Elvira dan Alvin saling melirik dengan tatapan penuh arti. Alvin langsung mengusap tengkuknya yang terasa meremang. Elvira menggeleng, ternyata obat yang di berikan Clarissa itu sangat bereaksi cepat. "Emh, El. Kita lanjut nanti, ya!" ucap Alvin mengalihkan suasana. Elvira mengangguk setuju, karena semakin di rasa tubuhnya semakin aneh. Tatapan Elvira saat ini tertuju pada segala macam makanan dan minuman yang bertengger di atas meja, ia hanya membatin apakah ada obat yang di masukan di sana, namun Elvira tidak menemukan tanda-tanda apapun di sana. "Aku ke atas dulu!" Pamit Elvira, ia merasa jika tubuhnya semakin gerah dan ingin segera melepaskan kebaya yang melekat di tubuhnya sejak tadi pagi. Alvin mengangguk tanpa mengeluarkan suara, ia menatap kepergian Elvira hingga tidak terlihat lagi. "Loh, Elvira mana?" tanya Raisa pura-pura tidak tahu jika adiknya itu sudah lebih dulu naik ke atas. Alvin tersenyum canggung, entah kenapa tubuhnya semakin terasa aneh. "K-keatas, mbak!"
Read more