Home / CEO / Hei, Angel / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Hei, Angel: Chapter 21 - Chapter 30

130 Chapters

BAB 21

Hani melihat Clark ketika berada di mall, namun karena ramainya pengunjung dan kencangnya suara musik Clark tidak mendengar namanya di panggil, Hani yang melihat Clark di hampiri oleh seorang wanita pun menjadi berhenti mengejar mereka yang pergi entah kemana, Hani kecewa dan bertanya-tanya dalam hatinya."Wanita itu, bukannya dia yang bekerja di hotel waktu itu ya, iya aku ingat sekali sewaktu kami mau pindah ke rumah, Clark meminta ku untuk masuk dan mereka berbicara di luar mobil" ucap Hani di dalam hatinya."Kamu kenapa Han kok bengong, aku cariin kamu dari tadi loh" ujar Tirta."Tirta, ya ampun aku sampai terkejut, kamu sudah selesai? tanya Hani"."Ayo, mau kemana kita sayang, sini strollernya Angel aku bawa ya" ucap Tirta.Lalu Tirta dan Hani pun berjalan ke supermarket yang ada di mall itu untuk membeli semua keperluan mereka yang sudah habis."Han, kenapa sih kok kamu jadi banyak melamun, perasaan tadi masih cerewet" tungkas Tirta."Apaan sih kamu ahhhhh, cubit nih" ucap Hani
Read more

BAB 22

Kali ini Hani membuat kue ulang tahun Angel dengan tangannya sendiri, anaknya kini sudah mulai pintar berceloteh, mereka bahkan sudah berlatih menyanyikan lagu ulang tahun saat di kamar tadi malam.Hanya Hani, Angel dan si mbok yang merayakan hari ulang tahun Angel pada saat siang hari, Angel pun sangat bahagia saat meniupkan lilin, tangan kecilnya bertepuk tangan dan tawanya pun terus terlontar di bibir kecilnya yang masih berwarna merah."Selamat ulang tahun ya sayang, maaf mama belum bisa kasih Angel kado, nanti pasti ada saatnya mama akan membahagiakanmu dan kamu punya banyak teman" selamat ulang tahun juga untuk anak sulung mama yang jauh di sana mama harap kamu berbahagia dan kita akan bertemu suatu saat nanti ya, ucap Hani sambil memeluk Angel dan akhirnya menetes juga air matanya yang sudah semalaman ia tahan."Mbok semuanya di bereskan saja ya takutnya sebentar lagi pak Tirta pulang dari kantor, mbok silahkan makan kue nya seberapa pun mbok ingin ya, saya dan Angel mau ke kam
Read more

BAB 23

Tirta membunyikan beberapa kali klakson mobilnya agar Hani dan Angel segera keluar dan masuk mobil, Hani yang awalnya enggan pergi terpaksa mengikutinya karena ia tau Tirta tidak bisa di bantah, kalau di lawan nanti malah makin menjadi, ia takut Tirta akan menyakitinya dan anaknya.Hani bergegas masuk ke dalam mobil, kali ini ia memakaikan banyak alas pada car seat Angel karena sudah beberapa bulan ini ia sudah kehabisan popok, itu pun sudah di hematnya hanya dipakai saat malam hari saja."Maafin aku ya Han, nanti kamu ambil saja sebanyak-banyaknya keperluan kamu dan Angel karena kemungkinan minggu depan aku akan ada rapat di luar negeri, aku tinggalkan kamu sama Angel ngak apa-apa kan" ujar Tirta."Kok kamu bicaranya seperti itu, kamu pergi hanya sementara kan bukan meninggalkan kami selamanya di sini toh? tanya Hani"."Sementara, kalau kamu kangen nanti hubungi aku aja pasti nanti aku langsung pulang ke rumah kita" ucap Tirta."Lah, bagaimana hubungi kamu? nomor kamu saja aku ndak p
Read more

BAB 24

Hani merasa tidak nyaman dengan perlakuan Tirta yang sedang mabuk, ada rasa takut terbesit di dadanya, ia merasa terancam, segera di percepatnya langkahnya, namun Tirta dapat mengejarnya."Tirta, tolong jangan ganggu aku, Angel sebentar lagi bangun dan ia pasti mencari ku""Ayolah Han sebentar saja, apa kamu tak merindukan kehangatan di ranjang, aku bisa memberikan kehangatan itu""Apa? kamu sudah gila ya? yang aku pikirkan sekarang hanya anak aku""Tapi kan kita saling mencintai Han" ucap Tirta yang mulai mencumbui Hani dengan sedikit paksaan."Hentikan Tirta, Hentikaaaaannn, tolong, toloooong"."Ayolah Han kamu jangan munafik kamu juga menginginkannya kan".Tirta mengabaikan ucapan, pukulan dan isak tangis dari Hani ia terus mencumbuinya, hasratnya yang menggebu telah mengalahkan akal sehatnya, baju Hani pun di robeknya."Hentikan Tirta, Hentikaaaaannnn"."Hari ini kamu akan menjadi milikku seutuhnya sayang" kata Tirta yang kini telah mendaratkan ciumannya di tengkuk Hani.Sambil me
Read more

BAB 25

Sang pengacara pun duduk berhadapan dengan Hani yang masih shock mendengar kabar berita yang di sampaikannya."Apakah anda ibu Hani? tanya pengacara itu"."Ya" jawab Hani pelan sambil mengangguk."Bisa saya bicara berdua dengan ibu Hani"."Ohh ya pak, silahkan, kami permisi ke belakang dulu ya bu" pamit si mbok"Ya" jawab Hani pelan sambil mengangguk.Si mbok pun langsung ke dapur membersihkan ruangan demi ruangan yang masih berantakan, sedangkan Darto si pengawal berdiri di balik dinding bersiap untuk menguping pembicaraan mereka."Jadi begini bu, banyak tagihan yang sudah jatuh tempo dan harus di bayarkan oleh bapak, apakah ibu bisa dan bersedia menanggung semua hutang beliau?"."Tidak" jawab Hani menggelengkan kepalanya."Baik, kalau begitu, karena ibu tidak bisa dan tidak bersedia, maka perusahaan bapak yang selama ini menjadi jaminannya harus di jual untuk menutupi semua hutangnya dan jika dari penjualan itu masih ada uang tersisa saya akan memberikannya kepada ibu selaku pewaris
Read more

BAB 26

Hani di usir keluar rumah oleh sang pengawal yang telah berkhianat kepada mereka, semenjak mengetahui Tirta telah kehilangan ingatannya, rumah yang di tinggali oleh Hani di jualnya.Rumah itu memang di beli oleh Tirta namun memakai nama Darto si pengawal untuk menghindari terjadinya pelacakan dari pihak keluarga Hani.Kini Hani membawa anaknya di dalam stroller, dan sebelah tangannya menggeret dua koper, miliknya dan Angel, entah kemana ia harus berteduh sekarang karena salju sudah mulai turun sedangkan ia tidak mengetahui letak tempat penginapan ataupun penampungan para tuna wisma."Ya Tuhan, kenapa jadi seperti ini, sampai kapan kami bisa bertahan di jalan seperti ini ya Tuhan" ucap Hani yang berkata-kata dalam hatinya."Ibu Hani, buk, buk, tunggu si mbok ikut buk" teriak si mbok."Mbok, saya tidak tau mau kemana, uang tunai pun saya tidak punya, lebih baik mbok meminta bagian sama dia untuk beli tiket pesawat supaya bisa pulang kampung" ujar Hani."Sudah buk, saya malah di usir, ta
Read more

BAB 27

Hani memelas, ia memohon untuk di antarkan ke suatu tempat kepada Tobias karena ia tak tau sama sekali letak suatu alamat yang ingin sekali ia datangi."Memangnya kamu mau kemana Han, kok bukannya istirahat saja dengan anak kamu"."Pleasseeee""Ya sudah, berikan alamat nya kepadaku""Ya" ucap Hani sambil mengangguk, ia kemudian mengambil kartu nama dari saku celananya dan menyerahkannya kepada Tobias."Mbok, saya pergi sebentar ya, tolong jaga Angel dan berikan ia makan malam nanti, saya harus bertemu pengacara pak Tirta yang kemarin"."Nggih buk, hati-hati di jalan"."Ya, jangan lupa kunci kan semua pintu rumah ya"."Nggih buk".Akhirnya Hani dan Tobias kembali melakukan perjalanan ke pusat kota untuk menemui pengacara itu, sebab pengacara itu adalah satu-satunya harapan ia untuk memiliki uang, untuk biaya kehidupannya kelak.Sepanjang perjalanan tidak banyak percakapan yang terucap antara Hani dan Tobias, keduanya sibuk dengan pemikirannya masing-masing, hanya sesekali Tobias meliri
Read more

BAB 28

Hani tidak membeli ponsel dengan serie terbaru, ia harus berhemat demi kelangsungan hidup mereka kemudian hari, ia langsung membayar ponsel beserta dengan nomor yang terdaftar atas nama si mbok, sebab ia tidak mempunyai identitas. Selesai ia membayarnya dengan uang yang sudah ia persiapkan dari rumah lalu ia pergi ke kafe sebelah toko ponsel itu agar dapat menyeting ponsel yang baru di terimanya, jantungnya berdebar hebat saat ia menekan nomor suaminya, rasa debarannya itu sama seperti pertama kali ia melihat Clark berjalan saat turun dari Helikopter.Tuuuut, suara nada tersambung ke ponsel milik Clark dan suara bariton yang sudah lama ia rindukan itu pun akhirnya terdengar di kupingnya."Hallo""Hallo Clark, sayang ini aku""Ya kamu dimana aku sudah lama menunggu kamu di sini"."Aku di Austria Clark, Tirta sudah pulang dan katanya ia kecelakaan hingga hilang ingatan"."Hah??"."Ini siapa sih?? tanya Clark heran"."Ini aku Hani"."Hah? Hani? Oooh, perempuan yang kabur dengan mantan p
Read more

BAB 29

Hani terdiam, ia tak menyangka Clark menanggalkan kesetiannya, kini yang ada hanya air mata yang mengalir di pipinya, entah bagaimana perasaannya kini, namun saat Angel datang menghampiri, mamanya yang sedang bermandikan air mata tangisnya pun reda."Mama, mama napa mama"."Ndak apa-apa dek"."Angan nais mama"."Bu, jangan sedih lagi ini saya bawakan makanan supaya ibu ndak kosong perutnya" ucap si mboksambil meletakkan piring berisi makanan untuk Hani."Malam nanti makan apa bu? tanya si mbok"."Ndak usah mbok, sekali-kali kita ke Mall saja, sekalian mau ada yang saya lakukan" jawab Hani."Yeeee, jalan-jalan, dede suka, suka, suka" ucap Angel girang.Tingkah lucu Angel membuat Hani kuat menjalani semuanya, sekarang ia harus berpikir apa langkah dia selanjutnya.Setelah Hani, Angel dan si mbok bersiap, mereka pun pergi ke Mall, ia berencana untuk menjual cincin kado ulang tahun dari Tirta supaya ada tambahan uang tabungannya untuk biaya kehidupan mereka sehari-hari.Lila adik Hani me
Read more

BAB 30

Hani langsung memasuki kamar di susul oleh Angel yang membuntuti nya dari belakang. Ia langsung mengunci pintu kamarnya setelah Angel masuk ke kamar.Hani langsung membuka pintu lemari pakaian yang selalu di kuncinya, ia langsung menghitung jumlah uangnya yang masih tersimpan."Semoga cukup untuk pembayaran dokumen aku dan Angel" harap Hani saat ia mengambil uang yang ia selipkan diantara baju-bajunya."Mama, mama, agi apa dede liat mama""Tunggu ya nak, mama hitung dulu uang ini supaya kita bisa bayar dokumen identitas kita, dede gambar dulu aja ya nak ini buku gambarnya dan crayonnya mama tadi beliin buat dede""Asik, dede suka, yeeeeeay"Hani menghitung lembar demi lembar uangnya yang sangat di hematnya, lalu ia melihat biaya tiket perjalanan pulang ke jakarta untuk tiga orang melalui applikasi di ponselnya."Astaga, aku sudah menghabiskan €7.500, borosnya aku kemarin itu, untung aku sudah menjual cincin itu jadi uangku masih cukup untuk menyewa pesawat ke malang nanti" kata Hani y
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status