Home / Pernikahan / Nikah Kontrak Berbuah Cinta / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Nikah Kontrak Berbuah Cinta: Chapter 21 - Chapter 30

96 Chapters

Duapuluh satu

Keesokan harinya, Danil bangun dan tidak mendapati Emili di sampingnya.Ia teringat kembali kejadian semalam dan merutuki dirinya lalu tiba-tiba pintu terbuka."Kamu sudah bangun? Ayo sarapan." Ajak Emili, ia lebih dingin dari biasanya."Ah iya." Jawab Danil sedikit canggung. Ia bangun mencuci muka kemudian menyusul Emili.Di meja makan sudah ada adik-adik Emili yang menunggu, mereka terlihat rapi dengan seragam sekolahnya. Ayah juga terlihat rapi dengan baju kerjanya ibu sedang di dapur sibuk menyiapkan sarapan yang tersisa dan Emili hanya fokus pada makanan di depannya."Oppa boleh foto ga?" Pinta Mila pada Danil. Harusnya Emili protes dengan panggilan Oppanya itu, tapi dia tampak tidak peduli."Boleh dong" sambut Danil dengan senyum."Yes, soalnya aku mau liatin teman-teman, mereka pasti bakalan iri karena aku punya Kakak ipar yang ganteng." Seru Mila sambil menyiapkan kamera ponselnya dan mengambil gambar dari segala arah. Emili masih Tampak tidak peduli."Aku juga, aku juga mau i
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

Duapuluh Dua

Beberapa hari berlalu, selama itu juga Emili dan Danil tidak berkomunikasi sama sekal, mereka konsisten dengan kesepakaran waktu itu, ketika bertemu pun mereka tidak saling sapa. Tapi kenapa Emili merasa kosong, kadang ia tampak tidak bersemangat melalui harinya, mungkin karena beberapa hari sebelumnya ia selalu bersama Danil dan menjadi terbiasa tapi dirinya dapat meredam perasaan itu sebelum muncul dan menguasai dirinya, hanya saja ketika rasa terbiasa itu perlahan menghilang, sekali lagi sebuah keadaan memaksanya untuk menghabiskan hari bersama Danil dan keadaan itu malah datang dari dirinya."Wajib bawa pasangan dari luar kampus ya terserah mau itu teman, keluarga, atau pacar kalian, karena camping kali ini berbeda, ada adu kompetisi yang membutuhkan pasangan tapi tidak boleh mengambil pasangan dari kampus, karena hasilnya cuma untuk perorangan, setiap orang akan mendapat point' untuk menambah nilai KHS, jadi yang suka bolos atau yang nilai ipknya kurang gunakan kesempatan ini unt
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

Duapuluh Tiga

Akhirnya tiba hari keberangkatan untuk kegiatan kampus yang akan diadakan di puncak, hari itu Emili berangkat lebih dulu ke kampus untuk bergabung dengan mahasiswa yang lain sementara Danil pergi ke perusahaan karena tiba-tiba ada pekerjaan yang sangat penting yang harus ia selesaikan terlebih dahulu.Semua mahasiswa kelas X masuk ke dalam bus dengan pasangannya masing-masing, kebanyakan membawa pasangan belahan jiwanya, tapi ada juga yang bersama sanak saudaranya, seperti Hana yang menggandeng paman mudanya, Emili kenal dengan paman Hana yang anak rumahan itu, pasti dia ikut setelah dicekoki sesuatu oleh Hana atau mungkin mendapat suap dari Hana. Adapun Maya, ia menggandeng teman masa kecilnya, sebenarnya ia memiliki banyak teman masa kecil, tapi ia hanya mengajak satu yang paling playboy di antara semuanya, mengingat ada banyak mahasiswi bening yang akan ikut, ia pasti mau ikut karena alasan itu. Terakhir ada Evan, ia tampak memperhatikan setiap mahasiswa yang sedang sibuk untuk kebe
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

Duapuluh Empat

Di bus Emili melihat semua mata penumpang tertuju padanya, eh ternyata bukan, mata mereka tertuju ke arah pintu seperti menunggu seorang selebriti terkenal. Begitu yang di tunggu muncul, sebagian besar mahasiswa berdecak kagum seperti baru pertama kali melihat orang kaya naik bus, yang lainnya tampak tidak terlalu peduli, termasuk Evan yang berada di kelompok itu."Silahkan Pak Danil, semoga Anda nyaman." Kata Pak Asep menyambut Danil dengan sopan."Iya, santai saja Pak." Ucap Danil. "Aku mau di situ boleh?" Tanya Danil pada Emili, ia ingin duduk dekat jendela. Emili mengangguk kemudian berdiri untuk menyerahkan kursinya."Kenapa tidak bilang kalau partner kamu adalah Pak Danil?" Bisik pak Dosen pada Emili. Selagi Emili berdiri memberi kesempatan untuk Danil berpindah posisi."Maaf pak, saya juga tidak tau kalau dia orang penting di kampus kita, dan Anda juga tidak bertanya kan pak." Sesal Emili sambil nyengir. "Masa istri sendiri tidak tau tentang suaminya." "Kami masih penganten
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Duapuluh Lima

Acara karaoke pun selesai, hampir seluruh isi bus terbuai ke dalam mimpi. Mungkin karena mereka kelelahan setelah mengarungi perjalanan panjang. Termasuk Emili di dalamnya, ia bahkan mengeluarkan dengkuran halus dari mulutnya, sementara itu Danil sibuk menatap ponselnya sambil tersenyum, ternyata ia sedang berbalas pesan dengan kekasihnya Alea, Ia merasakan sesuatu menyentuh pundaknya dengan perlahan, ternyata itu adalah kepala Emili yang sedang meleyot ke arahnya, ia pun berhenti menatap ponsel dan beralih menatap Emili, ia hendak mendorong kepala Emili agar berpindah dari sana, tapi ia urungkan dan malah memperbaiki posisi duduknya agar Emili merasa nyaman di pundaknya. Ia juga tidak lupa merapikan anak rambut Emili yang menutupi wajahnya."Sebenarnya kau cukup cantik." Gumam Danil, setelah itu ia kembali menatap ponsel, masih ada nama Alea di layar gawainya."Eh, tunggu dulu! Kenapa aku melakukan ini? Ada apa denganku" Ia menyadari ada yang salah dengan dirinya, ia memberi perhatian
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Duapuluh Enam

Akhirnya tiba di tempat tujuan, Semua peserta turun dari bus dan menyegarkan tubuh mereka dengan melakukan peregangan, setelah mereka merasa lebih segar mereka menurunkan semua barang bawaan masing-masing dan bersiap menunggu komando. "Sekarang kita makan siang dulu, setelah itu baru berbenah memasang tenda dsb." Ucap Evan memberi arahan."Biar kita semua tetap semangat kita harus punya yel-yel, okeh...? begitu saya selesai memberi arahan semua harus jawab dengan 'Siap komandan'." Evan berteriak dengan suara lantang di ikuti oleh semua peserta, dan benar saja setelah berteriak wajah dan tubuh mereka tampak segar.Makan siang pertama belum ada persediaan makanan jadi Evan sudah mewanti-wanti agar semua peserta membawa lunch box, Danil tidak tau tentang itu, sebenarnya Emili sudah menyiapkan semuanya tapi orang kaya mah bebas, ia memesan makanan delivery order dan bukan hanya untuk dirinya sendiri, ia memesan untuk seluruh peserta, tidak sampai satu jam sebuah truk pengantar makanan de
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more

Duapuluh Tujuh

Akhirnya Danil dan Evan yang bekerja sama menyelesaikan tenda."Aku bukannya tidak mau membantunya, jadi kenapa kamu ada di sini?" Kata Danil pada Evan, mereka sudah hampir menyelesaikan tendanya."Tolong jangan salah paham, saya adalah panitia dan saya melihat peserta sedang kesusahan jadi saya membantunya" jelas Evan, membuat Danil manggut sepertinya ia menerima alasan Evan."Ngomong-ngomong anda beruntung loh Pak Evan mencoba akrab."Oh ya, karena apa?" Danil agak tertarik, tapi wajahnya masih datar."Maksud saya tentang menikahi Emili, dia gadis yang ceria, selalu bersemangat, baik, pintar, dan mandiri" "Sepertinya kamu sangat mengenalnya ya?" Danil merasa tertantang."Mungkin, kami kan sering bersama""Sebagai suami saya menyayangkan itu, harusnya kamu tahu tidak boleh mendekati perempuan yang sudah menikah" kata Danil menasehati dengan bijak, ia sok menjadi suami Emili."Oh bukan, Anda tidak boleh berpikir yang tidak-tidak yang saya maksud kami sering bersama itu karena kami sat
last updateLast Updated : 2022-10-17
Read more

Duapuluh Delapan

Malam pun tiba dimana acara pembukaan di gelar secara resmi di iringi dengan api unggun dan alunan musik serta launching tema acara, yaitu "Cerdas dengan berpikiran yang luas" inti atau makna dari tema tersebut adalah semua mahasiswa bebas dengan semua pemikirannya masing-masing meskipun berbeda-beda namun dengan cara yang cerdas tentu saja ada kaitannya dengan membawa pasangan dari luar kampus, di sini mahasiswa di ajarkan bagaimana menghargai teman yang tidak satu kampus, bagaimana agar pikiran tidak mengkerut dengan menganggap kampus kita yang terbaik yang lain kurang baik karena itu meski bukan dari teman kampus harus tetap kompak karena semua orang boleh sukses bersama, Kurang lebih begitu penjelasan dari dosen.Setelah dosen berbicara, mic di berikan kepada Danil dan meminta sedikit waktu berharganya untuk memberikan sepatah dua patah kata, Danil terlihat elegan dan berbicara sangat fasih, Hana yang duduk bersebelahan dengan Emili menyikutnya, Emili terlihat sangat bangga pada Da
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

Duapuluh Sembilan

Serangkaian acara malam itu akhirnya selesai, sebagian peserta masuk ke tenda masing-masing, beberapa masih ingin bersantai menikmati malam termasuk Emili yang masih betah di tempat yang sama, sedang Danil sudah berdiri dari tadi."Sedang apa kamu?" Ucap Evan mengagetkan Emili."Ga ngapa-ngapain hanya menikmati malamnya puncak yang dingin" Emili tidak tertarik mengobrol, akhirnya suasana menjadi hening."Ooh begitu, ikut ya" Kata Evan sembari duduk."silahkan.." sahut Emili."Aku ikut senang akhirnya kamu bisa move on dan kembali seperti dulu lagi" Evan mengenang kembali saat Dion pergi, Emili hanya menatap lurus ke langit yang hitam tapi tampak indah dengan bulan dan bintang-bintangnya.ternyata Evan masih di cueki sama seperti biasanya hanya saja kali ini Emili tidak lagi menyalahkan diri.Waktu itu Emili benar-benar kehilangan semangat hidup dan terus menerus di rundung rasa bersalah dan penyesalan "kalau saja waktu itu aku tidak perlu mengajaknya ke pantai pasti dia masih ada kan?
last updateLast Updated : 2022-10-22
Read more

Tigapuluh

Di pagi hari..."Wahai jiwa-jiwa yang mengantuk bangunlah dari tidurmu...." Suara seorang panitia terdengar dari speaker. Sepertinya hanya bermain-main.Emili terjaga dan menemukan dirinya berada di pelukan Danil yang masih lelap, ia hendak bangun tapi pesona Danil menghipnotis pandangannya, ia pun mengurungkan niatnya dan berlama-lama memandang Danil. Ia berusaha mengabaikan yang tejadi semalam dan menganggapnya hanya mimpi tapi sudah terlalu kuat terpaku di ingatannya dan bekasnya masih terasa sangat nyata di mana-mana, ada bekas kissmark tapi Danil sengaja tidak membuat tanda itu di bagian yang bisa di lihat orang dan di bagian bawahannya masih terasa perih."Aku pasti tampan karena itu kau menatapku seperti ini" Kata Danil, tiba-tiba membuka mata, Emili buru-buru bangun dan tidak berani melihat ke arah Danil lagi. Untungnya ia sudah rapi dengan pakaiannya, bahkan ia sempat membersihkan dirinya semalam."Aku akan pergi duluan" Ucap Emili buru-buru keluar, ia tidak peduli dengan guy
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status