"Bagaimana bisa, Sin?" tanyaku penasaran."Waktu Mas Ilham keluar dari rumah sakit, Mba Wulan enggak mau menanggung biayanya, Mba. Bahkan Mas Ilham diminta bertanggung jawab atas kebakaran itu. Selain rumah mereka juga dua rumah lain yang terkena imbasnya. Mas Ilham bingung dan akhirnya meminjam uang ke BANK," jelas Sintya sambil terisak."Ya Allah, Sin," ucapku prihatin mendengar penjelasan Sintya."Ini aku sama Bagas sudah berkemas, Mba. Kami mau cari kontrakan," ucap Sintya tersedu-sedu. "Aku merasa bersalah sama Ibu, Mba," tangis Sintya. "Maafin aku enggak bisa jaga amanah ibu," lanjutnya masih menangis tersedu-sedu membuat hatiku pilu.Seandainya aku belum menikah, pasti aku bisa bebas membantu Sintya. Sebisaku. Tapi kini ada hati Mas Yudis yang harus aku jaga. "Emang sudah ada pembeli rumahnya, Sin?" Kali ini Mas Yudis yang bertanya."Enggak tahu, Mas. Yang jelas orang BANK memberi waktu kami tiga hari untuk berkemas dan pergi dari rumah ini," jelasnya."Pinjaman atas nama siap
Terakhir Diperbarui : 2022-11-19 Baca selengkapnya