Karena tidak mau dibawa pulang oleh Pangeran Albany untuk dinikahi, Jeny segera menyusun siasat licik untuk merayu pemuda itu agar dia bisa mendapatkan akses komunikasi dengan Jane. Walaupun Jeny juga mencintai Pangeran Albany, tapi gadis itu masih terlalu liberal, baginya kehamilan bukan jadi alasan untuk menikah. Apa lagi Jeny merasa dirinya masih sangat muda, pernikahan benar-benar belum ada dalam agendanya.Setelah cukup dirayu dengan sangat meyakinkan, akhirnya Pangeran Albany bersedia untuk meminjamkan ponselnya."Kau hanya boleh menghubungi ibumu.""Ya." Jeny mengangguk kemudian memberi kecupan untuk berterimakasih sekali lagi.Karena mereka masih dalam penerbangan, jadi cuma benda itu satu-satunya ponsel yang bisa mereka gunakan untuk berkomunikasi. Jeny segera menghubungi nomor khusus yang pernah diberikan Jane. Panggilan khusus Jeny juga langsung tersambung."Mom, ini aku.""Ya." Jane agak terkejut tapi dia tetap senang mendengar putrinya menelpon."Mom, aku butuh bantuanmu."
Read more