Home / CEO / Gairah Tersembunyi Suami Dinginku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Gairah Tersembunyi Suami Dinginku: Chapter 11 - Chapter 20

144 Chapters

11. Hamil Dengan Pria Lain?

Sambil menunggu sekretarisnya tersebut datang, Darren meminta Melissa untuk duduk santai di sofa, sementara dia mendapatkan telepon dari Rania sehingga agak menjauh dari Melissa yang juga sibuk dengan ponselnya.Ketika keduanya sedang sibuk dengan ponsel masing-masing itulah, terdengar bel dari pintu depan dan seseorang yang masuk ke dalam rumah dengan marah-marah."Tuan muda, aku memang bekerja sebagai sekretarismu, tapi ini sudah di luar jam kerja dan kau memerintah untuk membeli semua ini? Kalau kau tak memberiku gaji lembur, aku tak akan mau melakukan hal ini lagi!"Seorang pria muda yang usianya sedikit lebih banyak dari Melissa, berjalan mendekati mereka berdua.Darren hanya tertawa pelan saat petugas minimarket datang bersama Rafael dengan membaw dua kardus besar yang ditaruh di dekat pria itu."Terima kasih, kau boleh pergi sekarang," ucap Rafael sambil memberi uang lebih kepada petugas minimarket tersebut.Setelah kepergiannya, Rafael kembali mengajukan protes kepada Darren.
Read more

11. Belum Hamil

Dokter kandungan sudah selesai memeriksa Melissa, saat dia ingin memberitahu hasilnya, Darren yang kini duduk di sebelah Melissa, menoleh kepada istrinya tersebut."Aku tiba-tiba sangat haus, biasakah kau membelikan diriku minum, Sayang?"Melissa menatap bingung kepada suaminya yang menyuruh pergi di saat dia ingin mendengarkan hasil pemeriksaan dokter tentang kesehatan rahimnya."Kenapa tiba-tiba, Sayang?" sergahnya tak terima karena merasa sepertinya sang suami sengaja mengusir, agar dia tak mendengar apa kata dokter tentang hasil pemeriksaan tersebut.Darren justru mengelus lehernya dan memajukan sedikit bibir."Tolong, tenggorokanku rasanya sangat kering, tolong belikan aku minuman di kantin rumah sakit ini. Oke?""Tapi ...."Melissa terlihat ragu, jika dia pergi ke kantin rumah sakit dia akan melewatkan penjelasan dokter.Namun, dia juga tak mungkin bisa menolak perintah suaminya tersebut."Alice Sayang, apakah kau tega melihat suamimu kehausan?"Pertanyaan bernada ancaman terseb
Read more

12. Bercinta Di Mobil

Namun, Melissa tak langsung menerima tawaran itu. "T-tapi ...""Matamu mengatakan kau ingin memakainya di bibirmu. Hm, rasa stroberi? Wow, tidak disangka kamu punya sisi imut juga, Sayangku," potong Darren dengan tawa geli. Darren lantas membuka tutup pelembab bibir itu dan menyerahkannya pada Melissa."Tapi, Sayang. Harganya ....""Kenapa memang dengan harganya?"Darren bertanya dengan tatapan tak mengerti, hal itu membuat Melissa menarik napas panjang.Dia lupa, untuk orang sekaya Darren, mungkin ini harganya sangat murah."T-tidak. Bolehkah aku menerima semua ini, Sayang?"Melissa masih ragu-ragu, tapi Darren yang mengendikkan bahu.Suaminya itu mengambil kaca yang ada di sampingnya dan menjawab."Ini semua hadiah untukmu dariku, Sayang. Nah, sekarang, coba pelembab ini di bibirmu."Ragu, Melissa pun mengambil pelembab tersebut dari tangan Darren dan mulai mengoleskannya di bibir.Seketika kedua netra berbinar cerah saat pelembab tersebut teraplikasi sempurna di bibir, teksturnya
Read more

13. Membawa Wanita Lain Ke Rumah

Segera Melissa menggelengkan kepala, menolak dengan tegas idenya tersebut."Tidak! Aku tak mau melakukannya lagi di dalam mobil, Sayang. Punggungku sakit," jawab Melissa dengan mata berkaca-kaca.Sebenarnya itu bukanlah alasan yang sebenarnya, tapi Melissa benar-benar khawatir saat melakukan di ronde kedua, ada orang lewat dan menegur mereka.Itu adalah hal yang memalukan!"Oh, jadi kalau kita sampai rumah, apakah itu artinya ada ronde kedua, Sayang?"Darren tak pernah puas jika hanya satu ronde, bermain bersama istrinya yang cantik adalah hiburan yang menyenangkan baginya.Namun, lagi-lagi Melissa menggeleng."Kau harus pergi ke kantor, Sayangku. Nanti malam mintalah lagi, aku akan sukarela menyerahkan tubuh ini padamu," ucapnya, dengan gelengan tegas.Mau tak mau Darren mengangguk karena istrinya itu benar, dia harus pergi bekerja sekarang.Toh dia bilang nanti malam akan bersedia dia apakan saja, jadi bersabar sedikit sepertinya bukan hal buruk."Baiklah. Kupegang janjimu ini, Saya
Read more

14. Kamu Membuatku Bergairah (18+)

Darren terbangun karena suara alarm di ponselnya.Bersungut-sungut, dia menjulurkan tangan untuk mengambil ponsel yang tak jauh darinya tersebut dan mematikan alarm.Kepalanya terasa sangat pening, dia sepertinya minum banyak semalam, dia harus meminta pembantu untuk membuatkan sup anti pengar sebagai sarapan nanti.Darren duduk seraya memegangi sebagian sisi kepalanya dengan telapak tangan.Tangannya meraih segelas air putih di atas nakas lalu meminumnya sampai habis setengah.Di mana ini?Dengan mata sedikit menyipit, Darren memandang sekelilingDarren baru sadar jika sekarang dia terjaga di kamarnya sendiri, padahal pria itu tak ingat kapan dia pulang semalam?Apakah dia menyetir sambil mabuk? Sepertinya tidak. Itu tidak mungkin.Darren mengarahkan kepalanya ke sisi samping tempat tidur, mendapati seorang perempuan berbaring memunggunginya.Awalnya, Darren mengira bahwa itu Alice, istrinya. Namun, saat dia mengerjap beberapa kali untuk memastikan penglihatannya, kedua mata pria itu
Read more

15. Jilat Dengan Lidahmu (18+)

Melissa bertanya dengan malu, meraba bagian bawah di antara paha Darren, saat mengetahui bahwa barang Darren sudah mengeras dengan sempurna, ada kepuasan di mata Melissa.Masih dengan terus tersenyum puas, Melissa melepas ikat pinggangnya dan menarik turun celana suaminya tersebut yang kini menarik napas kasar, lalu dengan gerakan tak sabar menarik turun celananya ke bawah.Melissa bisa merasakan tubuhnya yang menggeliat aneh karena kerinduan yang aneh, padahal baru kemarin mereka terlibat percintaan yang panas di dalam mobil.Melissa melupakan rasa malu dan mencium lehernya seraya menggerakkan tangan lebih cepat di barang milik Darren, seakan tak tahan lagi, Darren menarik pergi tangannya dan membuka paha sang istri lebar-lebar sebelum kemudian mendorong barangnya masuk dengan kuat.Rasa kepuasan yang aneh menjalari diri Melissa saat melihat Darren yang begitu tenggelam dalam permainan ini, bulir keringat menempel di alisnya sebelum jatuh ke kening, membuat penampilannya terlihat san
Read more

16. Tiga Ronde Baru Puas (18+)

"Haaa ...."Darren mengeluarkan desah panjang, dengan memejamkan mata dia menikmati saat benda besar miliknya tersebut keluar masuk di mulut Melissa.Rasanya benar-benar luar biasa!Wanita ini tidak hanya cantik, tapi dia pengulum yang handal padahal terlihat jelas bahwa sepertinya ini pengalaman pertama perempuan itu, tapi hisapannya benar-benar gila.Darren benar-benar tak salah memilih orang menjadi istrinya.Sementara Melissa hanya meringis saat merasakan panjang benda yang hampir mencapai pangkal tenggorokan tersebut.Beberapa air liur menetes dari ujung bibir yang segera diseka Melissa dengan punggung tangan."Hisap terus, Alice."Sambil menghisap, mata Melissa memandang wajah putih Darren yang terlihat menikmati kegiatan ini dengan mata terpejam, beberapa kali dia berkedip cepat karena sensasi aneh sesuatu yang sekarang berada dalam mulut.Air liur kembali menetes di ujung bibir Melissa, sementara itu dia terus berusaha mengulum sebaik yang dia bisa meski dengan susah payah, ag
Read more

17. Memergoki Istri Bertemu Mantan Kekasih

"Kau tahu? Menunggu seharian di sini pun akan percuma, pria tua itu sedang menghukum kita karena datang sangat terlambat, jadi ... saranku, kita langsung pergi saja," bisik Darren di sebelah telinga Melissa sebelum wanita itu membuat keputusan."Sungguh?"Melissa benar-benar tak tahu jika kakek Darren yang merupakan konglomerat ternama itu, ternyata mempunyai sisi lain seperti ini.Darren mengendikkan bahu sebelum kemudian mengangguk dengan bibir mencibir."Aku sangat hafal dengan tingkahnya ini.""Hmmm, berarti kita datang lagi besok, atau bagaimana?"Melissa bertanya sambil memandang sekeliling.Rumah ini benar-benar mewah, Melissa sampai berpikir kalau dia tidak berada di dunia nyata.Pikirannya tersebut membuat senyum melengkung di bibir, bukankah ini memang bukan dunia nyata? Dia sedang berada di dunia novel, jadi kenapa dia berpikir terlalu dalam?"Tidak, kita tidak bisa datang seenaknya tanpa panggilan darinya atau akan mengalami hal ini lagi, kita hanya bisa menunggu sampai pr
Read more

18. Kamu Harus Dihukum!

Blam.Darren yang sudah kembali, masuk menutup pintu mobil dengan penuh emosi, duduk di kursi depan kemudi tanpa mengatakan apa pun.Dia seperti menganggap Melissa yang duduk di sampingnya, seakan-akan tidak ada, itu membuat Melissa tak enak hati.Dia tahu bahwa dirinya salah karena telah membiarkan laki-laki lain mencium dirinya padahal Melissa sudah menikah, tapi mengucapkan kata maaf di saat seperti ini sepertinya bukan hal yang tepat.Oleh karena itu, Melissa memilih untuk menutup mulutnya.Keheningan menyelimuti mereka berdua sementara mobil Darren berjalan mulus di atas aspal."Ren, m-maaf."Akhirnya, kata-kata itu keluar dari mulut Melissa yang tak tahan saling diam seperti ini dalam satu ruang."Diam, Alice," sergah Darren dengan cepat.Dia menggeleng-geleng dengan kedua tangan mencengkeram kemudi sampai buku-buku jarinya memutih.Sepertinya dia saat ini benar-benar sedang diliputi kemarahan yang membara, entah pembicaraan apa yang terjadi antara dirinya dan Bastian, tapi begi
Read more

19. Layani Aku! (21+)

Dia meraih tas untuk menutupi paha, di dalam kamar dia merasa tidak keberatan tapi begitu di mobil dalam ruangan terbuka seperti ini, itu adalah hal yang sangat memalukan!Bagaimana kalau setelah merobek pakaiannya seperti ini, Darren melemparkannya keluar dari dalam mobil?Wajah Melissa memucat seperti mayat hidup."Tolong, tolong maafkan aku! Aku janji tidak akan mengulanginya lagi, sungguh!" jerit Melissa sambil menangis histeris.Darren tetap tak menjawab dan mengabaikan Melissa seakan-akan jeritannya tersebut sama sekali mengganggu dirinya.Untunglah, Darren menyalakan mesin mobil dan mulai menjalankan mobilnya kembali.Hal itu membuat Melissa lega luar biasa."Kau tahu kenapa aku merobek bajumu?"Darren bertanya dengan dingin, yang dijawab Melissa dengan gelengan cepat."T-tidak tahu.""Karena sangat menggganggu pemandangan. Baju yang kau pakai itu sudah bersentuhan dengan Bastian. Aku jijik melihatnya," ucapnya dengan ketus dan dingin.Melissa hanya bisa diam dan menyeka air ma
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status