“Katakan, kau tidak rela pelacur ini mati? Kau takut kehilangan dia?”“Dia bukan pelacur, dan kau tidak berhak mengambil nyawa seseorang—"“Dia pelacur! Perempuan ini hanya pelacur yang kau tinggalkan demi karier!” sambar Vivi mengingatkan Albi akan masa lalu. “Kau lupa? Kau membuangnya dan memilih aku, semua itu karena posisi yang kau dapatkan sekarang!”Jika bukan karena Vivia, Albi hanya seorang lelaki biasa. Mungkin dia akan lolos di tes kepolisian, tapi, apakah mungkin kariernya bisa secepat sekarang? Bahkan teman-teman seangkatan Albi saja, masih banyak yang hanya memiliki posisi Tamtama. Sedangkan Albi, berkat bantuan ayahnya Vivi, lelaki itu sekarang menduduki kursi komisaris besar dengan tiga lambang melati di pundaknya.“Ayahku bukan tanpa alasan memberimu posisi yang tinggi, dan aku bisa menjatuhkanmu kapan pun aku mau!” lanjut Vivia, memberi peringatan untuk Albi. “Kau masih ingin membela pelacur ini?”“Aku tidak membela siapa pun, cepat lepaskan Shera. Kau tidak berhak m
Last Updated : 2022-12-16 Read more