Home / Pernikahan / Nikah Kontrak Berbuah Cinta / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Nikah Kontrak Berbuah Cinta: Chapter 61 - Chapter 70

96 Chapters

Enam Puluh Satu

Emili tertidur setelahnya sedang Danil harus membersihkan diri dulu, ia merasa tak nyaman dengan badan yang lengket setelah perjalanan jauh, apalagi pergulatan tadi juga membuatnya banyak berkeringat, ia mengecup kening istrinya sambil membenarkan selimut setelah itu ia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.Keluar dari kamar mandi ia mengeringkan tubuh dan rambutnya dengan handuk, saat dirinya sedang melakukan itu telponnya berdering, iapun mendekat ke nakas di mana ia meletakan telpon lalu memeriksa layar, ternyata sebuah nomor emergency call, biasanya ia mengabaikan tapi kali ini ia merasa penasaran."Halo..." ucapnya dengan malas."Halo Pak Daniel, mohon maaf mengganggu Anda, kami dari rumah sakit Ibu dan Anak Ss ingin menginformasikan bahwa pasien bernama Nona Alea Miranda sedang di rawat di rumah sakit kami dan butuh penanganan khusus karena ini menyangkut keselamatan ibu dan janin tapi sejauh ini belum ada yang bertanggung jawab sebagai wali jadi kami tidak bisa meninda
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Enam Puluh Dua

Di rumah...Emili terjaga di tengah malam, ia mengucek matanya lalu mencari keberadaan suaminya, tapi netranya tidak menemukan sosok suaminya itu di manapun."Apa urusannya belum selesai?" gumam Emili, ia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai dengan tubuhnya, ia mengecek ponselnya."Aku akan pulang agak malam" Tulis Danil dari dua jam yang lalu."Oke sayang, tapi apa sebaiknya tidak istirahat? kamu baru datang dari jauh" balasnya tanpa ada kecurigaan sama sekali, setelah menunggu beberapa saat tidak ada balasan jadi ia meletakkan kembali ponselnya, baru saja ponsel itu menyentuh nakas bunyi notifikasi tiba-tiba masuk secara beruntun, mau tidak mau ia mengambil lagi benda pipih itu dan memeriksanya."Apa ini?" gumamnya sambil menutup mulutnya, ia melihat ada foto Danil yang sedang tertidur dalam keadaan duduk di sisi Alea seperti seorang suami yang menunggui istrinya yang sedang hamil, ia lalu menklik link sambil menekan rasa sesak d
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Enam Puluh Tiga

"Tinggalkan rumah ini..." Ucapan itu tiba-tiba keluar dari mulut Pak Denis, hanya Emili yang syok mendengarnya, Nenek Marita maupun Bu Rita tidak ada yang peduli bahkan terlihat tenang."Papah... pernikahan kontrak itu masa lalu, hubungan kami sekarang benar-benar di dasari cinta" Emili mencoba bertahan."Entah kalian saling mencintai atau tidak, kamu tidak berhak ada di rumah ini kau hanya seorang penipu, yang paling berhak adalah ibu dari calon cucuku dan cucuku sendiri." Jelas Pak Denis, Emili berusaha tetap tenang mendengar cacian Pak Denis. tapi tentang Papah mertuanya itu hanya menerima Alea di rumah ini benar-benar di luar dugaannya, ia penasaran sebenarnya bagaimana Alea bisa mempengaruhi semua orang hingga bisa percaya pada kehamilannya."Sebelum Danil kembali tolong tinggalkan rumah ini" Nenek Marita mempertegas. Emili tidak habis pikir ternyata Nenek Marita juga menginginkannya pergi. "Kehamilan Alea bukan Danil yang melakukannya" Emili masih mencoba bertahan."Kenapa kamu
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Enam Puluh Empat

Emili membiarkan dirinya berlama-lama berada di pelukan suaminya itu, karena dirinya tau setelah hari esok usai dan terlewati pertanda berakhir pula kebersamaannya dengan sang pujaan hatinya itu. Ia sedikit menyesal, kenapa mereka tidak bertemu secara baik-baik, kenapa harus keadaan paling terburuk yang menyatukan mereka? Tapi ia juga bersyukur seandainya tidak ada keadaan itu mereka pasti tidak di pertemukan, hidupnya juga tidak akan bangkit dari keterpurukan karena menyesali kepergian kekasih pertamanya Dion, satu hal yang harus ia camkan dalam dirinya saat ini, biarkan takdir yang mengubah segalanya sebagaimana takdir telah mempertemukan dan memisahkan, ia ingin takdir juga yang memperbaiki segalanya."Kamu ingin sesuatu? atau ada hal yang ingin kamu lakukan?" Emili melepaskan diri dari pelukan Danil seraya mengusap wajahnya dari sisa air mata lalu mengamati dengan lekat wajah lelaki tampan itu dengan mata sembabnya."Kurasa tidak ada, satu-satunya yang aku inginkan adalah di cinta
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Enam puluh Lima

Saat Emili keluar dari kamar mandi, ia melihat Danil yang ternyata tidur pulas, ia mendekat dan mengamati wajah tampan yang di ukir dengan sempurna itu lalu menyimpan di ingatannya."I Love you..." ucapnya penuh cinta sambil mengelus rambut Danil yang tampak berantakan dengan jari-jarinya. setelah puas memandangi wajah tampan itu, ia segera beralih mengurus tubuh polosnya kemudian bergegas ke dapur untuk membuat makanan, ia meminta asisten yang bertugas di dapur untuk standby di sampingnya, tidak untuk membantu mengeksekusi bahan masakan, ia hanya memintanya mengambil bahan atau alat memasak yang di perlukan, Ia mulai dengan mencepol rambutnya dahulu, memasang celemek ke tubuhnya lalu mengambil alat bertempur pertamanya yaitu pisau dan talenan, kemudian meminta asisten mengambilkan sebongkah daging di lemari es lalu mengeksekusi dengan lihai.Sebenarnya ini bukan pertama kalinya bertempur di dapur, ia sudah pernah membuat masakan untuk Danil sebelumnya tapi suaminya itu mungkin tida
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Enam Puluh Enam

Danil menghabiskan semua makanan yang Emili buat dengan lahap, setelah selesai makan, keduanya bersantai di ruang keluarga sambil menonton tv atau malah tv yang menonton, kenyataannya meskipun benda itu menyala, mata kedua insan di hadapannya sama sekali tidak tertuju pada benda yang sedang menuntut untuk di saksikan itu. melainkan teralihkan oleh benda mungil nan pipih yaitu ponsel, Danil tiba-tiba meletakkan ponsel dan beralih pada istrinya, sepertinya ia memiliki ide di kepalanya."Sayang, kamu tidak memintaku mengajukan permintaan lagi?" Danil membuat Emili menoleh padanya."Ada yang kamu inginkan" Emili balik bertanya."Ayo bersiap-siap, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" Danil berdiri dari tempatnya, berharap Emili mengikutinya."Mau kemana? bukankah aku yang harus menentukan, kau cukup meminta saja""ini juga permintaan, coba pahami bahasanya, aku ingin mengajakmu, itu artinya aku menginginkan kamu pergi denganku" Jelas Danil."Oh begitu" Emili akhirnya setuju.Keduanya bers
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more

Enam Puluh Tujuh

"Bungkus yang itu" Danil memerintah sambil menyerahkan sebuah kartu."Baik Pak" Kata si wanita dengan sopan dan ramah.Beberapa saat kemudian wanita itu datang dengan sebuah paper bag yang tampak mewah , ia menyerahkan benda itu pada tuannya, Danil menerima lalu menyerahkannya pada Emili tanpa kata."Terima kasih" Emili menerima dengan gemetar, dan hanya kata itu yang bisa ia ucapkan.Danil berdiri kemudian meninggalkan tempat itu, wanita tadi mengantarnya dengan hormat lalu melirik Emili dengan tatapan aneh, mungkin wanita itu berpikir, kenapa wanita seperti Emili ini bisa mendapat barang semahal itu dari seorang Danil Fernando."Kau membuatku merasa kesal" Kata Danil tiba-tiba, begitu mereka berada di dalam mobil."Aku minta maaf" sesal Emili."Kau membuat rencanaku gagal""Apa yang kamu rencanakan?""sejak tadi aku membayangkan, kamu akan memasuki toko itu dengan bahagia lalu memilih perhiasan yang kamu inginkan dengan manis, lalu memintaku memasangkannya untukmu di depan semua oran
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more

Enam Puluh Delapan

Emili akhirnya pergi dengan berat hati, ia pergi membawa serta hati yang sedang mencinta dan terluka secara bersamaan, ia sudah terlalu lelah hingga sulit untuk memikirkan cara untuk bertahan, ia hanya berharap pada waktu, semoga waktu bisa memperbaiki segalanya, hanya selangkah lagi kakinya akan meninggalkan rumah itu, ia berbalik untuk mengucapkan selamat tinggal."Danil, Aku pergi, maafkan aku... selamat tinggal... Aku mencintaimu, rencana kita untuk mengakhiri hubungan kita secara baik-baik berakhir seperti ini" Emili meremas dadanya menahan sesak, air matanya terus keluar tanpa di minta, setelah perasaannya agak reda, ia kembali melangkah dan benar-benar pergi dengan mobil online yang sudah menunggunya sejak tadi.Sopir online hendak mengomel saat melihatnya, tapi urung setelah melihat penampilannya yang begitu menyedihkan."Sesuai aplikasi ya mba" ucap Pak Sopir, setelah Emili masuk ke mobilnya, di tanggapi anggukan samar oleh Emili.Alamat yang di tuju Emili adalah rumah orang t
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

Enam Puluh Sembilan

Danil tiba di rumah sakit, ternyata Nenek Marita dan Bu Rita sudah lebih dulu datang dan menunggu kedatangannya. Danil mengerutkan kening melihat mereka."Mah... Nek, kalian kesini karena membaca berita bukan?" Danil menebak."Salah satunya" Nenek Marita menjawab."Alasan lainnya apa?" "Tentu saja untuk menjemput calon cicit Nenek" "Ya ampun, Nenek benar-benar percaya berita itu? Media tidak bisa dipercaya Nek" "Kamu mengatakan bayi yang di kandung Alea bukan anakmu?" kali ini Bu Rita yang bicara."Bukan dong Mah, anak Danil hanya ku izinkan lahir dari rahim istriku Emili" tegas Danil. Bu Rita sedikit berpikir."Mana ada maling yang mau mengaku, semua bukti sudah ada Danil" Nenek Marita yang sangat merindukan seorang bayi tetap ngotot."Bukti apa Nek?" Danil mengernyitkan alisnya."Alea datang ke rumah membawa testpack, foto dan video saat kalian, ia juga mengatakan kalau kamu dan E....""Sudah... kamu harus menemui Alea" Nenek Marita mencegah Bu Rita untuk membahas soal Emili. Bu
last updateLast Updated : 2023-01-01
Read more

Tujuh Puluh

Danil kembali ke rumahnya, alangkah terkejutnya melihat keluarganya sudah berkumpul di ruang tengah membawa serta Alea ke dalam istananya itu."Apa -apaan ini? Rumah ini bukan tempat penampungan?" Danil berkata dengan marah."Siapa yang kamu maksud itu? tidak ada yang akan di tampung di rumah ini? Alea dan janin di perutnya akan menjadi keluarga kita" Nenek Marita membalas dengan tatapan tidak terima. Alea menarik bibirnya samar, ia senang karena orang yang paling berkuasa di keluarga itu berada di pihaknya "Saya tidak pernah menyumbangkan bibit janin di perutnya, jadi kenapa itu bisa menjadi keluarga, jalang ini membohongi kalian semua" Danil sudah lupa tata krama."Lalu apa ini semua?" Nenek Marita melempar bukti di depan Danil dengan kasar."Nenek sadarlah, dia hanya memanfaatkan keluarga kita, ini semua hanya alat untuk membohongi keluarga kita." Danil menunjuk ke arah Alea yang tampak kasihan."Kamu keluar dari rumah ini...!" Bentak Danil pada Alea."Danil... kau tidak boleh beg
last updateLast Updated : 2023-01-01
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status