Selesai makan malam, Nia pun duduk di ruang keluarga.Nia benar-benar penasaran dengan apa yang sebelumnya di katakan oleh Dila, mengenai Asih dan juga Barra."Ngomong-ngomong, apa yang dikatakan oleh, Dila beneran nggak, sih? Aku kok penasaran, ya," kata Nia berharap bisa mendapatkan sedikit penjelasan dari Asih.Entah mengapa mendadak jiwa julitnya pun muncul dengan sendirinya, biasanya Dila yang demikian. Tetapi, kini berpindah pada Nia."Enak aja, kamu juga, Dila di dengar. Udah tahu itu bocah sableng!" jawab Asih dengan kesal."Tapi, Dila itu polos. Dia, tidak pernah bohong. Dia akan bicara sesuatu yang memang dia saksikan sendiri," ujar Nia dengan yakin, karena dia sangat tahu watak Dila."Jadi, maksud kamu aku yang bohong?" "Nggak gitu juga, makanya. Jawab, aja!""Aku nggak sengaja nabrak dia, itu juga gara-gara, Dila," kata Asih berikut dengan wajah masamnya.Sedangkan Nia menatap Asih dengan begitu serius, tampaknya ada sesuatu yang tengah di pikirkan oleh otaknya."Kamu ken
Last Updated : 2023-06-27 Read more