Suamiku PolisiPart 16"Diana," kata pria itu. Suasana jadi kaku, bisa dibayangkan. Setelah dua puluh enam tahun mereka bertemu kembali. Ibu masih berdiri menatap pria gagah tersebut harus kuakui Lettu Rahmat memang tampan, karena itu mungkin ibuku tergila-gila padanya. "Maafkan aku, Diana, dulu aku terpaksa pergi untuk tugas, ketika aku kembali kau susah nikah, aku tak mau mengganggu kebahagiaanmu," kata tentara itu. "Gak apa-apa, Bang Rahmat, kau tinggalkan padaku benih, dia cantik, mirip denganmu," kata Ibu. Aku mau muntah melihat dua orang ini, mereka nostalgia tanpa memikirkan kami di sini, ada Ayahku, ada aku. Makin mual rasanya perutku mendengar perkataan Ibu, dia bilang gak apa-apa. "Aku sudah dalam persiapan masa pensiun, jika sudah pensiun, aku janji akan mengurus Mila, akan kutebus kesalahanku selama ini," kata Rahmat lagi. "Iya, urus dia dulu, dia di rumah sakit jiwa, kasihan dia," kata Ibu. Aku makin muak, kulihat Ayah hanya diam saja, aku memahami bagaimana perasa
Baca selengkapnya