Dibuat tertegun tanpa dapat bicara oleh basa-basi Edward yang santai dan wajar itu, Alex mengangguk dan tidak melepaskan pandangannya ketika pria itu berlalu.“Astaga, apa yang telah terjadi?” seru Livy dengan tatapan tak percaya. “Pria tadi Edward, bukan? Aku tidak salah lihat, kan?”“Kami hanya kebetulan bertemu,” sahut Alex, ia merasa bahwa ia tidak berbohong. Edward dan dirinya memang tidak sengaja bertemu disini. “Dia hanya menyapaku sebentar lalu menanyakan tentang perkembangan toko.”“Alex, Alex,Alex. Kau ini bicara denganku. Sahabat karibmu selama empat tahun semasa kuliah. Tempatmu mencurahkan hati,” Livy mengingatkan. “Aku melihat bagaimana kalian saling memandang. Kawan, kau sedang bermain api.”“Mengapa ia bermain api? Apa yang salah dari seorang wanita dan laki-laki normal yang saling tertarik?” Boy mengernyitkan dahinya. Tampak tidak setuju dengan perkataan Livy.“Dasar bodoh,” maki Livy sambil memukul punggung Boy. “Kau tahu bahwa Edward sudah memiliki hubungan dengan w
Last Updated : 2023-05-27 Read more