"Aku memilikinya cukup banyak. Tabib kerajaan memberikan ini untuk menyambut kepulanganku.""Katanya, ini adalah pil ajaib dan memberikan beberapa butir padaku. Namun, karena dia memiliki pil ini cukup banyak, aku meminta semua miliknya."Awan tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi tabib kerajaan saat itu. Namun, karena yang memintanya adalah ratu, bagaimana mungkin ia bisa menolaknya. Ini sama saja dengan perampokan di siang bolong.Amanda lalu bercerita, betapa bersemangatnya semua orang menyambut kepulangannya. Amanda merasa dilema. Disatu sisi, ia mengenal semua orang, karena semua ingatan tentang mereka ada di dalam memorinya. Namun, di sisi lain, ia tahu bahwa ia tidak pantas berada di sana. Bagaimanapun, dia bukanlah ratu es Iduna seperti sangkaan semua orang saat ini, melainkan Amanda Pitaloka.Awan berpikir sesaat dan berkata, "Tapi, ada baiknya kamu tetap memainkan peran sebagai ratu es Iduna saat ini. Bagaimanapun, kamu memiliki warisan dan ingatannya. Jadi, kamu bisa di
Baca selengkapnya