Share

Enam Puluh Delapan

Author: Zizizaq
last update Last Updated: 2022-12-31 00:46:49
Emili akhirnya pergi dengan berat hati, ia pergi membawa serta hati yang sedang mencinta dan terluka secara bersamaan, ia sudah terlalu lelah hingga sulit untuk memikirkan cara untuk bertahan, ia hanya berharap pada waktu, semoga waktu bisa memperbaiki segalanya, hanya selangkah lagi kakinya akan meninggalkan rumah itu, ia berbalik untuk mengucapkan selamat tinggal.

"Danil, Aku pergi, maafkan aku... selamat tinggal... Aku mencintaimu, rencana kita untuk mengakhiri hubungan kita secara baik-baik berakhir seperti ini" Emili meremas dadanya menahan sesak, air matanya terus keluar tanpa di minta, setelah perasaannya agak reda, ia kembali melangkah dan benar-benar pergi dengan mobil online yang sudah menunggunya sejak tadi.

Sopir online hendak mengomel saat melihatnya, tapi urung setelah melihat penampilannya yang begitu menyedihkan.

"Sesuai aplikasi ya mba" ucap Pak Sopir, setelah Emili masuk ke mobilnya, di tanggapi anggukan samar oleh Emili.

Alamat yang di tuju Emili adalah rumah orang t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vid
sedih......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Enam Puluh Sembilan

    Danil tiba di rumah sakit, ternyata Nenek Marita dan Bu Rita sudah lebih dulu datang dan menunggu kedatangannya. Danil mengerutkan kening melihat mereka."Mah... Nek, kalian kesini karena membaca berita bukan?" Danil menebak."Salah satunya" Nenek Marita menjawab."Alasan lainnya apa?" "Tentu saja untuk menjemput calon cicit Nenek" "Ya ampun, Nenek benar-benar percaya berita itu? Media tidak bisa dipercaya Nek" "Kamu mengatakan bayi yang di kandung Alea bukan anakmu?" kali ini Bu Rita yang bicara."Bukan dong Mah, anak Danil hanya ku izinkan lahir dari rahim istriku Emili" tegas Danil. Bu Rita sedikit berpikir."Mana ada maling yang mau mengaku, semua bukti sudah ada Danil" Nenek Marita yang sangat merindukan seorang bayi tetap ngotot."Bukti apa Nek?" Danil mengernyitkan alisnya."Alea datang ke rumah membawa testpack, foto dan video saat kalian, ia juga mengatakan kalau kamu dan E....""Sudah... kamu harus menemui Alea" Nenek Marita mencegah Bu Rita untuk membahas soal Emili. Bu

    Last Updated : 2023-01-01
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tujuh Puluh

    Danil kembali ke rumahnya, alangkah terkejutnya melihat keluarganya sudah berkumpul di ruang tengah membawa serta Alea ke dalam istananya itu."Apa -apaan ini? Rumah ini bukan tempat penampungan?" Danil berkata dengan marah."Siapa yang kamu maksud itu? tidak ada yang akan di tampung di rumah ini? Alea dan janin di perutnya akan menjadi keluarga kita" Nenek Marita membalas dengan tatapan tidak terima. Alea menarik bibirnya samar, ia senang karena orang yang paling berkuasa di keluarga itu berada di pihaknya "Saya tidak pernah menyumbangkan bibit janin di perutnya, jadi kenapa itu bisa menjadi keluarga, jalang ini membohongi kalian semua" Danil sudah lupa tata krama."Lalu apa ini semua?" Nenek Marita melempar bukti di depan Danil dengan kasar."Nenek sadarlah, dia hanya memanfaatkan keluarga kita, ini semua hanya alat untuk membohongi keluarga kita." Danil menunjuk ke arah Alea yang tampak kasihan."Kamu keluar dari rumah ini...!" Bentak Danil pada Alea."Danil... kau tidak boleh beg

    Last Updated : 2023-01-01
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tujuh Puluh Satu

    Pagi-pagi sekali Emili bangun setelah semalaman tidur dengan pulas, mungkin ia kelelahan setelah seharian melakukan perjalanan dan merapikan barang, ia sengaja menyibukkan diri agar tidak ada kesempatan untuk mengingat masalah yang membuat hatinya lemah lagi, lalu air matanya keluar lagi atau hari-harinya tidak semangat lagi, ia sudah lelah karena selalu merasa terpuruk. Ia bangkit dari kasur lalu membuka jendela, ia menghirup udara segar sambil menikmati pagi yang menyapa. Suara klakson di depan rumah mengagetkannya, bersamaan dengan langkah kaki di luar kamar."Bu Emili..." Panggil Bu Eni terdengar mendayu-dayu."Sudah adami mobil bak, yang saya bilang kemarin" Seru Bu Eni menjelaskan, Jadi maksud Bu Eni tentang mobil bak adalah truk pengangkut barang."Iya Bu" Emili membuka pintu."Ayo Bu kita turun, ada barang yang di kirim Pak Evan satu mobil, Ibu lihat habis itu suruh orang-orang di mobil itu taro barangnya di tempat yang cocok" Jelas Bu Eni dengan logat Makassar."Barang apa

    Last Updated : 2023-01-02
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tujuh Puluh Dua

    Emili menemui dokter obgyn sesuai arahan dari dokter umum yang telah memeriksanya tadi, dengan hati deg-degan Emili memasuki ruang tunggu khusus untuk ibu hamil, untungnya Bu Eni masih setia menemaninya, ia tampak seperti seorang ibu yang mengantar putrinya untuk periksa."Ibu Emili..." Seru salah seorang petugas kesehatan.Emili menyambut panggilannya dengan jantung yang semakin deg-degan."Mau saya temani Bu?" Bu Eni menawarkan diri, bagaimanapun Bu Eni mengerti perasaan Emili sebagai calon ibu baru."Tidak usah Bu En, tunggu di sini saja" Jawab Emili."Baik" Bu Eni menurut."Halo Bu Emili, ada yang perlu saya bantu?" Tanya dokter dengan ramah."Sepertinya saya hamil Dok" ucap Emili, selanjutnya ia menjelaskan masalah yang di alaminya sejak tadi, sama seperti yang di jelaskan kepada dokter umum sebelumnya."Oh begitu" Kata Dokter kemudian mengambil sebuah buku berwarna pink."Nama Ibunya Emili benar?" Tanya Dokter, ia meminta data Emili sebagai ibu dari janin, setelah data ibu, Sang

    Last Updated : 2023-01-04
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tujuh Puluh Tiga

    Hari demi hari berlalu begitu saja, Kehamilan Emili sudah berusia tiga bulan, ia sudah melalui masa-masa yang paling tidak nyaman semasa kehamilan, mulai dari nafsu makan menurun, badan yang selalu lemas, perasaan yang selalu berubah-ubah sangat cepat, penciuman yang sangat sensitif, dan banyak lagi drama kehamilan yang dirasakannya, tapi ia berusaha melalui semuanya dengan sabar demi menjaga cinta pada calon bayinya, Bu Eni juga selalu siaga disisinya, ia berperan sebagai orangtua, mertua bahkan sebagai suami selama masa kehamilan majikannya itu, (tentu saja tidak dalam urusan kasur dan dalam hal sensitif lainnya).Di kehamilannya yang sedang memasuki trimester kedua ini, Emili mengalami perubahan yang cukup drastis, hal-hal yang selalu berlangsung dramatis setiap hari di tiga bulan pertama tiba-tiba berubah, yang tadinya tidak nafsu makan menjadi sering lapar dan apa saja di lahap, tubuhnya juga sudah lebih segar dan tampak lebih segar dan sehat, karena itu ia mulai meminta Evan untu

    Last Updated : 2023-01-05
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tujuh Puluh Empat

    Setelah tiga bulan berlalu, perut Emili sudah mulai nampak membuncit, ia sering memperhatikan dirinya di kaca, tubuhnya yang tadinya lebih kurus, kini nampak agak berisi, ia semakin sehat dari hari ke hari, ia selalu berusaha membuat dirinya enjoy menjalani kesehariannya sebagaimana yang di sarankan dokter padanya saat berkunjung untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya,"Bu Emili tidak boleh capek, istirahat yang cukup, minum obatnya secara teratur dan yang paling utama jangan sampai stres karena bisa mempengaruhi perkembangan calon bayinya" begitu nasehat dokter waktu itu, ia selalu mengingatnya dengan baik, karena itu ia menghindari semua hal-hal yang bisa memicu timbulnya stres, terutama membuka sosial media walaupun hanya iseng, karena dari sosial media inilah penyebab utama timbulnya stres karena ia bisa malihat, membaca atau mendengar berita yang menyebabkannya selalu stres.Ia hanya memiliki aplikasi berwarna hijau di ponselnya, orang-orang yang di hubungi juga hanya E

    Last Updated : 2023-01-06
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tujuh Puluh Lima

    Emili bingung apakah harus menerima penawaran kerja sama dengan bisnis keluarga Fernando itu atau tidak, ia tidak bisa memungkiri kebenarannya, ia bimbang karena Fernando berhubungan dengan urusan pribadinya, di tengah kebimbangannya, Evan menghubunginya, ia merasa bersyukur karena itu."Halo Van..." Seru Emili."Halo... Apa kabar?" sambut Evan"Aku baik""Calon bayinya?" "Baik juga" khusus pertanyaan satu ini membuat Emili tersentuh."Syukurlah, kalau perusahaan?""Seperti yang aku laporkan padamu" ucap Emili sedikit percaya diri."Aku sudah menduganya, kau pasti bisa, karena kau orang yang tepat""Terima kasih Van, aku akan lebih berusaha" Emili merasa di hargai oleh Evan yang saat ini merupakan bosnya."Oh ya, apakah orang dari Fernando mengirim surel?""Iya, aku baru saja membacanya" "Bagus, kau bisa menerimanya""Kamu tau itu dari Fernando kan? aku tidak bisa, tolong alihkan saja ke pusat""Aku yang mengalihkannya untukmu, meskipun itu dari Fernando tapi tidak ada hubungannya d

    Last Updated : 2023-01-07
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tujuh Puluh Enam

    Emili kembali ke rumahnya setelah senja hampir berganti malam, Bu Eni yang dari tadi menunggu kedatangannya datang menghampiri."Ada apa Bu? kenapaki pulang terlambat? saya khawatir terjadi apa-apa, mana ibu lagi hamil" Bu Eni menyambutnya dengan cecaran pertanyaan tapi Emili senang karena di perhatikan."Kerjaan lagi banyak Bu""Masa sih, perusahaan itu isinya seperti pengangguran Bu" Bu Eni saja tidak percaya."Kan ada Aku, jadi udah beda dong Bu, semua orang sudah Aku sulap menjadi pekerja yang rajin""Kalau ku tau begitu tidak keluar saya dari sana""Ibu Eni pernah kerja di perusahaan?""Iya, tapi gatal tanganku tidak ngapa-ngapain, mana pelanggan sepi, ya sudah saya resign dan menjadi penjaga cluster, waktu Ibu mau datang saya di minta Pak Evan temaniki Bu" Jelas Bu Eni panjang lebar, sambil menunggu Emili."Oh, ya sudah Bu Eni harus setia padaku""Siap Bu, ayo kita makan dulu Bu, kasian calon dek bayinya kelaparan" Ucap Bu Eni.Dalam hati Emili sangat bersyukur, meski ujian yang

    Last Updated : 2023-01-07

Latest chapter

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Enam

    Matahari telah berada di puncak peraduannya ketika sebuah mobil mewah yang membawa keluarga kecil melesat memasuki rumah bak istana. Iya, itu mereka Danil, Emili dan putri kecilnya Dania, ada juga Bu Eni yang telah resmi jadikan oleh Danil sebagai pengasuh tetap untuk putri kecilnya Dania.Akhirnya Emili kembali lagi ke rumah itu, rumah yang dulu pernah menjadi saksi perjalanan singkat tentang hubungannya, hubungan yang tercipta dari sebuah ide gila Danil untuk melakukan sebuah pernikahan kontrak yang memakan korban yaitu Emili, yang kemudian menumbuhkan rasa cinta di antara mereka, yang satu karena ambisi yang satu karena keterpaksaan yang di sebabkan faktor ekonomi.Kini keduanya bersatu kembali dengan hubungan yang sehat dan terkontrak tanpa syarat sepanjang hidup mereka.Emili mau ikut Danil setelah meyakinkan segala urusannya yang harus di selesaikan telah beres, Danil dapat melakukan itu dalam waktu singkat.Demi agar lebih cepat berkumpul dengan keluarga kecilnya ia bahkan rela

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Lima

    Danil tiba di rumahnya, ia tau bertemu dan memohon pada Nenek Marita tidak akan memberi solusi, ia ke ruang kerjanya menghubungi Alex untuk mengumumkan tentang hubungannya dengan Emili dan kehadiran Dania sebagai putrinya di semua aplikasi Sosial media, tak lupa memintanya menghubungi stasiun tv juga supaya mertuanya yang agak gaptek soal sosial media tidak ketinggalan berita."Saya ingin membaca berita ini dalam waktu tidak lebih dari tiga puluh menit, jangan lupa kau juga harus memberinya judul sedramatis mungkin, Oke" Jelas Danil antusias."Iya Pak Danil, tapi tolong bisakah kamu membiarkan saya berbulan madu dengan santai?" Alex berbicara sebagai sahabat."Sory, tapi kali ini kau harus membantuku karena ini penting" Danil agak sedikit bersalah dengan sahabatnya."Oke Aku akan membantumu" ucap Alex."Thank's bro, selamat bersenang-senang" Danil mengakhiri peanggilannya lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil memejamkan mata, ia sepertinya tidak sabar menunggu sebuah berita viral

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Empat

    "kesayangan Ayah sudah wangi" Danil berdiri menyambut putrinya."Apa katamu?" Nenek Marita kaget mendengar Danil."Ini putri Danil Nek, Saat Nenek mengusir Emili dia sedang mengandung anakku, Ah Nenekku sungguh keterlaluan! Mengusir cucu menantu yang sedang hamil tapi menampung wanita hamil lainnya" Ucap Danil membuat nyali Neneknya menciut dan tampak bersalah, sebenarnya ia sudah menunggu momen ini dari tadi."Apa benar dia putrimu?" Ekspresi Nenek Marita berubah sembilan puluh derajat, yang tadinya dingin menjadi hangat. Ia bertanya demi memastikan pendengarannya. Matanya terpaku pada Dania."Iya Nek, apa Nenek meragukannya? padahal dia begitu mirip denganmu Nek" Ucap Danil. Fakta itu juga yang membuatnya tidak bertanya saat pertama kali melihat putrinya, Dania begitu mirip Neneknya yang juga mirip dengan dirinya sendiri."Betul Kamu hamil saat pergi dari rumah?" Nenek beralih pada Emili, kebenciannya pada menantunya itu agaknya berangsur hilang."Iya Nek, tapi Emili juga tidak tahu

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Tiga

    Danil benar-benar menginap di rumah keluarga Emili, ia tidak memberitahu hal itu pada siapapun, karena itu ponselnya berdering beberapa kali entah itu panggilan dari asistennya Alex, klien bahkan ada panggilan juga dari Neneknya.Ia terbangun dan mengucek matanya, ia sadar sedang berada di kamar orang lain, namun sedetik kemudian ia tersenyum karena menyadari ia sedang menginap di rumah orang tua istrinya. Ia pun meraih ponsel dan memeriksanya.[Apakah kamu bersama sahabat istriku? Aku bingun harus menyebutnya apa, Nenek Marita mencarimu dan ku beri tahu Kamu bersamanya, mungkin Nenek sedang ke sana sekarang, jadi siapkan alat untuk bertempur, dia terdengar tidak senang karena panggilannya di abaikan cucu kesayangannya, Oh iya aku rela mengorbankan masa cuti bulan maduku untuk menggantikanmu mengurus klien, jadi fokus saja bertempur dengan Nenek Marita] tulis Alex panjang lebar. Danil hanya membacanya dan tidak bermaksud membalas."Aku akan menyambutnya" Ucap Danil tersenyum menyering

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Dua

    "Kenapa Emili lama sekali? Kemana pula perginya Nak Danil?" Ucap Bu Tiara merasa tidak senang, ia sudah bersusah payah masak untuk mereka tapi justru mereka yang tidak hadir di meja makan."Tidak apa Bu, biarkan saja" Pak Feri masih setia menghibur sang istri."Mungkin lagi melepas rindu, Bu" Celetuk Bu Eni asal, sebenarnya ia hanya bercanda karena dirinya sendiri tidak tau kemana kedua orang itu berada, Pak Feri yang memahami langsung tersedak."Ayah, hati-hati dong makannya" Kata Mila yang dari tadi menyuapi Dania yang tampak asyik dengan mainannya."Iya, ayah akan hati-hati" Ucap Pak Feri gelagapan."Itu sama sekali tidak boleh dibiarkan, mereka baru saja bertemu setelah berpisah selama tiga tahun" Seru Bu Tiara menanggapi candaan Bu Eni ia segera bangkit dari duduknya, ia hendak melabrak Emili."Ibu mau apa?" Pekik Pak Feri, ia juga berdiri untuk mencegah sang istri.Bersamaan dengan itu Danil keluar dari kamar Emili dengan penampilan yang lebih cerah dari sebelumnya, ia tampak sep

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Satu

    Setelah selesai merapikan mainan Dania, seluruh orang berkumpul di ruang keluarga, karena memang tidak ada lagi ruangan yang lebih luas dari tempat itu, kecuali Bu Eni dan Bu Tiara yang sedang sibuk di dapur, demi menyambut menantunya yang tiba-tiba datang dan tampaknya tidak berniat untuk pergi, dan juga Emili yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi."Apa rencana kalian kedepannya?" Pak Feri memulai obrolan, ia bertanya pada Danil sebagai kepala keluarga dari pernikahan kontrak putrinya."Saya ingin tetap melanjutkan pernikahan Kami Yah, tidak ada lagi kontrak atau apapun itu, tolong restua hubungan kami" Danil berbicara sungguh-sungguh, ia menatap kedua mata mertuanya."Bagaimana dengan keluargamu, mereka tidak menerima Emili lagi, Nyonya Marita bahkan mengusirnya dari rumahmu" "Nenek melakukan itu karena terpengaruh omongan setan, informasi yang dia dapatkan tidak sesuai dengan kenyataan" Danil membahas soal Alea. Tampak kebencian dari raut wajahnya."Apa yang membuatmu m

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh

    "Aku belum siap melakukan ini?" Keluh Emili berharap Danil melepasnya."Kau tidak perlu bersiap, Kau cukup menyerahkan tubuhmu saja" ucap Danil semakin nakal, ia menyentuh kancing baju yang berderet di atas dada Emili yang tampak membusung satu persatu, ia malah berpikir benda itu tampak lebih besar dari sebelumnya.Emili menggeliat untuk menghentikan Danil, selain itu ia tidak ingin terpancing dengan sensasi aneh yang mulai muncul."Kenapa sayang? Akan lebih baik kalau kamu diam, semakin Kau berontak semakin Aku ingin segera memakanmu, sudah lama singa ini tertidur, Dia akan agresif kalau kau membangunkannya, tapi kalau Kau ingin membangunkannya tidak apa-apa, Dia akan menyambutnya." Goda Danil membuat wajah Emili memerah."Hentikan ini Danil" Sepertinya Emili juga tidak tahan berada di posisi ini. Ia menggerakkan tangannya untuk bangun, tapi Danil dengan cepat meraih tangan itu dan menyematkan jari-jarinya untuk mengunci pergerakan."Kau terdengar memintaku melanjutkannya" Goda Dani

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Delapan Puluh Sembilan

    Ketika mobil memasuki rumah bak istana milik Danil, ingatan Emili kembali mengembara saat pertama kali ia memasuki rumah itu, ia mengingat ketika Danil tidak peduli padanya dan masih sangat mencintai Alea, seolah tidak ada wanita lain selain Alea saat itu, lalu kemudian dengan perlahan Danil agak peduli padanya sampai ia berpikir Danil mungkin menyukainya tapi kenyataannya Danil hanya menginginkan tubuhnya, nyatanya Alea masih nomor satu di hatinya, ia yang mulai mencintai Danil hanya bisa menelan rasa pahit, perlahan namun pasti Danil menyatakan cintanya dan melepas Alea, pernikahan kontraknya pun berbuah cinta, tapi ternyata tuhan masih belum merestui hubungan mereka dan berakhir dengan dirinya yang meninggalkan Danil. Kini mereka di pertemukan kembali setelah tiga tahun berpisah, apakah takdir sudah mengizinkannya bersama?Dania tidur dengan nyenyak di pangkuan Emili, ia tampak kesusahan untuk melepas sabuk pengamannya, karena itu Danil membantunya, hingga mereka menjadi sangat dek

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Delapan Puluh Delapan

    Emili sudah meninggalkan Danil yang masih mencerna ucapan Emili dengan dada bergemuruh, ia segara mengejar Emili saat tau Emili sudah tidak ada di tempatnya."Aku akan mengantarmu, itu akan lebih cepat" Ucap Danil begitu berhasil menemukan Emili tampak tidak tenang bahkan sudah menangis, sepertinya ia sedang memesan mobil online tapi tidak berhasil. Danil sendiri menawarinya tumpangan dan mengabaikan rasa penasarannya."Tidak perlu Danil" Suaranya tercekat. "Ikut aku, pesan mobil online akan memakan waktu, kau harus menemukan anak itu sebelum pergi semakin jauh" Ucap Danil membuat Emili menyadari kesalahannya, ia menatap Danil dengan tatapan tidak biasa. Ia merasa lega karena Danil tampaknya tidak terpengaruh."Tetap di sini, aku akan mengambil mobil di parkiran" Ucap Danil seraya bergegas pergi, Emili diam mematung, ia tidak tau harus berbuat apa, akhirnya ia masih diam di tempatnya saat Danil muncul dengan mobilnya."Ayo masuk, tunggu apalagi?" Seru Danil, membuat Emili segera kear

DMCA.com Protection Status