Fahira mendongakkan wajah yang sudah berurai airmata. Digerakan-gerakkan bola mata itu. Tanpa disangka, tiba-tiba dia berlutut. “Fa, apa yang kamu lakukan? Jangan begini, ayo bangun!” Kontan Bayu ikut menjatuhkan diri di hadapan gadis yang sedang mengiba. Fahira bergeming, kedua pasang mata itu bertemu pandang. Ada derita disorot itu, sakit tak terperi menghiasi. Binarnya makin meredup. Bayu mendengkus, bangkit dan mengacak rambutnya kasar. Berjalan mondar mandir di hadapan gadis yang masih berlutut. “Setelah Aslena sembuh, apa kau akan kembali padaku?” Hening ... hanya tetesan airmata terus berjatuhan.“Kalau Aslena memintamu menjadi mamanya, apa kau bisa menolaknya?” cecar Bayu kembali. Fahira tetap bungkam. Tak ada kata yang mampu ia ucapkan untuk menjawab cecaran pertanyaan.“Apa cinta kita sudah tak ada lagi di hatimu? Setakberharga itukah aku di sisimu?”Brak!Berkas-berkas di atas meja kerja berhamburan ke lantai. Tubuh Bayu luruh bersama airmata yang mulai terteteskan.
Last Updated : 2022-09-29 Read more