Fitnah mematikanAdik Suamiku 35 "Mas, besok kan waktunya kita bertemu dengan pemilik rumah, kan, ya?" tanyaku kepada memang sengaja tidak ke bengkel, katanya mau menjaga kami. "Iya, Dek." Mas Arif menjawab singkat. Menatapku sekilas, lalu kembali fokus dengan ponselnya. "Tapi kok perasaanku tidak enak, Mas. Kenapa, ya?" Aku kembali bertanya. "Semakin dekat waktu sama hari ini, semakin tidak enak pula hatiku, Mas." Mas Arif menyimpan ponselnya dan menatapku lekat. "Mas tahu kalau perasaan seorang istri, apalagi jika sudah menjadi ibu, pasti lebih kuat daripada Mas. Berarti Allah memerintahkan kita untuk semakin meminta perlindungan darinya, Dek. Agar kita tidak lengah. Jadi, apapun yang terjadi besok, kita tetap bisa menghadapinya dengan tenang," jelasnya membuat beban yang tadi terasa berat menjadi ringan. "Ah iya, Mas benar. Makasih ya, Mak." Aku langsung memeluknya erat. "Tidak perlu berterima kasih, sudah sepantasnya kita bersama. Tidak hanya dalam suka ataupun duka, tap
Read more