Beranda / Romansa / Suamimu Juga Kekasihku / 26. Membeli Nyawamu!

Share

26. Membeli Nyawamu!

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 05:13:44
Setelah mengantarkan Shera, Albian bergegas kembali ke rumahnya bersama Vivi. Ia tak mau hancur sendiri. Seperti kata Shera, Albi berhak mendapatkan apa yang sudah ada di tangannya sekarang. Jika Vivi bisa mengancam, kenapa tidak dengan Albi?

Namun, ketika ia memasuki pekarangan rumah besar itu, Albi terkejut melihat pemandangan di depan pintu.

"Apa yang dilakukan perempuan itu?" Albi bertanya sendiri, seulas senyum muncul di bibirnya.

Segera ia parkirkan mobilnya dan buru-buru menghampiri Vivia dan beberapa asisten rumah tangganya.

"Kau sudah berkemas? Jadi, kau yang akan meninggalkan rumah?" kata Albi, berpikir Vivi mungkin memilih meninggalkan rumah dan segala isinya.

"Apa?"

"Tidak, aku tidak akan menghentikanmu. Meski rumah ini pemberian orang tuamu, sudah sepatutnya memang aku yang mendapatkannya. Tapi sebelum kau pergi, banyak yang harus kubicarkan."

Vivia tertawa sumbang. Sangat lucu ia rasa perkataan suaminya yang... sangat tak tahu malu.

"Ini barang-barangmu, aku sudah men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
udah dibilang Vivian terlalu arogan jadi kalah deh oleh kelicikan Abi dan shera, kasih karma ke Abian dan shera dong thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamimu Juga Kekasihku    27. Jangan Bercerai!

    Albi gila! Ia adalah laki-laki gila yang tak punya rasa malu sedikit pun. Ketika dirinya sudah ketahuan curang dalam pernikahan pun ia masih sanggup mengancam kembali istrinya. Sungguh Vivia tidak menduga suami yang selama ini bersikap biasa saja, ternyata memiliki hati yang sangat kejam. Vivia salah... Albi tidak selemah yang ia lihat selama ini."Tidak... dia tidak boleh mengancamku seperti ini," bisik Vivi kalut. Jika selama ini Albi lah yang selalu ia tekan oleh ancaman, sekarang busur itu seperti berbalik arah menyerangnya. Vivia sangat frustasi oleh bukti rekamanan yang dimiliki Albi. Dengan adanya itu, ia tak bisa melakukan apa pun sekarang. Hingga hari sudah beranjak malam, Vivi masih duduk di kursi teras rumahnya, sifat arogan dan penuh percaya dirinya sudah luntur setelah dengan bodoh terjebak ucapan sendiri. Bercerai dan merelakan Albi hidup bahagia dengan Shera, adalah sesuatu yang tak ingin Vivi pikirkan. Karier Albi harus hancur, barulah Vivi bisa lega melepaskan lelak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • Suamimu Juga Kekasihku    28. Salah Paham?

    "Nona Shera, apa yang terjadi di ruangan Ibu Vivi kemarin? Kami mendengar ribut-ribut di dalam sana. Dia bertengkar dengan suaminya?" "Benar, kami mendengar sepertinya Ibu Vivi menyebut-nyebut cerai dan perempuan lain. Apakah Pak Albian berselingkuh?"Shera dihujani pertanyaan oleh rekan-rekan kantor. Seperti lalat diberi sampah mereka berebut berbicara, bahkan terang-terangan mempertanyakan hal yang sangat sensitif. "Apa? Um... aku tidak paham pertanyaan kalian," sahut Shera berpura bodoh. Tidak mungkin ia terang-terangan menceritakan pertengkaran yang terjadi di ruangan Vivia, namanya akan terseret-seret dan dipandang sebagai gadis murahan, andai mereka tahu bahwa Shera sendiri lah biang dari pertengkaran itu."Ah ... jangan bercanda, Nona Shera. Kami yang di sini saja bisa mendengar meski tidak jelas, sedangkan kau ada di sana bersama mereka. Tidak mungkin kau tuli dan buta, tak tahu mereka membicarakan apa, kan?" kata yang lain menimpali.Wanita bernama Artha mendekati Shera, l

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • Suamimu Juga Kekasihku    29. Sampahku pun Tak Boleh Kau miliki!

    Tak bisa Shera tampik keterkejutan di wajahnya. Ia yakin Albian berkata ia akan bercerai dan atas permintaan Vivi, tapi apa yang baru saja Vivia katakan sangat berbanding terbalik.Apakah ini hanya akal-akalan Vivi saja, agar namanya tidak menjadi buruk di kantor? Ya... Shera berpikir, Vivia mungkin ingin mempertahankan posisinya di kantor ini agar tidak pernah tersingkirkan oleh yang lain. Vivi memang licik, bahkan ketika sebentar lagi ia akan menyandang status janda, posisi sebagai pembicara utama masih menjadi obsesinya.Persetanlah dengan semua itu. Mau Vivia menjadi apa pun, itu bukan urusan Shera. Tujuannya adalah, membuktikan pada perempuan itu bahwa dirinya masih bisa merebut Albian!“Shera, kenapa hanya diam? Semua orang menunggu jawabanmu,” kata Vivi, menarik Shera dari pikiran panjangnya tentang kelicikan perempuan itu. Shera mengembus napas sesaat sebelum memberikan jawaban.“Sejak awal aku katakan, aku tidak peduli dengan urusan orang lain. Tapi karena Ibu Vivi berkata de

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Suamimu Juga Kekasihku    30. Ceraikan Dia Segera!

    “Albi, apa maksudnya ini? Bukankah katamu akan bercerai dengannya? Kau membohongiku? Kau tidak jadi bercerai dengannya?”Di dalam telepon, Shera mengamuk pada Albian. Ia sangat kesal akan perkataan Vivi yang tidak akan menyerahkan Albi padanya. Hatinya sangat gemas sampai tak sanggup untuk tidak segera menghubungi Albi.“Apa yang kau bicarakan, She? Tentu saja kami akan bercerai,” sahut Albi dari kejauhan.“Kau ingin berbohong lagi? Perempuan itu sendiri yang berkata kalian tidak akan bercerai!” cecar Shera semakin geram.“Tunggu... kapan dia berkata demikian?”“Baru saja. Dia berkata tidak akan pernah menyerahkanmu padaku, bagaimana kau masih bisa terus berkilah?” kata Shera semakin kesal. “Atau kau merencanakan sesuatu di belakangku?” sergah Shera. Jangan sampai Albian membohonginya untuk kedua kali.“She... sejak kemarin sore aku bahkan tidak bertemu dengannya, bagaimana mungkin dia berkata kami tidak jadi bercerai? Percakapan terakhir sudah aku putuskan kami akan bercerai!”Ada ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Suamimu Juga Kekasihku    31. Pertunjukan Akan Dimulai

    Selama berganti pakaian dibantu Shera, Vivia menutup mulutnya rapat-rapat, seakan bibir itu diberi lem perekat yang sangat kuat. Tidak seperti biasanya yang selalu banyak komplain, menyalahkan apa pun yang Shera lakukan. Vivi terlihat sangat tenang, bagai tak pernah ada masalah antara dirinya dan Shera.‘Tumben sekali mulutnya bisa diam,” pikir Shera. Biasanya, jika pun Vivi tidak komplain soal pakaian, ia akan menyindir atau bahkan menghina secara terang-terangan.Ataukah mungkin perempuan itu resah memikirkan kekalahannya? Mungkin, Albian sudah menghubunginya dan menegaskan bahwa mereka bercerai. Tentu saja Vivi sangat malu untuk melontarkan kata-kata hinaan seperti yang sudah-sudah.‘Baguslah kalau begitu. Itu tandanya, dia cukup sadar diri!’ Shera tersenyum miring, membayangkan betapa hancurnya hati Vivi sekarang.“Ada yang lucu?”Setelah sekian menit hanya diam, mulut itu akhirnya terbuka. Shera menggerdik bahu acuh.“Kau menertawakanku?”“Bahkan aku tidak bersuara sejak tadi, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Suamimu Juga Kekasihku    32. Sampai Mati, Ini Sumpahku!

    “Wanita bukan makhluk lemah, wanita adalah tiang dari sebuah rumah tangga. Jika tiang itu rapuh, bisa dipastikan rumah tangga akan roboh dan hancur tak berkeping. Karena itu, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah tiang yang kokoh, yang akan menopang rumah tangga sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk anak-anak dan suami. Katakan pada suami, kita adalah tiangnya, tulang rusuknya, dan satu-satunya orang yang akan selalu menopang mereka saat akan jatuh.”Vivia seorang pembicara yang hebat, pantas saja para penggemar menyebut dirinya adalah Ibu Kartini kedua. Suaranya sangat tegas setiap kali menyuarakan hak-hak seorang istri, membangkitkan emosi di dalam diri para penonton yang hampir 90% adalah wanita.Salah seorang penonton mengangkat tangan yang berarti ingin mengajukan pertanyaan. Dan selanjutnya, panitia menyerahkan microphone padanya.“Silakan pertanyaannya, Ibu,” ucap Vivi mempersilakan orang itu berbicara.“Ibu Vivi, jika suami berselingkuh, apakah kita harus tetap menjadi tia

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Suamimu Juga Kekasihku    33. Hidup Dalam Kebohongan

    “Tidak! Aku tidak bisa menerima ini!” Shera meremas rambutnya kesal. Mendengar Vivi bersumpah tidak akan menceraikan Albi, membuatnya sangat marah. Rencana-rencana yang sudah tersusun rapi pun harus kembali berantakan oleh pikiran Vivia yang tiba-tiba saja berubah.Kenapa juga perempuan itu masih ingin mempertahankan pernikahannya? Apakah tidak cukup bukti, bahwa Albi tak lagi menginginkannya?“Bi, kau harus menceraikannya. Aku tidak peduli sekuat apa dia ingin bersama denganmu, tapi kau harus bercerai. Kita sudah sepakat demi anak kita, kecuali kau tidak ingin bertemu dengannya!” ancam Shera kemudian.”Albi dan Vivi harus bercerai! Shera tidak akan membiarkan wanita arogan itu menang dan menertawakan dirinya atas kekalahan ini. Shera tidak akan sekali lagi menjadi pecundang seperti tujuh tahun yang lalu.“Rekaman itu, kau masih menyimpannya, kan?”Albian mengangguk dan berkata, “Ya. Aku masih menyimpannya.” Tampak keraguan di wajah Albi, hal yang membuat Shera waswas, jangan sampai A

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Suamimu Juga Kekasihku    34. Tak Ingin Menjadi Selingkuhanmu!

    “Kau lihat?” Shera menunjuk pintu yang barusan Vivia tutup, dadanya naik turun menahan amarah yang tertahan. “Dia sengaja datang ke sini untuk menghinaku, Bi! Dia sengaja tak mau bercerai darimu, agar aku tidak pernah menjadi istrimu! Aku akan membunuhnya! Aku tidak terima dihina setiap saat olehnya!”Shera akan mengejar Vivia ke luar, tapi lagi-lagi Albi menghentikan.“She... tolonglah, jangan mempermalukan diri kita sendiri. Biarkan saja dia berkata demikian, selagi kita bersama, dia sendiri yang akan menahan sakit. Bukankah dia sendiri berkata tidak akan mengganggu hubungan kita? Aku yakin, ia akan gila sendiri membayangkan aku selalu di sisimu.”“Maksudmu aku harus senang dengan semua ini? Aku harus bahagia hanya menjadi selingkuhanmu? Perempuan itu sengaja, Bi, dia sengaja membuat aku tidak pernah menjadi satu-satunya perempuanmu!”Bukan seperti ini yang Shera inginkan. Ia tidak pernah berpikir akan terus menjadi selingkuhan, dan membiarkan Albi menyentuh tubuhnya lebih lama lagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06

Bab terbaru

  • Suamimu Juga Kekasihku    74. Kita Akan Menikah

    Satu-satunya orang yang bisa menolong Shera adalah Edward. Dalam hal apa pun itu, hanya Ed yang selama ini bisa Shera andalkan mengurus masalahnya. Meski Shera sudah membuat sangat banyak kesalahan, Edward masih dengan sabar di sisi gadis itu, bahkan tak sungkan Ed meminta maaf meski Shera yang melakukan kesalahan. Entah apa yang terjadi padanya sampai begitu sensitif, hanya karena Shera mempertanyakan apakah pria itu tulus padanya.“Edward, kau sedang demam?” Shera mengulurkan punggung tangannya ke kening Edward, suhu badan pria itu tidak panas. Tidak mungkin Edward badmood karena PMS kan? Dia laki-laki.“Aku baik dan aku tidak demam. Shera, tolong jawab pertanyaanku. Apakah semua yang kita lalui selama ini tidak berarti bagimu? Apakah kesabaranku menunggu hanya kau anggap sebuah lelucon, sampai kau pikir aku tidak tulus mencintaimu? Untuk apa aku bersabar menunggu, jika aku tidak tulus padamu?” sahut Edward, kali ini kalimatnya lebih panjang.Selama tujuh tahun ini sudah banyak hal

  • Suamimu Juga Kekasihku    73. Kedatangan Edward

    “Kamu nggak berangkat ke kantor?” tanya Shera yang melihat Albi bermalas-malasan di depan televisi. Pria itu menggeleng, seperti orang yang tak punya harapan hidup saja kelakuannya. Jujur Shera merasa tidak senang melihat Albi hanya diam di rumah.“Bi, kau harus tetap bekerja,” katanya, mengambil posisi duduk di sebelah pria itu.“Untuk apa? Adi Wangsa akan tetap memecatku.” Albi memeluk istri keduanya, membawa Shera ke dalam pelukan. “Mendingan aku habiskan waktu bareng kamu, kan?”Hah! Bukan seperti ini yang Shera inginkan. Meski dia dengan terpaksa harus menikah dengan Albi, dia sama sekali tidak berharap berduaan seperti ini terus menerus. Sejujurnya, bahkan Shera muak mendapat ciuman seperti sekarang dari Albi.“Bi...” bisiknya, menarik diri dari ciuman Albi yang bertubi-tubi di lehernya. “Aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang. Kau takut kehilangan pekerjaanmu ‘kan? Tapi, meski nanti akan seperti itu, kau tidak boleh bolos bekerja. Kau harus tetap hadir di kantor, meski hanya u

  • Suamimu Juga Kekasihku    72. Membunuhmu Sekali Lagi.

    Setelah pertemuan dengan Lewin, setiap hari Vivi menerima pesan dari gadis bodoh itu, sebagai bukti Shera sudah meminum obat yang dia berikan. Seperti hari itu, Vivia tersenyum melihat Video saat Lewin memasukkan obat-obatan itu ke dalam botol vitamin Shera. Bertepatan sekali memang, warna dan bentuk obat penggugur kandungan yang ia beli sama persis dengan vitamin milik Shera. Gadis itu pasti tidak curiga jika yang ia minum adalah obat untuk membunuh janinnya.[Shera sudah meminum obatnya. -Lewin]Sebuah foto ikut terkirim di bawa pesan yang Lewin kirimkan. Vivi hanya membacanya tanpa membalas satu kata pun.Tak berselang lama, pesan masuk lagi ke ponselnya dan itu lagi-lagi dari Lewin.[Kapan obatnya akan bereaksi, Bu Vivi? Sudah tiga hari Shera minum tapi tampaknya dia baik-baik saja. -Lewin][Sabar. -Ibu Vivi]Hanya kata itu yang Vivi kirimkan.Obat itu memang tidak langsung menunjukkan reaksi apa-apa saat diminum. Tapi di dalam sana, perlahan obat itu akan membuat gerak si janin m

  • Suamimu Juga Kekasihku    71. Akan Aku Lakukan.

    Mendapat kesempatan berkuliah juga diberikan rumah yang layak di tengah kota, siapa pun pasti tergiur untuk mendapatkan semua itu. Tak ubahnya dengan Lewin, dia sangat ingin bisa berkuliah dan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang desainer. Tapi melenyapkan nyawa seseorang sebagai taruhan, apakah itu bisa dia lakukan? Gadis belia itu menatap tak percaya pada wanita di depannya.“Melenyapkan bayi Shera?” bisik Lewin bertanya pada dirinya sendiri. Meski janin itu belum lahir ke muka bumi, tetap saja dia memiliki nyawa. Melakukan apa yang dikatakan oleh gadis di depannya ini sama saja membuat Lewin menjadi seorang pembunuh.“Kamu salah orang kalau berpikir aku akan melukai temanku dan janinnya. Dan aku katakan padamu, aku akan melaporkan rencanamu ini pada polisi!” kata Lewin tegas.Sejak tadi Lewin berusaha bersikap ramah, berbicara sopan dengan memanggil gadis seusianya itu dengan sebutan kakak, sebab dia pikir untuk menghormati pelanggan yang datang. Tapi setelah mendengar permintaa

  • Suamimu Juga Kekasihku    70. Kilas Lalu

    “Aku sudah menghubungi orang itu, dia bernama Edward. Ketepatan sekali, ternyata pria itu pemilik perusahaan yang menaungi Shera sebagai desainer. Jadi... dia tidak akan curiga saat aku menghubunginya.”“Hm... bagus. Atur pertemuan dengannya. Aku ingin mengetahui banyak dari pria itu, sebelum melancarkan rencana ini.” Sebelum berperang, Vivia akan mengumpulkan peluru untuk membidik targetnya tepat sasaran. Dia membutuhkan banyak informasi dari pria bernama Edward itu.“Sudah, Bu Vivia. Aku sudah mengatur semuanya. Ketepatan sekali, pria itu akan berkunjung ke Indonesia dalam minggu ini.”Tampaknya keberuntungan tak pernah meninggalkan Vivia. Dia tersenyum membayangkan bagaimana terkejutnya wajah Shera nanti saat bertemu pria itu.“Selain dia yang menyokong hidup Shera selama ini, ternyata pria itu juga yang menolong Shera tujuh tahun yang lalu.”“Maksudmu?” Vivia tak sabaran kala mendengar kata ‘tujuh tahun yang lalu’.“Saat Shera kehilangan janinnya. Pria itu yang menolong Shera dan

  • Suamimu Juga Kekasihku    69. Bendera Perang Berkibar.

    “Baik. Tunggu aku di Indonesia, aku akan membawakan Shabi padamu.”Sejak dulu, Edward tidak pernah mengingkari ucapannya. Tak pernah pria itu menolak apa pun yang Shera pinta, meski itu terbilang permintaan yang sangat mustahil. Shera tak merasa khawatir lagi akan permintaan Albi. Dia percaya seutuhnya pada Ed, jika Shabi akan segera datang ke hadapannya. “Aku akan membuat kau bahagia di awal, Bi. Sebelum menjatuhkanmu sangat sakit,” bisik Shera menyentuh rambut pria itu. Dia elus pelan, seperti seorang ibu memanjakan putranya. Tak ubahnya dengan Shera, di tempat lain pun Vivia mengatur rencana baru untuk mengungkap betapa jahatnya seorang Shera. Dia tertawa terbahak-bahak saat menerima email dari seorang pesuruh. “Wah, aku harus mengakui kau begitu cerdik, Shera. Di balik wajah polos yang pamerkan, ternyata kau tak beda liciknya dariku.” Sekali lagi dia tertawa, tak menduga gadis yang ia anggap lugu ternyata jelmaan iblis seperti dirinya. Gadis polos dari mana yang akan memanfaa

  • Suamimu Juga Kekasihku    68. Namanya Shabi?

    “Kau tahu, tujuh tahun lamanya aku menikah dengan Vivi, tapi dia tak bisa memberiku keturunan. Aku sangat merindukan seorang anak, Shee, aku ingin segera bisa bertemu dengan anak kita,” ucap Albi ketika melihat senyum manis Shera tiba-tiba memudar. ‘Dan tentu saja anak itu alasan kuat bagiku kembali padamu, Shera. Aku tidak ingin anakku bertumbuh tanpa kehadiran seorang ayah.’ Dia melanjutkan kalimat itu di pikiran, sebab tak ingin Shera menduga Albi menikahinya hanya karena seorang anak. “Bi.” Shera melepas tangannya dari leher Albi. “Aku paham kau sangat ingin bertemu anak kita. Tapi... bukankah kita juga harus sedikit bersabar? Anak itu tumbuh tanpa seorang ayah sampai dia berusia enam tahun. Kita... kita tidak bisa buru-buru dan membuatnya terkejut, bukan begitu?” imbuhnya, meski jelas terlihat senyum itu bagaikan dibuat-buat. Benarkah semua bukti yang Vivi tunjukkan? Benarkah anak itu sudah tiada, dan Shera hanya mengulur waktu? Tapi apa alasan Shera tidak berkata jujur saja? A

  • Suamimu Juga Kekasihku    67. Pertemukan Aku dengan Anak

    Ketika Albi memasuki ruang private restoran itu, dia menemukan Vivia sudah menunggunya di sana. Segera Albi mengambil salah satu kursi di depan Vivi, lantas tak sabaran dia bertanya.“Apa yang akan kau tunjukkan?”Vivia tersenyum kecut menatap pria yang masih resmi sebagai suaminya. Sangat buru-buru, seakan Albi tak ingin berlama-lama menatap wajahnya. Miris. Pria yang selama ini ia harapkan akan menua bersama, sungguh menyakiti hatinya.Tanpa mengatakan apa pun, Vivia mendorong map di atas meja, tepat ke depan Albi.“Katakan, apa isi map ini?” tanya Albi, ragu dia menyentuh map berwarna cokelat itu. “Vivia, sebelumnya kau harus tahu. Aku tidak akan peduli perkataanmu, jika berpikir akan merusak hubunganku dan Shera. Apa pun yang berusaha kau lakukan, percayalah aku dan Shera tidak akan terpengaruh.”“Bahkan jika kekasih yang sangat kau cintai itu mendustaimu?” Vivia balik bertanya.Mata Albian bergetar. Apakah dia akan memaafkan jika Shera melakukan kecurangan? Hatinya tak yakin, t

  • Suamimu Juga Kekasihku    66. Fakta Kehamilan Shera

    Tangan lelaki itu menggandeng Shera turun dari mobilnya. Mereka baru saja kembali dari rumah pak Arifin dan Bu Wati dengan perasaan bahagia. Ia tersenyum menatap wajah gadis yang sejak lama dia cintai. “Ada apa menatapku seperti itu?” tanya Shera, memutar kenop pintu masuk utama rumahnya. Mengecup kening Albi, dia kemudian masuk lebih dulu. “Aku sangat bahagia, akhirnya bisa memenuhi janjiku untuk menikahimu.” Dari belakang Shera memeluk pinggang Albi, menyandarkan wajahnya di punggung bidang pria yang kini resmi menjadi suaminya di dalam agama. “Terima kasih, Bi. Aku juga sangat bahagia, akhirnya kau memenuhi janji itu.” Dia peluk perut Albi lebih erat, seperti dunianya adalah sepenuhnya ada pada pria itu. “Lantas, kapan surat cerai akan kau kirimkan pada Vivia?” “Secepatnya, tentu saja. Aku sudah meminta pengacara membuatkannya untukku.” Shera mengangkat wajahnya dari punggung Albian, berputar dan berdiri di depan pria itu. “Secepat itu?”“Bukankah kita ingin ini secepatnya? A

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status