Kebersamaan kami di hotel tidak berujung dengan keberhasilan. Suasana di sana yang disetting untuk bulan madu, tidak membuatku nyaman. Otakku selalu dihinggapi dengan ketakutan.Hayalan yang berlebihan. Walaupun aku terikut dalam sentuhannya, namun selalu berakhir pada kecemasan bayangan yang mengerikan. Memang tidak terucap, tapi aku tahu dia merasa kecewa dan gusar. "Kak, maaf. Aku belum memberikan hakmu," ucapku saat itu."Ini juga hakmu, Sayang. Nafkah batin, hak kita berdua sebagai suami istri. Bukan hakku semata."Karena itulah, Kak Mahe memutuskan untuk kembali ke rumahnya saja. Sudah dua hari kami terasing di sini. Sengaja tempat tinggal Kak Mahendra dikosongkan. Pengurus rumah hanya diperbolehkan memasuki rumah di pagi hari, itupun dua jam saja. Sekedar membersihkan dan menyiapkan makanan. Hanya ada penjaga bersiap di pintu gerbang. Kami menghabiskan hari dengan bersantai, menonton film bersama sambil rebahan berdua di sofa panjang. Seakan tahu ketidak nyamanku, suamiku t
Last Updated : 2022-11-17 Read more