Ryuse menepuk wajahnya dengan frustasi. “Pergilah! Jika tidak, akan kuhajar kalian sampai mampus.” Marvin tersenyum gugup, sadar bahwa dirinya dan Gordon berada dalam situasi sulit sekarang. “Kakak, kami hanya bercanda.” kemudian melirik Gordon, memberikan isyarat visual bahwa ini semua gara-gara mulut besar Gordon. “Satu,” hitung Ryuse dingin. Gordon dan Marvin saling pandang. “Dua,” imbuh Ryuse lagi. “Kakak, jangan masukkan ke dalam hati. Aku cuma menggoda saja. Sebab selama ini kakak tidak terlihat seperti itu,” tutur Gordon. “Tig—” “Baik! Kami akan pergi,” pungkas Marvin putus asa. Dia menarik Gordon untuk ikut dengannya. Mereka berdua hilang di sayap kanan rumah. “Kau terlalu keras terhadap mereka,” ujar Sunny tiba-tiba. Ryuse melirik Sunny. “Mereka berdua adalah duo yang paling menyebalkan. Aku tidak tahan lagi! Menjadikan aku sebagai objek candaan, itu hal yang paling kubenci. Ah, kau jangan pernah berpikir untuk membela mereka. Aku tidak suka itu. Cukup pikirkan saja
Terakhir Diperbarui : 2023-10-17 Baca selengkapnya