"Saya rasa, Ibu Nia, cocok menjadi istri saya.""Oh kalau itu sih tentu saja, Pak. Ibu Nia memang cocok untuk bapak," jawab Andy meyakinkan."Jadi menurut Anda, apakah saya harus melamar ibu Nia secepatnya?""Boleh dicoba itu, Pak. Tidak ada salahnya, siapa tahu ibu Nia juga tertarik dengan Bapak. Apalagi Bapak seorang kepala sekolah, itu pasti suatu kebanggaan bagi ibu Nia.""Baiklah, kalau begitu saya akan melakukan lamaran kejutan untuk ibu Nia. Tolong bantu saya, Pak Andy.""Dengan senang hati, saya akan membantu prosesnya. Baik, kalau begitu saya permisi, Pak. Sebentar lagi jam mengajar tiba, saya harus memberikan ulangan kepada siswa saya, terima kasih."Andy bergegas meninggalkan ruangan kepala sekolah. Ia mengelus dadanya lega. "Sialan, aku pikir ada masalah apa, ternyata hanya masalah cinta," gumamnya seraya menggeleng gelengkan kepala.Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, tugas Andy mengajar untuk hari ini sudah berakhir, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.[Sayang ...
Baca selengkapnya