Share

Bab 237

"Aku sudah bilang tadi, kalau tiga ekor kucing di tambah tiga ekor kucing. Tapi, anak itu mengatakan aku tidak mengatakan ada ekornya, ya, ampun. Aku pusing dan tidak ingin semakin pusing karena ulah bocah itu. Kodok? Apa lagi dia masalahkan tentang kodok? Memangnya apa harus aku adakan penelitian tentang kodok?"

Asih terus saja menggerutu sambil melangkahkan kakinya menuju pintu utama.

Dia benar-benar lebih memilih untuk pergi menuju toko dari pada harus mengajari bocah yang terlalu pintar itu.

Kesabarannya benar-benar di uji, beruntung sekali Asih tidak menjadi seorang guru.

Jika sama iya dan mendapatkan murid seperti Dila, maka tamat sudah riwayatnya.

Sedangkan Dila kini belajar bersama dengan Nia, bocah itu tampak begitu serius.

Karena, Nia mengatakan akan memberikan hadiah jika mendapatkan juara di kelasnya.

Itu artinya apa?

Dila harus belajar lebih semangat.

Semangat yang membara dan tidak boleh menyerah.

"Mami, kira-kira nanti hadiahnya apa?" tanya Dila dengan antusias.

"Apa s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh anak sama bpk sama aja aga aneh mau nya tidur mulu hahahaaa
goodnovel comment avatar
Ochinae Kinah
Dila lucu banget sich ? tuch mbk Asih n mami Nia jd sutrissss ......️ eh stresss ...
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
Dion ada2 aja jawaban nya sama Nia......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status