Part 48“Berapa uang yang kamu butuhkan semuanya, Restu?” tanya Narsih sambil menemani anaknya makan.“Yang masuk ke korban seratus juta, Bu. Sudah aku kasih tiga puluh juta. Ambil mobil di kantor polisinya gratis. Tapi karena aku ini sudah sempat masuk ke tahanan, gak tahu nanti ngurusnya gimana.”“Kamu cuma punya uang tiga puluh juta? Kamu kemanakan gajimu? Padahal keperluan apa saja, orang tua yang ngurus,” celetuk Narsih kesal. “Apa uang kamu masuk ke keluarga Marini?”Restu menghentikan makannya. “Yang sudah terjadi jangan dibahas kenapa sih, Bu? Lagi-lagi dia. Lagi-lagi dia. Tidak semua hidup aku tentang dia juga,” ucapnya kesal.“Ibu hanya ada uang segitu. Sisanya, terserah kamu mau cari dimana. Bapakmu sudah tidak bisa dimintai lagi. Lagian, uangnya sudah habis buat kamu nyalon, buat biaya nikah kamu. Itu tinggal perhiasan dan cengkeh yang Ibu kumpulkan selama dua tahun. Kayaknya semuanya lima puluh juta. Makanya, jangan aneh-aneh. Kamu pinjam uang dulu sama siapa. Dekati Isna
Last Updated : 2023-01-09 Read more