penuh arti tersemat di bibir Karissa yang secara nyata memberi peringatan pada Ardan.
Read more

064 Nyonya rumah?!

Ardan pergi setelah mengusir Karissa pergi. Tapi, kekesalan Aruna makin bertambah karena Ardan ternyata tidak pulang malam itu. Keesokan harinya hingga lewat tengah hari, puas Aruna menunggu Ardan yang masih juga belum kelihatan batang hidungnya. Hati Aruna yang kesal dengan kejadian wanita tidak dikenal memeluk suaminya dihadapannya, kalah oleh kecemasan karena suaminya tidak pulang semalam. Bukan memikirkan Karissa, tapi Aruna cemas akan keselamatan Ardan mengingat betapa berbahaya tugas yang diemban oleh suaminya. ''Lu ngapain, Run? Udah kek setrikaan konslet aja lu...'' ujar Gavin yang heran memperhatikan Aruna sejak matahari terbit. ''Resek, lu! Bukan bantuin... apa kek?!'' sahut Aruna yang jengkel. ''Nah! Apa yang mo dibantuin?! Lah gua aja kagak tauk, lu maunya apa?'' ''Bang Ardan, Om lu... kenapa kagak pulang?'' ''Baru juga semalem, Run... segitunya, lu kangen ama om gue...'' sahut Gavin, yang merasa terkecoh, dia pikir ada apa, ternyata hanya kerinduan istri, pikir Gavi
Read more

065 Debat Ardan dan Karissa

''Indra...'' lagi-lagi, Karissa melompat memeluk Ardan, ''Bagus, kamu datang. Lihat, keponakan kamu enggak sopan sama aku. Barusan aku dibentak sama dia, terus itu, adik tirinya, jutek banget sih...'' Gavin langsung ingin menjawab lagi saat mendengar rengekkan manja sikap genit Karissa yang menjijikkan di mata Gavin saat itu. Tapi, lagi-lagi di tahan oleh Ardan, ''Gavin, bawa masuk Aruna!'' seru Ardan memberi perintah pada Gavin untuk diam dan masuk saja kedalam menemani Aruna. Tentu saja Gavin kesal, tapi, sama seperti Aruna, Gavin juga tidak punya pilihan kecuali menurut. ''Ngapain lagi kamu ke sini?!'' seru Ardan dengan ketus sambil mendorong tubuh Karissa menjauh darinya. ''Indra, aku kan kangen sama kamu...'' ''Rissa, cukup!'' seru Ardan tegas, ''Aku udah bilang sama kamu, aku enggak punya rasa apa pun sama kamu.'' ''Kamu cuma malu, aku tahu kok... Ardan, aku udah bilang sama kamu. Jangan takut! Papa atau pun Kak Devon, mereka berdua enggak akan pernah menolak kemauanku. L
Read more

066 Siapa pelakornya?

***** ''Run, siapa tuh cewek cakep?'' tanya Gavin saat masuk ke dalam menghampiri Aruna yang masuk ke dalam kamarnya. ''Kupinglu belom dikorek?!'' sahut Aruna ketus dengan ekspresi jengkel yang jelas terlihat, ''Kan tadi dia udah bilang, calon nyonya rumah.'' ''Yeey... lu sewot, sewot aja... Tapi, jan ama gua dong! Gue polos, lugu... Noh, ama Om gue, kakandamu, kalo mau ngamuk...'' ''Nah, lu ponakannya!'' ''Gue mah cuma ponakannya... nah, lu, bininya... kecolongan ama cabe kriting, ngamuknya ama gue...'' jawab Gavin tidak mau kalah. ''Cowok! Kagak yang mana, yang mana... sama aja... terong!'' umpat Aruna melampiaskan kekesalannya pada Gavin. ''Iya, cowok terong, cewek cabe... udah! Nih, serius gue... Lu tauk tuh cewek, Run? Siapa dia?'' ''Kagak! Tapi juga tauk...'' ''Buset dah, nih cewek... tauk, pa kagak?!'' ''Gue baru ketemu dia kemaren, persis kek gitu. Dia langsung nyerang om lu...'' ''Wuih, ganas juga, Run!'' sahut Gain santai menanggapiu Aruna, ''Elu, sih... kurang ag
Read more

067 Aruna salah paham

Air mata yang menggantung ditahan sekuat tenaga agar tidak jatuh oleh Aruna. Tapi, sayangnya, batinnya tidak tahan dengan dilema yang tengah dirasakan hatinya.Tetes air mata pertama telah jatuh membuat Ardan semakin terenyuh dengan keadaan Aruna yang tertekan dengan tubuh gemetar.Ardan mengambil tindakan, dia bergerak secara perlahan, memeluk istri kecilnya yang sedang bersedih sekaligus juga kesal. Seorang wanita yang sedang dalam dilema, antara mempertahankan suaminya atau melepaskannya pada wanita yang pernah berhubungan dengan suaminya, sebelum mereka menikah karena keadaan.''Jangan begini bang!'' seru Aruna dengan suara lirih dalam dekapan Ardan, padahal ini adalah pelukan pertama, semenjak Ardan menikahi Aruna.''Apanya?'' tanya Ardan, dia sedikit terkejut dan juga bingung dengan ucapan Aruna barusan, ''Apanya yang jangan?!''''Kalau begini... Runa, akan semakin berat buat ngelepas Abang.''Ardan langsung memegang kedua bahu Aruna, melepaskan pelukannya dan menatap Aruna deng
Read more

068 Tikus dalam sarang

''DIAM DI TEMPAT!'' seru salah satu aparat yang datang menggerebek salah satu gudang yang disinyalir menjadi tempat transaksi ilegal.''Kalian sudah dikepung, menyerahlah!'' tambah aparat lain.Terbelalak mata mereka melihat para petugas datang dengan penuh persiapan mengelilingi mereka dalam berbagai posisi siaga.DUARBeberapa senjata akhirnya meletus, entah karena reflek karena panik atau memang di sengaja karena ingin mempertahankan diri.''Bos, polisi!'' seru mereka hampir bersamaan sekaligus segera mencari tempat perlindungan dari peluru-peluru yang telah meluncur dari sarangnya.''Cabut!'' seru Daming memberi perintah.''Kemana?! Kita udah di kepung...''''Mau kabur kemana?!''''Brengsek!''''Bangsat!''''Sialan! Gimana bisa jadi begini...''Beberapa yang lain menggerutu dengan kesal, karena mereka tidak bisa kemana-mana lagi.''Pasti ada pengkhianat!''''Kenapa ngeliat ke gue, mesti ini dari elu!''''Enggak mungkin, pasti kerjaan elu, ini.''Dua kubu gangster yang hendak di gr
Read more

069 Perdebatan Aruna dan Gavin

Pagi hari kemabali datang dan Ardan masih belum pulang. Tentu saja hal itu semakin membuat pikiran Aruna kacau, rasa kesal karena masalah yang belum terselesaikan dan trasa mengganjal. Tapi, semua itu masih kalah dengan kecemasan Aruna karena resiko dan bahaya yang dijalanai oleh suaminya dalam menjalankan tugas. Sejak kejadian itu, terhitung Ardan sudah dua hari belum pulang.''Run! Ngomong apa kek... dari tadi gua kek ada di kuburan, sepi banget!'' seru Gavin yang kesal karena Aruna terus saja cemberut sejak bangun subuh tadi.''Lu nyalain aja kenceng-kenceng speaker di kamar lo... entar juga rame,'' jawab Aruna ketus.''Bukan gitu, kemaren... gue serasa ada di medan ranjau tahu enggak... gegara kelakuan lu bedua.''''Siapa?!'' seru Aruna bertanya dengan nada acuh.''Ya, elo ama Om gue... tegang banget dari kemaren...''''Kagak!'' seru Aruna menepis pernyataan Gavin, ''Biasa aja tuh...''''Pala' lu... ngomong no ama pantat panci!'' seru Gavin kesal menanggapi dalih Aruna, ''Makan si
Read more

070 Perdebatan Aruna dan Gavin, plus Karissa

**''Hai!'' seru Karissa sambil tersenyum semringah, saat itu juga, ketika Aruna membuka pintu.Aruna terkejut melihat tamu yang datang pagi-pagi ternyata adalah Karissa. Emosi yang sesaat lalu sempat tenang, sekarang kembali bergejolak melihat wanita yang mendeklarasikan dirinya sebagai calon istri suaminya muncul lagi di hadapannya.''Bang Ardan enggak ada, kak!'' seru Aruna langsung menyahut dengan nada sedikit ketus.''Enggak ada!'' jawab Karissa tanpa memperdulikan sikap Aruna, ''Kemana?''''Enggak tahu!'' seru Aruna, lagi-lagi masih dengan nada ketusnya walau tidak terlalu kentara, ''Belom pulang dari semalem...''''Owh, gitu!'' jawab Karissa sembari nyelonong masuk sebelum Aruna sempat mempersilahkannya, ''Ya udah, biarin, gue tunggu di dalem aja...''Karissa langsung duduk di sofa dengan lagak santainya, dia tidak mempedulikan Aruna yang mengernyit dahinya melihat sepak terjang dirinya.''Kenapa malah bengong disitu?! Sini, temenin gue!''Aruna terdiam memperhatikan Karissa ya
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status