Semua Bab Gairah Cinta sang Pewaris: Bab 191 - Bab 200

384 Bab

Bab 189 Bersikaplah Sebagai Seorang Ibu

“Bagaimana mungkin … bagaimana mungkin dia masih hidup!?” teriak Helen di depan cermin riasnya. Wajah wanita paruh baya itu memerah, matanya melotot begitu lebar seakan ingin keluar dari soketnya, terlebih ketika melihat foto yang terpampang di layar ponselnya. “Beraninya … beraninya mereka mempermainkanku!?” Helen meraih ponselnya itu dan membantingnya ke lantai dengan keras, menyebabkan benda pipih itu pecah dengan serpihan berserakan ke segala arah. Seakan belum puas, wanita tersebut menginjak-injak ponsel malang itu untuk melampiaskan emosinya yang menggebu. Ketika layar ponsel yang menampakkan foto Evelyn dan Adam tersenyum bahagia di pesta pertunangan mati, barulah wanita itu berhenti. “Puas menggila?” Sebuah suara bertanya, membuat Helen memalingkan kepalanya dengan cepat. Melihat pria yang berdiri sembari melipat kedua tangan di depan pintu, ekspresi Helen berubah cepat menjadi lembut dan tidak berbahaya. “H-Henry!” panggil wanita itu seraya berdiri dan menghampiri pria ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Bab 190 Aku Tidak Bisa Diam Saja

Malam itu Adam terlihat tidur dengan sangat lelap. Sepertinya, hal-hal yang terjadi beberapa waktu belakangan ini begitu menguras energinya. Hal tersebut membuatnya tidak sedikit pun menyadari pergerakan dari sosok yang terbaring di sisinya. Sepasang manik hitam segelap malam memperhatikan sosok pria tersebut dengan saksama, menikmati wajah rupawan sang tunangan yang jarang sekali terlihat begitu tenang. ‘Evelyn, aku rasa ibumu masih hidup.’ Ucapan Adam beberapa waktu yang lalu terus menghantui Evelyn. Walau berpura-pura biasa, tapi itu semua hanyalah topeng kebohongan yang wanita itu pakai agar tidak membuat pria tersebut khawatir. Dengan punggung bersandar pada kepala ranjang, Evelyn menoleh dan menatap wajah Adam. ‘Bertemu denganmu Adam Dean adalah berkah terbaik yang bisa kudapatkan dalam hidup ini.’ Perlahan, wajah Evelyn berubah buruk, terlihat bersalah dan kebingungan. ‘Akan tetapi, kenapa duniamu selalu memaksaku untuk terlibat dalam hal yang tidak kuinginkan?’ Jujur saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-22
Baca selengkapnya

Bab 191 Memang Keturunan Grey!

“Bu Evelyn sepertinya memiliki begitu banyak pikiran hari ini,” ujar seseorang membuat Evelyn tersentak dari lamunannya. Dengan sebuah senyuman, Evelyn, yang sedang mengenakan gaun pernikahan berwarna putih gading, menatap sang pemilik suara. “Tidak kusangka, selain mahir dalam mendesain pakaian, Anna Hall ternyata juga ahli membaca wajah,” ucapnya. Saat ini, Evelyn sedang berada di butik Anna. Setelah ‘kecelakaan’ yang melibatkan mafia dari Pentagram Merah beberapa waktu lalu, Rena melakukan penyesuaian jadwal dan menetapkan hari pengepasan menjadi sehari setelah pesta pertunangan. Hanya saja, walau seharusnya memperhatikan tentang gaun yang sedang dia coba, pikiran Evelyn tengah melambung ke hal lain. Dengan mata terarah pada jari-jari lentik Anna yang sedang memastikan pas-tidaknya ukuran gaun, Evelyn berkata, “Baru kemarin pesta pertunanganku diadakan, dan sekarang aku sudah harus mencoba gaun pernikahanku.” Wanita itu menghela napas, lalu mengangkat kedua pundaknya. “Aku terlew
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-23
Baca selengkapnya

Bab 192 Apa yang Kamu Lakukan?

“Tidak, tidak ada masalah sama sekali.” Kalimat tersebut terlontar dari bibir Rena yang sedang menunggu di depan butik. “Astaga, Bu Evelyn sedang mengepaskan gaunnya lagi! Tentu saja lama!” seru gadis tersebut dengan sebuah ponsel menempel di sisi wajahnya, terlihat sedang terhubung dengan seseorang. Wajah gadis tersebut terlihat sedikit masam kala dia menggeram, “Demi Tuhan, Dominic! Harus berapa kali kukatakan bahwa adikmu baik-baik sa—” “Rena.” Sebuah panggilan mengejutkan Rena, membuatnya sedikit melompat dan langsung menghentikan ucapannya. Mendapati wajah Evelyn telah berada di depan mata ketika menoleh, Rena pun bergegas mematikan panggilannya. “Bu Evelyn! Ibu sudah selesai?” tanya gadis itu, berbasa-basi agar sikapnya yang sedikit canggung karena kaget tidak terlihat. Netra Evelyn melirik ke arah layar ponsel Rena, mempelajari nama kontak yang baru saja memanggil Rena. Hanya perlu sekilas bagi wanita itu untuk menangkap nama Dominic berada di layar. Tanpa mengatakan apa pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-24
Baca selengkapnya

Bab 193 Darah Grey

“Apa yang kamu lakukan di sini, Curut Kecil?” tanya sebuah suara dalam yang merdu itu. Mendengar dirinya dipanggil ‘Curut Kecil’, Rena pun memasang wajah jelek. “Siapa yang kamu panggil curut, hah?!” bentaknya dengan suara nyaring, membuat sopir yang duduk di jok depan mengernyit. Di sisi lain, wajah pria yang baru hadir itu terlihat biasa saja, sama sekali tidak terganggu. Namun, dia menjulurkan tangan dan mendorong tubuh mungil Rena ke samping, menggusur gadis itu sebelum akhirnya duduk dengan santai dan menutup pintu. “Dominic!” teriak Rena dengan emosi menggebu, kesal karena dirinya dengan kasar didorong ke samping. Dengan mata melotot, gadis itu bertanya dengan nada membentak, “Apa kamu tidak bisa masuk dengan lebih normal?!” Alih-alih menjawab, netra hitam segelap malam milik Dominic terarah pada Rena. Pria itu memandang gadis tersebut selama sesaat, lalu menyunggingkan sebuah seringai sebelum akhirnya mendengus. ‘Dia mendengus?! Apa maksud dengusan itu?! Apa dia merendahkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-24
Baca selengkapnya

Bab 194 Aku Memang Ingin Menyingkirkannya

Dentuman musik yang keras dan juga sinar lampu samar yang menghiasi bar membuat Evelyn merasa sedikit pening. Sudah begitu lama sejak dirinya mengunjungi tempat seperti ini, terutama setelah dia meninggalkan Calpa.Mengikuti salah satu penjaga pintu bar yang tadi menyambutnya, Evelyn berjalan menyusuri tempat yang telah diisi oleh sejumlah wanita berpakaian seksi dan pria berpenampilan rapi itu. Kalau bukan karena informasi dari Anna Hall, mungkin dia akan mengira orang-orang tersebut hanyalah anggota kalangan atas yang menghabiskan waktu di bar mewah itu. Namun, berdasarkan penjelasan desainer sekaligus informan Adam tersebut, Evelyn pun tahu bahwa mereka adalah bagian dari kelompok mafia Pentagram Merah.Dugaan kasarnya, tangan orang-orang berpenampilan menawan itu pasti pernah dilumuri darah orang lain.“Bos, ada tamu,” ujar sang penjaga pintu bertubuh kekar saat berhenti di depan sebuah meja dan sofa panjang, tempat seorang pria dengan dua wanita duduk dan terlihat sibuk.Pria yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-25
Baca selengkapnya

Bab 195 Penasihat Mafia Nomor Satu?!

“Aku memang ingin menyingkirkan wanita itu.” Ucapan Evelyn membuat Hansen yang berhadapan langsung dengan wanita itu langsung mendengus mengejek. Dia menyisir rambutnya dengan frustrasi sembari berkata, “Nyonya, aku merasa bahwa dirimu tidak mengerti tentang apa yang sedang kamu bicarakan.” “Aku sangat mengerti dengan apa yang kubicarakan, Hansen,” tegas Evelyn. “Akan tetapi, kurasa dirimulah yang tidak mengerti dengan arah pembicaraan kita.” Tatapan tajam dari netra Evelyn membuat Hansen mengerutkan kening, kembali serius. Kenapa sepertinya … wanita di depannya ini sering berhadapan dengan situasi seperti ini? Tidak ada sedikit pun ketakutan yang Evelyn tunjukkan sejak detik dia melewati pintu masuk bar tersebut. Sewaktu Hansen meminta anak buahnya menyelidiki tentang latar belakang Evelyn, dia hanya menemukan bahwa wanita itu pernah menjadi seorang sekretaris di Calpa. Bahkan ketika kembali ke Nusantara dan bekerja untuk Eden Entertainment, posisinya masih seorang sekretaris. La
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-25
Baca selengkapnya

Bab 196 Evelyn Tidak Mungkin Diam Saja

“Sampai kapan kamu akan berada di sini?” tanya Rena dengan ketus. Kentara jelas dirinya tidak senang dengan keberadaan Dominic di sebelahnya. “Tidakkah pemilik Grup Grey memiliki jadwal yang ketat? Kenapa kamu bisa bersantai di sini selagi bermain Chocolate Crush?’ sindirnya dengan tatapan sinis. Dominic yang sedang menyilangkan kakinya dan bermain permainan ponsel dengan satu tangan melirik Rena selama sesaat. Kemudian, pria itu dengan cepat mematikan dan memasukkan benda pipih itu ke dalam kantong. Setelah memasukkan ponselnya, tiba-tiba Dominic mencondongkan tubuhnya dan mengurung Rena dalam kungkungannya. Saking terkejutnya, gadis tersebut refleks melompat mundur ke belakang, menabrak pintu dengan kencang dan menekan tombol untuk menaikkan dinding partisi. Melihat dinding partisi perlahan terangkat, juga sopir yang melirik dari spion sembari menghela napas—berpura-pura tidak melihat apa-apa, Dominic menyunggingkan sebuah senyuman. “Hmm, sepertinya curut kecilku kesepian, itukah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Bab 197 Ibu Tidak Pernah Meninggalkan Kita

“Demikian, kamu ingin membalas Helen menggunakan cara yang sama dengan yang dia gunakan terhadapmu, melalui Pentagram Merah,” ucap Dominic menutup penjelasannya. Mendengar kalimat terakhir Dominic, Evelyn terdiam di tempatnya. Detik berikutnya, wanita itu tertawa begitu keras, mengejutkan sang kakak yang tidak pernah melihatnya memberikan reaksi seperti itu. “Kenapa kamu tertawa?” tanya Dominic dengan alis kanan meninggi. “Aku tahu aku tidak salah,” tegasnya lagi. Seiring tawanya mereda, Evelyn pun membenarkan, “Kakak setengah benar, tidak sepenuhnya salah.” Wanita itu tersenyum kepada Dominic yang terlihat kaget, sedikit tak percaya masih ada bagian yang tidak tepat dalam ucapannya. “Aku memang ingin membalas Helen melalui Pentagram Merah. Akan tetapi, tidak dengan mengambil nyawanya,” jelas Evelyn seiring pancaran matanya berubah sendu. “Bagaimanapun, aku sudah bersumpah untuk tidak melumuri tanganku dengan darah orang lain lagi.” ‘Lagi …,’ batin Dominic dengan wajah datar, tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Bab 198 Apa yang Sebenarnya Evelyn Pikirkan?!

“Apa Adam mengetahui hal ini?” Pertanyaan Dominic membuat Evelyn menceritakan apa yang telah dia katakan pada Adam, bagaimana dia tidak ingin mencari tahu tentang Rosa. Hal tersebut membuat Dominic menyisir rambut dengan jari-jarinya, sedikit frustrasi. “Evelyn, kamu … kamu mungkin berhasil menipu semua orang, tapi ….” Dominic menyandarkan kepalanya di kursi mobil dan menutup matanya, mencoba untuk berpikir. “Kalau Adam tahu mengenai apa yang kamu lakukan di belakangnya, dia akan marah besar.” Sial. Dominic merasa sangat kacau. Dia masih tidak menyukai Adam, lebih karena kenyataan sifat mereka tidak cocok. Akan tetapi, kalau hubungan Adam dan Evelyn hancur, maka Dominic tahu bahwa adiknya itu akan sedih. Tentunya, dia tidak menginginkan hal tersebut untuk terjadi! Mengesampingkan egonya dan berharap sang adik mencapai kebahagiaan yang layak, Dominic pun bertanya, “Kamu akan memberitahukan hal ini pada Adam, bukan?” Walau terdengar seperti sebuah pertanyaan, tapi Evelyn tahu bahwa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
39
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status