Home / Romansa / Pengasuh Untuk Sang Duda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Pengasuh Untuk Sang Duda: Chapter 31 - Chapter 40

84 Chapters

Bab 31 Ancaman Untuk Ethan

Selina melotot, tubuhnya dan Ethan menempel. Dia berada di dalam pelukan pria itu. Sungguh, hal yang tidak pernah dia duga sebelumnya."Menyingkirlah, Selina!" pinta Ethan tegas.Dengan cepat, Selina langsung bangkit dari tubuh Ethan. Dia tidak menyangka jika akan tersandung kakinya sendiri."Apa-apaan kamu! Apa yang tadi hendak kamu lakukan? Jangan bilang kamu mau macam-macam sama saya?" tanya Ethan dengan tatapan menyelidik.Selina semakin melotot di buatnya. Tuduhan Ethan kepadanya sangat tidak berdasar."Mana mungkin saya macam-macam sama Bapak. Saya masih sadar diri dan saya bukan wanita murahan yang menyerang lawannya saat tidur," kesal Selina.Untungnya saja Ethan tidak sadar jika tadi mengigau dan dia video. Selina benar-benar merasa sangat bahagia."Lantas, kenapa aku sekarang senyum-senyum sendiri? Dan kenapa tadi kamu bisa berada di atas tubuhku?" Ethan masih saja mencurigai Selina.Karena memang ada kemungkinan, mengingat Selina sering menggodanya dan terlihat sangat terob
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

Bab 32 Penyambutan Selina

Sore ini, Selina sudah boleh pulang ke rumah. Dan tadi siang pun, Ethan tetap datang ke ke rumah sakit untuk menemaninya di periksa. Sesuai dengan permintaan Selina. "Pak Ethan gak mau gandeng saya?" tanya Selina saat mereka berjalan bersama.Ethan lantas menghentikan langkahnya, menatap sejenak Selina yang berjalan di sebelahnya."Memangnya kita hendak menyebrang sungai? Harus gandengan tangan segala," sindir Ethan keras.Selina melotot, Ethan masih saja membuatnya kesal. Selina sudah berpikir matang-matang, sepertinya dia akan mengubah rencananya untuk mencapai misinya. Karena jika seperti ini terus-menerus, bisa dipastikan tidak akan ada hasilnya."Kalau saya pingsan di jalan seperti waktu itu, Pak Ethan mau tanggung jawab memangnya?" tanya Selina sembari berjalan, karena sekarang mereka sedang menuju parkiran.Ethan kembali menghentikan langkahnya, namun dia tidak mengandeng tangan Selina. Melainkan malah langsung membopong tubuh Selina ala bridal style."Pak Ethan! Kok malah gen
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more

Bab 33 Jangan Memberi Harapan Palsu

Pagi hari ini, dia sudah rapi karena hendak berangkat ke kampus. Begitu juga dengan Lukas dan Lily yang sudah sangat rapi dengan seragam sekolahnya."Kenapa Pak Ethan melihat saya seperti itu?" tanya Selina saat mereka berempat sedang sarapan bersama."Siapa yang melihatmu? Terlalu percaya diri," ketus Ethan.Sebenarnya Ethan tidak setuju jika hari ini Selina harus berangkat kuliah. Seharusnya tidak dulu tak masalah, agar wanita itu benar-benar sehat. Tapi Ethan terlalu gengsi untuk mengatakannya. "Ini bekalnya di masukan ke tas masing-masing," perintah Selina kepada kedua anak itu.Tadi memang Selina sudah menyiapkan bekal itu lebih dulu. "Siap Mommy!""Uhuk-uhuk!!" Ethan yang sedang minum langsung tersedak meminumnya sendiri.Barusan dia tidak salah mendengar bukan? Kedua anaknya memanggil Selina dengan sebutan Mommy? "Lukas, Lily! Apa-apaan kalian? Kak Selina bukan Mommy kalian," ujar Ethan dengan kesalnya."Tapi kemarin, katanya Kak Selina akan menjadi Mommy kita, Dad," jawab L
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more

Bab 34 Ethan Terbakar Api Cemburu

Jam kuliah pertama Selina adalah pratikum web lanjut. Dia sudah berada di dalam laboratorium komputer. Tinggal menunggu dosen yang mengajar datang."Selamat pagi." Suara bariton seorang pria terdengar menggema, membuat semua mata memandang ke arah sumber suara."Selamat pagi, Pak," jawab mereka kompak.Selina tampak mengerutkan keningnya, karena dosen yang masuk adalah Ethan. "Pagi ini Pak Santoso tidak bisa mengajar, untuk itu saya yang akan menggantikannya." Ethan menjelaskan, seolah mengerti arti tatapan para mahasiswanya.Mereka semua tampak kesenangan, pastinya untuk para mahasiswi. Tidak untung para mahasiswa, karena Ethan terkenal sangat serius saat mengajar. Berbeda dengan Pak Santoso yang biasanya diselingi dengan candaan."Baik, kita langsung saja mulai pertemuan pada hari ini." Ethan memberikan buku absen kepada salah satu mahasiswanya.Tatapan matanya kini mengarah ke Selina yang duduk berdampingan dengan Reno. Entah mengapa membuat dirinya sangat kesal. Namun dia harus b
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

Bab 35 Jati Diri Selina Sebenarnya

Selina segera memasuki ruangan Rektor, berjalan perlahan ke ruangan yang cukup besar ini. Banyak sekali lemari-lemari arsip yang berukuran besar pulaDi depan sana, Selina menatap seorang pria paruh baya yang kini sedang sibuk dengan pekerjaannya. Selina berjalan semakin mendekat ke arah sana."Papa," seru Selina riang.Pria paruh baya itu tampak menoleh saat mendengar suara Selina. Lantas tersenyum hangat ke arah putri kecil nakalnya itu. "Duduk, Sayang," pinta pria paruh baya itu ramah.Selina segera mendudukan dirinya di hadapan Papanya. Tak lupa menyalami tangan Papanya terlebih dahulu. "Bagaimana kabarmu? Papa sangat merindukanmu. Sudah lama kamu tidak pulang ke rumah," ujarnya lembut."Aku baik, Pah, aku juga merindukanmu," balas Selina, senyuman manis terukur di sudut bibirnya.Cukup sulit untuk menemui Papanya, karena Papanya adalah orang yang sangat sibuk dan sulit untuk ditemui pula."Oh, iya, bagaimana kepala kamu? Masih pusing?" tanya Papa, membuat Selina mengerutkan ken
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

Bab 36 Godaan Dari Ethan

Ethan kembali berdehem saat wanita itu tidak juga menggubrisnya. Detik berikutnya, wanita itu membuka buku tebal yang menutupi wajahnya."Astaga!" Wanita itu terlonjak kaget karena mendapati Ethan sudah duduk di sebelahnya."Kenapa? Kamu pikir saya hantu?" tanya Ethan sembari menaikan satu alisnya."Ke–kenapa Pak Ethan ada di sini?" tanya wanita kaget."Saya sedang mencari referensi untuk mengerjakan jurnal penelitian saya. Tidak seperti kamu, Selina, ke perpustakaan hanya untuk menangis. Perpustakaan bukan tempat untuk menumpahkan air matanya," ketus Ethan seperti biasanya."Terus, di mana saya bisa menumpahkan air mata?" tanya Selina menantang."Di sini." Ethan menunjuk ke arah bahunya sendiri, dengan senyuman tipis pula. Selina menganga, dia tidak percaya ini. Apakah pria di depannya benar-benar dosennya yang seperti es batu? Barusan Ethan menggoda dirinya?"Hm." Ethan berdehem, mengembalikan mode wajah datar dan dinginnya.Dia tidak tahu mengapa barusan merespon seperti itu. Seke
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

Bab 37 Mengabaikan Ethan

Reno dengan cepat berjalan ke arah Ethan dan Selina."Lepaskan Selina, Pak!" Reno memisahkan cengkraman tangan Ethan dari Selina.Wajah Reno tampak sangat kesal dan marah. Dia tidak terima Selina diperlakukan kasar oleh Ethan."Selina tidak mau ikut bersama Bapak, jadi tidak perlu di paksa!" ketus Reno saat Ethan melayangkan tatapan tajamnya.Selina terdiam, dia tidak menyangka Reno bisa seberani itu dengan Ethan. Pasalnya, tidak ada satu pun mahasiswa yang berani melawan Ethan, terkecuali dirinya."Kamu, tidak perlu ikut campur. Ini urusan saya dan Selina," tegas Ethan. "Selina teman saya, itu artinya saya berhak ikut campur! Pak Ethan gak lihat kalau Selina itu menolak ikut dengan Bapak? Lagian saya heran, kenapa Pak Ethan tiba-tiba membawa Selina pergi." Reno masih tidak mau mengalah.Ethan tampak mengepalkan tangannya kuat. Terlihat sekali kemarahan dari wajahnya."Lebih baik Selina pulang dengan saya. Daripada naik motor dan akhirnya jatuh lagi!" Sentak Ethan tak mau kalah."Tad
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Bab 38 Permohonan Rosalin

Selina melihat ke arah meja Ethan, seketika dia kaget saat melihat kedatangan matan istri Ethan di tempat ini. Terlebih, sekarang dia tengah bersama Reno."Ren, aku ada urusan," tutur Selina dengan wajah seriusnya."Urusan apaan?" Reno yang super kepo pun bertanya."Ini, nanti buat bayar makanannya." Selina menaruh beberapa lembar uang di meja.Lantas tanpa menunggu jawaban dari Reno, dia sudah lebih dulu berjalan ke arah Ethan. Selina tidak bisa membiarkan Rosalin mendekati Ethan kembali. "Hai, Sayang. Maaf ya tadi aku lama di kamar mandinya." Selina langsung mendudukan dirinya di samping Ethan.Dia kini bergelayut manja di lengan Ethan, sembari tersenyum sinis ke arah Rosalin. Kedatangan Selina mampu membuat Ethan kaget. Namun, dia segera menyesuaikan."Tidak apa-apa, Sayang. Oh, iya, aku tadi tidak sengaja bertemu dengan Rosalin. Kamu jangan marah yah," ujar Ethan lembut, sembari mengusap rambut Selina. "Iya, tidak apa-apa kok aku mengerti. Tidak menyangka juga bisa bertemu denga
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Bab 39 Alasan Ethan Bercerai

Ethan memandang tak percaya mantan istrinya. Bisa-bisanya meminta nebeng mobilnya. Padahal dia sudah berbaik hati mengijinkan wanita itu untuk bertemu dengan anak-anaknya."Tidak bisa! Kamu naik taksi atau ojek online saja. Lagian, aku tidak mau membuat kakasihku merasa tidak nyaman dengan kehadiranmu," ujar Ethan, mampu menusuk ke relung hati. "Ya sudah kalau begitu, aku akan memesan taksi saja. Tapi, apa kamu bisa menungguku sampai taksi yang aku pesan datang?" Rosalin memilih untuk mengalah. Melihat Ethan yang sekarang, entah mengapa membuat dirinya merasa menyesal telah melepas pria itu. Ethan kini sudah banyak sekali berubah. "Hm, akan aku tunggu di dalam mobil." Setelah mengatakan itu pun, Ethan lantas masuk ke dalam kursi kemudi.Rosalin tersenyum kecut saat melihat perlakuan Ethan barusan kepadanya. Namun, dia tidak bisa melakukan apapun dan memaksa Ethan untuk lebih perhatian kepadanya kembali. Rosalin segera memesan taksi online."Udah gak udah terlalu dipikirkan, Pak. Ga
last updateLast Updated : 2022-10-18
Read more

Bab 40 Mengenalkan Rosalin

Ethan tidak paham mengapa Selina tiba-tiba saja memintanya untuk berhenti. Namun, Ethan tetap menuruti permintaan Selina. Dia menepikan mobilnya di pinggir jalan. "Bentar, ya, Pak," ujar Selina, sebelum akhirnya keluar dari mobil Ethan.Selina lantas berlari ke arah tukang cilok yang berada di pinggir jalan. Membeli cilok itu dua bungkus untuk dirinya dan Ethan. Setelahnya, dia kembali masuk ke mobil lagi."Kamu meminta saya berhenti hanya untuk membeli cilok?" tanya Ethan terheran."Iya, ini satu bungkus buat Pak Ethan. Kan enak tuh cerita sambil makan cilok." Selina menaik-turunkan alisnya.Ethan mengendus sebal, dia tidak menerima cilok pemberian Selina. Ethan justru kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang."Ya sudah, Bapak saya suapi saja kalau begitu," pasrah Selina.Selina menusuk cilok itu, meniupnya pelan, lantas memasukannya ke dalam mulutnya sendiri. Setelah itu, dia pun menjulurkan cilok itu ke depan mulut Ethan."Buka mulutnya, Pak. Makan cilok dulu," pinta Seli
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status