Raut wajah yang dingin dan membeku. Tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan ekspresi seorang Mahendra.Hati ini pun merasakan kengerian. Seakan dia sosok yang bisa melakukan apapun, kalau sudah terusik dan menghanguskan kata pemakluman apalagi ampun.Huuft!Ternyata raut wajah vampir yang biasanya aku dapati hanya sebagian ujung kekejaman yang bisa dia tunjukkan. Entah, kalau ekspresi ini ditunjukkan kepadaku. Bisa jadi aku langsung mati berdiri, dan mengering menjadi mumi seketika.Siska yang awalnya tidak mengendalikan ucapan, seketika dia menciut. Wajahnya pucat dengan bibir masih gemetar. Seakan meredam amarah sekaligus ketakutan yang sangat.“Ka-kamu begitu tega denganku, Mahendra? Kita masih saudara,” ucap Siska dengan terbata. Mata yang tadinya menyalang, berangsur-angsur meredup.Aku memicingkan mata, melihat perubahan sikapnya yang menempatkan dia sebagai korban.Wajah yang memerah karena amarah, sekarang berubah terisak dengan tangisan. Begitu juga tubuhnya yang tegak
Last Updated : 2022-11-27 Read more