Share

Duapuluh Empat

Penulis: Zizizaq
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-01 21:00:39

Di bus Emili melihat semua mata penumpang tertuju padanya, eh ternyata bukan, mata mereka tertuju ke arah pintu seperti menunggu seorang selebriti terkenal. Begitu yang di tunggu muncul, sebagian besar mahasiswa berdecak kagum seperti baru pertama kali melihat orang kaya naik bus, yang lainnya tampak tidak terlalu peduli, termasuk Evan yang berada di kelompok itu.

"Silahkan Pak Danil, semoga Anda nyaman." Kata Pak Asep menyambut Danil dengan sopan.

"Iya, santai saja Pak." Ucap Danil.

"Aku mau di situ boleh?" Tanya Danil pada Emili, ia ingin duduk dekat jendela. Emili mengangguk kemudian berdiri untuk menyerahkan kursinya.

"Kenapa tidak bilang kalau partner kamu adalah Pak Danil?" Bisik pak Dosen pada Emili. Selagi Emili berdiri memberi kesempatan untuk Danil berpindah posisi.

"Maaf pak, saya juga tidak tau kalau dia orang penting di kampus kita, dan Anda juga tidak bertanya kan pak." Sesal Emili sambil nyengir.

"Masa istri sendiri tidak tau tentang suaminya."

"Kami masih penganten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Duapuluh Lima

    Acara karaoke pun selesai, hampir seluruh isi bus terbuai ke dalam mimpi. Mungkin karena mereka kelelahan setelah mengarungi perjalanan panjang. Termasuk Emili di dalamnya, ia bahkan mengeluarkan dengkuran halus dari mulutnya, sementara itu Danil sibuk menatap ponselnya sambil tersenyum, ternyata ia sedang berbalas pesan dengan kekasihnya Alea, Ia merasakan sesuatu menyentuh pundaknya dengan perlahan, ternyata itu adalah kepala Emili yang sedang meleyot ke arahnya, ia pun berhenti menatap ponsel dan beralih menatap Emili, ia hendak mendorong kepala Emili agar berpindah dari sana, tapi ia urungkan dan malah memperbaiki posisi duduknya agar Emili merasa nyaman di pundaknya. Ia juga tidak lupa merapikan anak rambut Emili yang menutupi wajahnya."Sebenarnya kau cukup cantik." Gumam Danil, setelah itu ia kembali menatap ponsel, masih ada nama Alea di layar gawainya."Eh, tunggu dulu! Kenapa aku melakukan ini? Ada apa denganku" Ia menyadari ada yang salah dengan dirinya, ia memberi perhatian

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-01
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Duapuluh Enam

    Akhirnya tiba di tempat tujuan, Semua peserta turun dari bus dan menyegarkan tubuh mereka dengan melakukan peregangan, setelah mereka merasa lebih segar mereka menurunkan semua barang bawaan masing-masing dan bersiap menunggu komando. "Sekarang kita makan siang dulu, setelah itu baru berbenah memasang tenda dsb." Ucap Evan memberi arahan."Biar kita semua tetap semangat kita harus punya yel-yel, okeh...? begitu saya selesai memberi arahan semua harus jawab dengan 'Siap komandan'." Evan berteriak dengan suara lantang di ikuti oleh semua peserta, dan benar saja setelah berteriak wajah dan tubuh mereka tampak segar.Makan siang pertama belum ada persediaan makanan jadi Evan sudah mewanti-wanti agar semua peserta membawa lunch box, Danil tidak tau tentang itu, sebenarnya Emili sudah menyiapkan semuanya tapi orang kaya mah bebas, ia memesan makanan delivery order dan bukan hanya untuk dirinya sendiri, ia memesan untuk seluruh peserta, tidak sampai satu jam sebuah truk pengantar makanan de

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Duapuluh Tujuh

    Akhirnya Danil dan Evan yang bekerja sama menyelesaikan tenda."Aku bukannya tidak mau membantunya, jadi kenapa kamu ada di sini?" Kata Danil pada Evan, mereka sudah hampir menyelesaikan tendanya."Tolong jangan salah paham, saya adalah panitia dan saya melihat peserta sedang kesusahan jadi saya membantunya" jelas Evan, membuat Danil manggut sepertinya ia menerima alasan Evan."Ngomong-ngomong anda beruntung loh Pak Evan mencoba akrab."Oh ya, karena apa?" Danil agak tertarik, tapi wajahnya masih datar."Maksud saya tentang menikahi Emili, dia gadis yang ceria, selalu bersemangat, baik, pintar, dan mandiri" "Sepertinya kamu sangat mengenalnya ya?" Danil merasa tertantang."Mungkin, kami kan sering bersama""Sebagai suami saya menyayangkan itu, harusnya kamu tahu tidak boleh mendekati perempuan yang sudah menikah" kata Danil menasehati dengan bijak, ia sok menjadi suami Emili."Oh bukan, Anda tidak boleh berpikir yang tidak-tidak yang saya maksud kami sering bersama itu karena kami sat

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-17
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Duapuluh Delapan

    Malam pun tiba dimana acara pembukaan di gelar secara resmi di iringi dengan api unggun dan alunan musik serta launching tema acara, yaitu "Cerdas dengan berpikiran yang luas" inti atau makna dari tema tersebut adalah semua mahasiswa bebas dengan semua pemikirannya masing-masing meskipun berbeda-beda namun dengan cara yang cerdas tentu saja ada kaitannya dengan membawa pasangan dari luar kampus, di sini mahasiswa di ajarkan bagaimana menghargai teman yang tidak satu kampus, bagaimana agar pikiran tidak mengkerut dengan menganggap kampus kita yang terbaik yang lain kurang baik karena itu meski bukan dari teman kampus harus tetap kompak karena semua orang boleh sukses bersama, Kurang lebih begitu penjelasan dari dosen.Setelah dosen berbicara, mic di berikan kepada Danil dan meminta sedikit waktu berharganya untuk memberikan sepatah dua patah kata, Danil terlihat elegan dan berbicara sangat fasih, Hana yang duduk bersebelahan dengan Emili menyikutnya, Emili terlihat sangat bangga pada Da

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-21
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Duapuluh Sembilan

    Serangkaian acara malam itu akhirnya selesai, sebagian peserta masuk ke tenda masing-masing, beberapa masih ingin bersantai menikmati malam termasuk Emili yang masih betah di tempat yang sama, sedang Danil sudah berdiri dari tadi."Sedang apa kamu?" Ucap Evan mengagetkan Emili."Ga ngapa-ngapain hanya menikmati malamnya puncak yang dingin" Emili tidak tertarik mengobrol, akhirnya suasana menjadi hening."Ooh begitu, ikut ya" Kata Evan sembari duduk."silahkan.." sahut Emili."Aku ikut senang akhirnya kamu bisa move on dan kembali seperti dulu lagi" Evan mengenang kembali saat Dion pergi, Emili hanya menatap lurus ke langit yang hitam tapi tampak indah dengan bulan dan bintang-bintangnya.ternyata Evan masih di cueki sama seperti biasanya hanya saja kali ini Emili tidak lagi menyalahkan diri.Waktu itu Emili benar-benar kehilangan semangat hidup dan terus menerus di rundung rasa bersalah dan penyesalan "kalau saja waktu itu aku tidak perlu mengajaknya ke pantai pasti dia masih ada kan?

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tigapuluh

    Di pagi hari..."Wahai jiwa-jiwa yang mengantuk bangunlah dari tidurmu...." Suara seorang panitia terdengar dari speaker. Sepertinya hanya bermain-main.Emili terjaga dan menemukan dirinya berada di pelukan Danil yang masih lelap, ia hendak bangun tapi pesona Danil menghipnotis pandangannya, ia pun mengurungkan niatnya dan berlama-lama memandang Danil. Ia berusaha mengabaikan yang tejadi semalam dan menganggapnya hanya mimpi tapi sudah terlalu kuat terpaku di ingatannya dan bekasnya masih terasa sangat nyata di mana-mana, ada bekas kissmark tapi Danil sengaja tidak membuat tanda itu di bagian yang bisa di lihat orang dan di bagian bawahannya masih terasa perih."Aku pasti tampan karena itu kau menatapku seperti ini" Kata Danil, tiba-tiba membuka mata, Emili buru-buru bangun dan tidak berani melihat ke arah Danil lagi. Untungnya ia sudah rapi dengan pakaiannya, bahkan ia sempat membersihkan dirinya semalam."Aku akan pergi duluan" Ucap Emili buru-buru keluar, ia tidak peduli dengan guy

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tigapuluh Satu

    Danil mengalihkan tatapannya ke arah layar ponselnya."Kenapa Lex?" Tanya Danil pada si penelpon"Halo Bos, sudah lihat media sosial belum?""Kenapa saya harus melihat media sosial?""Ada berita viral, Alea kecelakaan.""Apa?" Danil langsung menutup telepon dengan panik ia lalu mengecek media, Segera yang menjadi tranding topik semua tentang Alea, model terkenal yang sedang mengalami kecelakaan. setelah itu ia menelpon Alea.Emili juga mengecek media via ponselnya. Wajahnya yang sumringah dan ceria sudah memudar. Ia benar-benar lupa tentang Alea dan menikmati setiap moment indah bersama Danil."Halo, ini saya manajer nona Alea. Nona Alea kecelakaan." Ucap seseorang di seberang telepon via video call."Iya aku tau, bagaimana keadaannya sekarang?" Masih terlihat jelas paniknya."Tidak ada luka yang berarti, tapi masih belum sadarkan diri karena syok""Ya sudah saya akan terbang kesana malam ini juga." Setelah ia menutup telepon ia beralih menelpon Alex dan memintanya untuk menjemput dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Tigapuluh Dua

    Di seberang negara yang bermil-mil jauhnya seorang pria tampan berkarisma sedang termenung melihat ponselnya, seperti sedang merindu dan menunggu seseorang untuk menghubunginya, benar saja ponselnya berdering, dengan sigap ia menjawab telepon."Halo?" Suara di seberang membuatnya mengecek nama di layar. "Kenapa Lex?" Tanyanya dengan galak, ada sedikit kecewa di raut mukanya."Tumben cepat bos? Jangan-jangan menunggu telpon dari orang lain ya?" Tebak Alex."Ayo cepat kamu mau ngomong apa?" Alex menjelaskan apa tujuannya menelpon. Intinya melaporkan tentang pekerjaan di perusahaan."Ehem apa ada info tentang Emili?" Ada rasa asing yang muncul di hatinya saat menyebutkan nama itu."Iya bos, sopir Nyonya Emilia cuti beberapa hari""Siapa yang mengizinkan?""Nyonya Emili sendiri""Oh gitu, terus dia di antar jemput siapa?""Sepertinya kendaraan umum, tapi saya pernah lihat di jemput sama itu, Si Evan bos." Degh, jantung Danil agak berdenyut mendnegar nama Evan, ia merasa miliknya akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Enam

    Matahari telah berada di puncak peraduannya ketika sebuah mobil mewah yang membawa keluarga kecil melesat memasuki rumah bak istana. Iya, itu mereka Danil, Emili dan putri kecilnya Dania, ada juga Bu Eni yang telah resmi jadikan oleh Danil sebagai pengasuh tetap untuk putri kecilnya Dania.Akhirnya Emili kembali lagi ke rumah itu, rumah yang dulu pernah menjadi saksi perjalanan singkat tentang hubungannya, hubungan yang tercipta dari sebuah ide gila Danil untuk melakukan sebuah pernikahan kontrak yang memakan korban yaitu Emili, yang kemudian menumbuhkan rasa cinta di antara mereka, yang satu karena ambisi yang satu karena keterpaksaan yang di sebabkan faktor ekonomi.Kini keduanya bersatu kembali dengan hubungan yang sehat dan terkontrak tanpa syarat sepanjang hidup mereka.Emili mau ikut Danil setelah meyakinkan segala urusannya yang harus di selesaikan telah beres, Danil dapat melakukan itu dalam waktu singkat.Demi agar lebih cepat berkumpul dengan keluarga kecilnya ia bahkan rela

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Lima

    Danil tiba di rumahnya, ia tau bertemu dan memohon pada Nenek Marita tidak akan memberi solusi, ia ke ruang kerjanya menghubungi Alex untuk mengumumkan tentang hubungannya dengan Emili dan kehadiran Dania sebagai putrinya di semua aplikasi Sosial media, tak lupa memintanya menghubungi stasiun tv juga supaya mertuanya yang agak gaptek soal sosial media tidak ketinggalan berita."Saya ingin membaca berita ini dalam waktu tidak lebih dari tiga puluh menit, jangan lupa kau juga harus memberinya judul sedramatis mungkin, Oke" Jelas Danil antusias."Iya Pak Danil, tapi tolong bisakah kamu membiarkan saya berbulan madu dengan santai?" Alex berbicara sebagai sahabat."Sory, tapi kali ini kau harus membantuku karena ini penting" Danil agak sedikit bersalah dengan sahabatnya."Oke Aku akan membantumu" ucap Alex."Thank's bro, selamat bersenang-senang" Danil mengakhiri peanggilannya lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil memejamkan mata, ia sepertinya tidak sabar menunggu sebuah berita viral

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Empat

    "kesayangan Ayah sudah wangi" Danil berdiri menyambut putrinya."Apa katamu?" Nenek Marita kaget mendengar Danil."Ini putri Danil Nek, Saat Nenek mengusir Emili dia sedang mengandung anakku, Ah Nenekku sungguh keterlaluan! Mengusir cucu menantu yang sedang hamil tapi menampung wanita hamil lainnya" Ucap Danil membuat nyali Neneknya menciut dan tampak bersalah, sebenarnya ia sudah menunggu momen ini dari tadi."Apa benar dia putrimu?" Ekspresi Nenek Marita berubah sembilan puluh derajat, yang tadinya dingin menjadi hangat. Ia bertanya demi memastikan pendengarannya. Matanya terpaku pada Dania."Iya Nek, apa Nenek meragukannya? padahal dia begitu mirip denganmu Nek" Ucap Danil. Fakta itu juga yang membuatnya tidak bertanya saat pertama kali melihat putrinya, Dania begitu mirip Neneknya yang juga mirip dengan dirinya sendiri."Betul Kamu hamil saat pergi dari rumah?" Nenek beralih pada Emili, kebenciannya pada menantunya itu agaknya berangsur hilang."Iya Nek, tapi Emili juga tidak tahu

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Tiga

    Danil benar-benar menginap di rumah keluarga Emili, ia tidak memberitahu hal itu pada siapapun, karena itu ponselnya berdering beberapa kali entah itu panggilan dari asistennya Alex, klien bahkan ada panggilan juga dari Neneknya.Ia terbangun dan mengucek matanya, ia sadar sedang berada di kamar orang lain, namun sedetik kemudian ia tersenyum karena menyadari ia sedang menginap di rumah orang tua istrinya. Ia pun meraih ponsel dan memeriksanya.[Apakah kamu bersama sahabat istriku? Aku bingun harus menyebutnya apa, Nenek Marita mencarimu dan ku beri tahu Kamu bersamanya, mungkin Nenek sedang ke sana sekarang, jadi siapkan alat untuk bertempur, dia terdengar tidak senang karena panggilannya di abaikan cucu kesayangannya, Oh iya aku rela mengorbankan masa cuti bulan maduku untuk menggantikanmu mengurus klien, jadi fokus saja bertempur dengan Nenek Marita] tulis Alex panjang lebar. Danil hanya membacanya dan tidak bermaksud membalas."Aku akan menyambutnya" Ucap Danil tersenyum menyering

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Dua

    "Kenapa Emili lama sekali? Kemana pula perginya Nak Danil?" Ucap Bu Tiara merasa tidak senang, ia sudah bersusah payah masak untuk mereka tapi justru mereka yang tidak hadir di meja makan."Tidak apa Bu, biarkan saja" Pak Feri masih setia menghibur sang istri."Mungkin lagi melepas rindu, Bu" Celetuk Bu Eni asal, sebenarnya ia hanya bercanda karena dirinya sendiri tidak tau kemana kedua orang itu berada, Pak Feri yang memahami langsung tersedak."Ayah, hati-hati dong makannya" Kata Mila yang dari tadi menyuapi Dania yang tampak asyik dengan mainannya."Iya, ayah akan hati-hati" Ucap Pak Feri gelagapan."Itu sama sekali tidak boleh dibiarkan, mereka baru saja bertemu setelah berpisah selama tiga tahun" Seru Bu Tiara menanggapi candaan Bu Eni ia segera bangkit dari duduknya, ia hendak melabrak Emili."Ibu mau apa?" Pekik Pak Feri, ia juga berdiri untuk mencegah sang istri.Bersamaan dengan itu Danil keluar dari kamar Emili dengan penampilan yang lebih cerah dari sebelumnya, ia tampak sep

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh Satu

    Setelah selesai merapikan mainan Dania, seluruh orang berkumpul di ruang keluarga, karena memang tidak ada lagi ruangan yang lebih luas dari tempat itu, kecuali Bu Eni dan Bu Tiara yang sedang sibuk di dapur, demi menyambut menantunya yang tiba-tiba datang dan tampaknya tidak berniat untuk pergi, dan juga Emili yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi."Apa rencana kalian kedepannya?" Pak Feri memulai obrolan, ia bertanya pada Danil sebagai kepala keluarga dari pernikahan kontrak putrinya."Saya ingin tetap melanjutkan pernikahan Kami Yah, tidak ada lagi kontrak atau apapun itu, tolong restua hubungan kami" Danil berbicara sungguh-sungguh, ia menatap kedua mata mertuanya."Bagaimana dengan keluargamu, mereka tidak menerima Emili lagi, Nyonya Marita bahkan mengusirnya dari rumahmu" "Nenek melakukan itu karena terpengaruh omongan setan, informasi yang dia dapatkan tidak sesuai dengan kenyataan" Danil membahas soal Alea. Tampak kebencian dari raut wajahnya."Apa yang membuatmu m

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Sembilan Puluh

    "Aku belum siap melakukan ini?" Keluh Emili berharap Danil melepasnya."Kau tidak perlu bersiap, Kau cukup menyerahkan tubuhmu saja" ucap Danil semakin nakal, ia menyentuh kancing baju yang berderet di atas dada Emili yang tampak membusung satu persatu, ia malah berpikir benda itu tampak lebih besar dari sebelumnya.Emili menggeliat untuk menghentikan Danil, selain itu ia tidak ingin terpancing dengan sensasi aneh yang mulai muncul."Kenapa sayang? Akan lebih baik kalau kamu diam, semakin Kau berontak semakin Aku ingin segera memakanmu, sudah lama singa ini tertidur, Dia akan agresif kalau kau membangunkannya, tapi kalau Kau ingin membangunkannya tidak apa-apa, Dia akan menyambutnya." Goda Danil membuat wajah Emili memerah."Hentikan ini Danil" Sepertinya Emili juga tidak tahan berada di posisi ini. Ia menggerakkan tangannya untuk bangun, tapi Danil dengan cepat meraih tangan itu dan menyematkan jari-jarinya untuk mengunci pergerakan."Kau terdengar memintaku melanjutkannya" Goda Dani

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Delapan Puluh Sembilan

    Ketika mobil memasuki rumah bak istana milik Danil, ingatan Emili kembali mengembara saat pertama kali ia memasuki rumah itu, ia mengingat ketika Danil tidak peduli padanya dan masih sangat mencintai Alea, seolah tidak ada wanita lain selain Alea saat itu, lalu kemudian dengan perlahan Danil agak peduli padanya sampai ia berpikir Danil mungkin menyukainya tapi kenyataannya Danil hanya menginginkan tubuhnya, nyatanya Alea masih nomor satu di hatinya, ia yang mulai mencintai Danil hanya bisa menelan rasa pahit, perlahan namun pasti Danil menyatakan cintanya dan melepas Alea, pernikahan kontraknya pun berbuah cinta, tapi ternyata tuhan masih belum merestui hubungan mereka dan berakhir dengan dirinya yang meninggalkan Danil. Kini mereka di pertemukan kembali setelah tiga tahun berpisah, apakah takdir sudah mengizinkannya bersama?Dania tidur dengan nyenyak di pangkuan Emili, ia tampak kesusahan untuk melepas sabuk pengamannya, karena itu Danil membantunya, hingga mereka menjadi sangat dek

  • Nikah Kontrak Berbuah Cinta   Delapan Puluh Delapan

    Emili sudah meninggalkan Danil yang masih mencerna ucapan Emili dengan dada bergemuruh, ia segara mengejar Emili saat tau Emili sudah tidak ada di tempatnya."Aku akan mengantarmu, itu akan lebih cepat" Ucap Danil begitu berhasil menemukan Emili tampak tidak tenang bahkan sudah menangis, sepertinya ia sedang memesan mobil online tapi tidak berhasil. Danil sendiri menawarinya tumpangan dan mengabaikan rasa penasarannya."Tidak perlu Danil" Suaranya tercekat. "Ikut aku, pesan mobil online akan memakan waktu, kau harus menemukan anak itu sebelum pergi semakin jauh" Ucap Danil membuat Emili menyadari kesalahannya, ia menatap Danil dengan tatapan tidak biasa. Ia merasa lega karena Danil tampaknya tidak terpengaruh."Tetap di sini, aku akan mengambil mobil di parkiran" Ucap Danil seraya bergegas pergi, Emili diam mematung, ia tidak tau harus berbuat apa, akhirnya ia masih diam di tempatnya saat Danil muncul dengan mobilnya."Ayo masuk, tunggu apalagi?" Seru Danil, membuat Emili segera kear

DMCA.com Protection Status