Home / Pernikahan / Nikah Kontrak Berbuah Cinta / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Nikah Kontrak Berbuah Cinta: Chapter 81 - Chapter 90

96 Chapters

Delapan Puluh Satu

Saat memasuki aula hotel, Hana terus memperhatikan Emili yang tampak tenang, kemudian melihat ke arah para tamu berada, ia seperti mencari seseorang, dan matanya terpaku saat seseorang yang di carinya itu memasuki ruangan bersama mempelai pria.Sementara itu Emili tiba-tiba berhenti melangkah dengan jantung berdebar, mungkin debaran jantungnya mengalahkan debaran jantung sang pengantin, sepertinya harapannya untuk tidak bertemu dengan orang yang baru saja dipikirkannya tinggal harapan, nyatanya orang itu sedang berada di hadapannya, yang lebih mengejutkannya adalah, ternyata pengantin prianya adalah Alex. Alex duduk bersedekap di hadapan penghulu di tempat yang telah di siapkan sambil menunggu mempelai wanitanya. Sementara Danil bergabung dengan tamu lainnya tanpa menghiraukan kehadirannya atau mungkin belum menyadarinya."Sory May, gue harus pergi" Emili berbisik pada Maya yang sudah mengerti keadaannya."Lo ga boleh kemana-mana plis, Lo boleh pergi setelah acara ijab qabul" Maya me
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Delapan Puluh Dua

Emili sampai di ruang ganti pengantin dan tersenyum dengan nafas lega melihat tasnya ada di atas meja nakas. Ia bingung kenapa tasnya ada di situ, tapi ia tidak menggubrisnya mungkin saja ada orang yang menemukan tasnya lalu meletakkannya di tempat itu, ketemu saja sudah membuatnya bersyukur.Emili ingin segera meninggalkan ruangan itu, juga aula pernikahan dimana Danil berada, sebelum Danil melihat dan menangkapnya, sayangnya ia tidak tau kalau Danil sudah selangkah lebih dulu.Laki-laki itu sudah berada tepat di hadapnnya, tepat saat dirinya membuka pintu, laki-laki itu memandangnya dengan tatapan tajam yang sulit di artikan, entah marah, rindu, benci atau cinta semua bercampur menjadi satu."Aku tidak akan melepaskanmu kali ini?" Ucap Danil dengan menggerutukkan gigi-giginya. Emili menjadi mundur di buatnya dengan perasaan yang juga sulit di simpulkan, Danil melangkah dan menutup pintu."Ku rasa kita tidak ada hubungan lagi, jadi tolong biarkan aku pergi" Emili memohon dengan suara
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Delapan Puluh Tiga

Tiba-tiba pintu terbuka, keadaan di dalam ruangan membuat kaget seorang wanita yang kini berdiri di ambang pintu, Danil dan Emili juga segera menghentikan kegiatannya mereka benar-benar lupa diri dan lupa tempat. Emili menarik lagi dress sobek yang sempat luruh, Danil melihat itu, ia membuka jas mahal yang masih menempel di tubuhnya lalu memakaikannya ke tubuh Emili."Maaf mengganggu, tapi ini ruang ganti pengantin, sebentar lagi klien saya akan menggunakan tempat ini" Jelas wanita yang bertanggung jawab mengurus segala kebutuhan Maya, ia mengusir dengan cara yang sopan."Kau tidak perlu menjelaskan, dan kamu harus tau, semua ruangan yang di gunakan pengantin itu di hotel ini, aku yang bayar, kau tidak berhak mengusirku" Danil berkata dengan angkuh yang mendominasi seperti biasanya."Tidak apa, aku akan pergi" Ucap Emili dengan perasaan malu, ia membenarkan letak jas yang di berikan Danil agar melekat baik di tubuhnya, setelah itu ia berdiri hendak pergi."Mau kemana?" Ucap Danil deng
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Delapan Puluh Empat

Emili akhirnya tiba di rumah orang tuanya, Danil pun merasa lega dengan itu ternyata Emili tidak berbohong, Ia berhenti tidak jauh dari mobil yang di tumpangi Emili, ia ingin melihat wanita itu benar-benar masuk rumah sebelum pergi, karena itu ia masih bertahan, Emili sempat menengok ke arah mobilnya dengan perasaan tidak curiga sama sekali, Danil menunduk dengan dada berdebar karena takut ketahuan, tapi ia lalu menyadari kalau dirinya aman setelah melihat kaca mobilnya yang tidak tembus pandang."Hampir saja, apa yang harus aku katakan seandainya aku ketahuan" Gumamnya sambil mengusap dada. ternyata kaca mobil yang tidak tembus pandnag belum membuatnya lega.Ia kembali melajukan mobilnya dengan pelan saat mobil yang Emili tumpangi sudah pergi, ia sengaja agar bisa memeriksa halaman rumah, tiba-tiba ia merasa rindu dengan tawa canda yang pernah ia rasakan di rumah itu, saat ia berada tepat di depan rumah, ia semakin melambatkan laju mobilnya, ia melihat seorang wanita paru baya yang t
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Delapan Puluh Lima

Di rumah keluarga Emili, semua orang berkumpul di ruang keluarga yang tidak terlalu luas, semua orang tengah mengelilingi Dania yang sedang aktif-aktif dan lucu-lucunya, gadis itu sedang sibuk bertingkah sehingga membuat satu keluarga tertawa terpingkal-pingkla, kehadirannya membawa kebahagian tersendiri di rumah itu, hanya Bu Eni yang bergelut di dapur, bukan karena tidak ada yanh peduli, ia menerima tantangan memasak masakan khas Makassar dari Emil, karena ia terlalu menyombongkan diri dengan membanggakan coto Makassar yang merupakan makanan khas Makassar yang katanya labih enak dari menu apapun di muka bumi, karena itu Emil menantang untuk membuat menu itu dan Bu Eni menyetujui, Bu Tiara ingin turut membantu tapi Bu Eni melarangnya dengan alasan takut cita rasanya menjadi berubah jika ada campur tangan selain dari suku bugis, ia hanya meminta Bu Tiara mengizinkannya mengotak atik dapurnya, tentu saja Bu Tiara mengizinkan dengan senang hati.Beberapa saat lamanya masakan Bu Eni jadi
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Delapan Puluh Enam

"Danil... kenapa kau harus melakukan ini padaku?" Teriak Alea sambil menggedor pintu ruang kerja Danil, orang di dalam ruangan membuka pintu dengan santainya."Kau sangat mengganggu, bukannya sudah ku bilang persiapkan diri untuk menghadapi keadaan" "Kau tega Danil" Alea menangis tidak bisa berkata lagi. Ia kehabisa kata-kata menghadapi orang yang pernah mencintainya itu."Kenapa jadi aku yang salah? kau tidak mengingat semua kelakuanmu padaku dan keluargaku? Terutama di tiga tahun terakhir ini" "Danil masih adakah sedikit rasa untukku? walaupun itu cuma setitik rasa kasihan" Alea bersimpuh tidak berdaya."Aku tidak sama lagi Alea, dulu kau membuatku menunggu seperti orang bodoh, setelah memilki masalah kau mengkambing hitamkan aku dan kau memanfaatkan keluargaku juga, dan satu lagi kau membuat wanitaku pergi, jadi rasa apa yang pantas kau dapatkan dariku?" Ucap Danil tersenyum kecut."Tolong aku Danil, kali ini saja" Alea memohon."Aku sudah pernah menolongmu, tapi apa yang kamu la
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Delapan Puluh Tujuh

Emili tiba di alamat yang Maya kirim padanya, itu cafe yang tidak terlalu besar tapi pengunjungnya lumayan banyak, sesampainya di sana Emili langsung di sambut oleh kedua sahabatnya itu."Sory ya Em, kemaren kita ga sempat ngobrol banyak, ternyata jadi pengantin itu sangat merepotkan" Sesal Maya saat Emili sudah mendudukkan tubuhnya."Tapi mengasyikkan kan May? Gue ga apa-apa ko, santai saja""Gue malah menantikan kehidupan pengantin yang merepotkan itu May" sahut Hana. Membuat kedua temannya tertawa."Gue doain semoga Lo juga bisa segera menemukan laki-laki baik yang sesuai kriteria Lo, makanya turunin standarnya dong Han" Ucap Maya menghibur Hana."Lo masih mending Han, masih ada kesempatan untuk menunggu yang sesuai keinginan Lo, Lah gue?" Keluh Emili."Lo juga udah baik Ko Em, tunggu aja waktu yang tepat." Maya berucap seperti menyembunyikan sesuatu."Semoga saja" Ucap Emili."Kok Lo malah ngumpul sama kita sih May, bukannya harusnya Lo dan suami sedang bulan madu?" Emili tiba-tib
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Delapan Puluh Delapan

Emili sudah meninggalkan Danil yang masih mencerna ucapan Emili dengan dada bergemuruh, ia segara mengejar Emili saat tau Emili sudah tidak ada di tempatnya."Aku akan mengantarmu, itu akan lebih cepat" Ucap Danil begitu berhasil menemukan Emili tampak tidak tenang bahkan sudah menangis, sepertinya ia sedang memesan mobil online tapi tidak berhasil. Danil sendiri menawarinya tumpangan dan mengabaikan rasa penasarannya."Tidak perlu Danil" Suaranya tercekat. "Ikut aku, pesan mobil online akan memakan waktu, kau harus menemukan anak itu sebelum pergi semakin jauh" Ucap Danil membuat Emili menyadari kesalahannya, ia menatap Danil dengan tatapan tidak biasa. Ia merasa lega karena Danil tampaknya tidak terpengaruh."Tetap di sini, aku akan mengambil mobil di parkiran" Ucap Danil seraya bergegas pergi, Emili diam mematung, ia tidak tau harus berbuat apa, akhirnya ia masih diam di tempatnya saat Danil muncul dengan mobilnya."Ayo masuk, tunggu apalagi?" Seru Danil, membuat Emili segera kear
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Delapan Puluh Sembilan

Ketika mobil memasuki rumah bak istana milik Danil, ingatan Emili kembali mengembara saat pertama kali ia memasuki rumah itu, ia mengingat ketika Danil tidak peduli padanya dan masih sangat mencintai Alea, seolah tidak ada wanita lain selain Alea saat itu, lalu kemudian dengan perlahan Danil agak peduli padanya sampai ia berpikir Danil mungkin menyukainya tapi kenyataannya Danil hanya menginginkan tubuhnya, nyatanya Alea masih nomor satu di hatinya, ia yang mulai mencintai Danil hanya bisa menelan rasa pahit, perlahan namun pasti Danil menyatakan cintanya dan melepas Alea, pernikahan kontraknya pun berbuah cinta, tapi ternyata tuhan masih belum merestui hubungan mereka dan berakhir dengan dirinya yang meninggalkan Danil. Kini mereka di pertemukan kembali setelah tiga tahun berpisah, apakah takdir sudah mengizinkannya bersama?Dania tidur dengan nyenyak di pangkuan Emili, ia tampak kesusahan untuk melepas sabuk pengamannya, karena itu Danil membantunya, hingga mereka menjadi sangat dek
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Sembilan Puluh

"Aku belum siap melakukan ini?" Keluh Emili berharap Danil melepasnya."Kau tidak perlu bersiap, Kau cukup menyerahkan tubuhmu saja" ucap Danil semakin nakal, ia menyentuh kancing baju yang berderet di atas dada Emili yang tampak membusung satu persatu, ia malah berpikir benda itu tampak lebih besar dari sebelumnya.Emili menggeliat untuk menghentikan Danil, selain itu ia tidak ingin terpancing dengan sensasi aneh yang mulai muncul."Kenapa sayang? Akan lebih baik kalau kamu diam, semakin Kau berontak semakin Aku ingin segera memakanmu, sudah lama singa ini tertidur, Dia akan agresif kalau kau membangunkannya, tapi kalau Kau ingin membangunkannya tidak apa-apa, Dia akan menyambutnya." Goda Danil membuat wajah Emili memerah."Hentikan ini Danil" Sepertinya Emili juga tidak tahan berada di posisi ini. Ia menggerakkan tangannya untuk bangun, tapi Danil dengan cepat meraih tangan itu dan menyematkan jari-jarinya untuk mengunci pergerakan."Kau terdengar memintaku melanjutkannya" Goda Dani
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status