Saat Awan keluar, ia mendapati wajah-wajah sangar yang seolah siap untuk menelannya hidup-hidup."Ternyata kamu, pria yang telah membuat kesal tuan muda Axel." Ujar pria yang berdiri paling depan dengan nada dingin begitu memperhatikan Awan mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.Mereka melihat Awan seolah sudah berhasil membunuhnya. Mungkin karena badan Awan sekilas terlihat biasa, mereka berpikir akan sangat mudah untuk menghabisinya. Selanjutnya, pria tersebut sempat melihat ke dalam mobil. Meski hanya sekilas, ia sudah bisa memastikan jika wanita yang diperintahkan untuk mereka culik, ada di dalam sana."Jadi, kalian disuruh Axel? Ku peringatkan pada kalian. Sebaiknya, kalian tidak melangkah lebih jauh dari ini, kalau kalian tahu apa yang terbaik bagi kalian." Kata Awan setenang mungkin, mengingatkan.Para preman ini tergelak, "Bos, dia coba mengancam kita? Hahaha.""Woi, bocah. Siapa yang coba lu takuti, hah?""Mungkin dia berlagak berani, biar bisa terlihat keren sama cewekny
Baca selengkapnya