Suamiku PolisiPart 15Aku resmi menjadi istri Bangkit Raja Siregar. Tapi bukan kegembiraan yang ada, melainkan kesedihan. Pesta jadi ditunda, rasanya sedih bagaimana mau pesta sementara ayah di tahan polisi, tuduhan bagi ayahku juga memalukan. Kesalam ibu, kusalam Ayah dengan berurai air mata, aku akan diboyong Bang Raja ke rumah mereka yang baru. "Mila, itu kan emasmu ada tiga puluh gram, bagilah mamak, mas mamak sudah gak ada, hilang gara-gara Mila," kata Ibu sebelum aku pergi ke rumah Bang Raja. Malu rasanya melihat tingkah ibuku ini, masih Sempat-sempatnya dia meminta emasku, padahal emas ini mas kawinku. "Maaf, Mak, gak bisa, apa nanti jawabanku bila ditanya ibu mertua?" jawabku. "Mana mungkin ditanya lagi, Dina, orang itu kaya lo, emas segitu bagi mereka kecil," kata ibu lagi. "Tetap tidak bisa, Mak, maaf," Ibu tampak kecewa, aku tak bisa memberikan emasku. Aku justru malu dengan sikap Ibu. Akhirnya aku mempersembahkan mahkota paling berhargaku untuk pasangan halal. Ada
Suamiku PolisiPart 16"Diana," kata pria itu. Suasana jadi kaku, bisa dibayangkan. Setelah dua puluh enam tahun mereka bertemu kembali. Ibu masih berdiri menatap pria gagah tersebut harus kuakui Lettu Rahmat memang tampan, karena itu mungkin ibuku tergila-gila padanya. "Maafkan aku, Diana, dulu aku terpaksa pergi untuk tugas, ketika aku kembali kau susah nikah, aku tak mau mengganggu kebahagiaanmu," kata tentara itu. "Gak apa-apa, Bang Rahmat, kau tinggalkan padaku benih, dia cantik, mirip denganmu," kata Ibu. Aku mau muntah melihat dua orang ini, mereka nostalgia tanpa memikirkan kami di sini, ada Ayahku, ada aku. Makin mual rasanya perutku mendengar perkataan Ibu, dia bilang gak apa-apa. "Aku sudah dalam persiapan masa pensiun, jika sudah pensiun, aku janji akan mengurus Mila, akan kutebus kesalahanku selama ini," kata Rahmat lagi. "Iya, urus dia dulu, dia di rumah sakit jiwa, kasihan dia," kata Ibu. Aku makin muak, kulihat Ayah hanya diam saja, aku memahami bagaimana perasa
Suamiku PolisiPart 17PoV MilaAku ditangkap polisi, terpancing sama Raja, benar-benar merasa diriku bodoh sekali. Aku terpancing buka aib sendiri, tak kusangka ternyata Raja jebak aku. Yang paling menyedihkan sekaligus memalukan video percakapan kami ternyata direkam. Disaksikan Ayah kandungku, disaksikan penyidik polisi. Tak bisa lagi aku berkilah, mengaku adalah jalan terbaik. "Kenapa kau lakukan ini, Mila?" tanya Ayah kandungku. Saat itu dia datang menjenguk ke kantor polisi. "Aku butuh perhatian Ayah, aku butuh Ayahku, kalau tak begini, Ayah tak akan pernah datang melihatku," kataku seraya menangis. "Maaf, Mila, Ayah telah gagal jadi orang tua,""Belum terlambat, Ayah, belum, keluarkan aku dari sini Ayah, keluarkan aku dari sini, aku hanya ingin Ayahku, apa itu salah?" "Jelas salah, Mila, kau karang cerita, kau fitnah orang,""Kalau tak begitu apa Ayah mau datang?"Pria itu terdiam, aku berhasil, aku yakin sekali dia akan mengeluarkanku dari sini, aku gak mau dipenjara.
Suamiku PolisiPart 18"Lima tahun, Dina, lima tahun," kata Ibu lagi. Aku mematikan panggilan telepon, tak tahu harus berkata apa lagi ibu sepertinya sudah tak bisa dikasih nasihat. Apa iya, ibuku CLBK? Susah payah aku mencegah ayah supaya tak pergi kerja, ketika temannya yang mau menjemputnya datang. Kutanya teman ayah tersebut, apa benar ayah mau kerja. Ternyata tidak benar, ayah hanya mau ikut ke jawa jalan-jalan sama temannya yang sopir bus Medan Jakarta. Bos ayah tak memperbolehkan ayah kerja lagi dengan kondisinya yang sakit sesak napas. Ayah batal berangkat setelah berdebat denganku, teman ayah itupun pergi. Ayah sepertinya sakit hati pada ibuku, apa yang harus kulakukan. Sore harinya ibu pulang, kuajak bicara baik-baik. "Mak ingat umur, Mak, malu sama tetangga, sama saudara, malu sama umur," kataku coba memberikan pengertian. "Umur mamak masih empat lima ya, Dina, belum tua kali, lima tahun mamak tak dinafkahi ayahmu, sudah nikah kau, udah ngerti kau bagaimana tak dinaf
Suamiku PolisiPart 19Rasanya aku tak bisa lepas dari Kak Mila, sudah diusir pun dia selalu datang. Entahlah mungkin benar dia depresi atau mengalami gangguan kejiwaan. Dia sering cari sensasi di media sosial, terakhir dia buat cerita seolah-olah dia diperkosa Ayah tiri, dan hikmah dari musibah yang dia hadapi adalah bertemu orang tua kandung. Dia memang buat akun fake, akan tetapi aku tahu itu dia. Mima nama akunnya, itu panggilan sayang ayah dahulu. Dia tulis seolah-olah minta bantuan karena telah dimasukkan ke rumah sakit jiwa, sudah diperkosa diusir lagi karena dianggap membawa aib. Kak Mila memang pintar menyusun cerita. Akan tetapi dia buat kamilah pemeran antagonisnya. Tentu saja banyak yang simpati padanya. Bahkan ada beberapa nitizen mencari tahu. Entah dari mana dapat nitizen, terpangpanglah foto ayah ketika diperiksa di kantor polisi. Ini tak bisa dibiarkan. Kubuat juga akun palsu, membuka bobrok Kak Mila, tak lupa kusebar vidoe VC dia dengan Bang Raja. Maka hebohkan d
Suamiku PolisiPart 20PoV Mila"Kita mulai lagi keluarga baru, Mila, mamak sudah tinggalkan Ayah," kata Ibu di suatu hari. Saat itu aku bertanya kenapa tinggal di rumah nenek. Setelah diusir dari sana sini, aku akhirnya dapat tempat tinggal. Kos-kosan satu kamar di dekat rumah nenek, jadi Ibu masih dekat denganku. "Mulai baru bagaimana, Mak?" tanyaku kemudian. "Hubungi Ayah kandungmu, pasti dia mau datang ke sini, dia hanya punya anak satu, itu kau," jelas Ibuku."Iya, Mak, kita akan jadi keluarga perwira," jawabku lagi. Aku mulai sering komunikasi dengan ayah kandungku, dia mau jadikan aku anaknya secara resmi, akan tetapi harus ada hitam di atas putih. Dia mau datang membicarakan dengan Ibu. Akan tetapi Ayah tak mau bertemu, dasar memang dia tak mau urus aku lagi. Ketika kami bertemu, ibu mengajari aku untuk bilang mimpi ibu, bangun keluarga baru bersama Ayah kandung, bersama orang yang dicintai ibu. Akan tetapi Ayah kandungku tidak mau, dia hanya mau denganku, tidak dengan i
Suamiku PolisiPart 21Suasana jadi tegang, pertemuan itu sepertinya tak membuahkan hasil. Pak Rahmat hanya mau Mila jadi anaknya, sementara Ibuku buat malu saja, beliau mau jadi istri. Istri keduanya pun dia rela. Malu aku punya Ibu seperti ini. "Saya permisi dulu, maaf," kata Pak Rahmat. "Ayah, tunggu!" seru Kak Mila seraya memegang tangan lelaki kekar tersebut. "Baik, Ayah, kalau memang tidak bisa kita bersatu, bersama Ayah pun aku sudah bersyukur," kata Mila akhirnya. "Baik, Mila, saya akan hubungi nanti," kata Ayah seraya pergi. Ibu terdiam, mulutny terbuka. "Maaf, Mak, tak bisa seperti yang mamak harapkan," kata Mila. "Untung Ayah gak ikut, kalau tadi Ayah ikut, bisa kalian bayangkan bagaimana sakit hati Ayah," kataku kesal. Ya, aku benar-benar kesal dengan ibu dan kakakku ini. "Selalu begitu kau, Dina, sakit hati Ayahmu saja yang kau pikirkan, sakit hati Mamak, sakit hati kakakmu gak kau pikirkan," kata ibu. Pertemuan itu akhirnya bubar, Kak Mila mulai menunjukkan keso
Suamiku PolisiPart 22Kak Mila kelabakan, ketika polwan memborgol tangannya, dia sempat berontak, akan tetapi dengan mudah dilumpuhkan polwan tersebut. "Raja, kau gak bisa dipercaya," kata Kak Mila. Matanya tajam melihat ke arah suamiku. "Maaf, Kak, ini yang terbaik," jawab Bang Raja. "Hei, bagus-bagus kalian ya, ayahku perwira tentara, jangan macam-macam, cepat lepaskan ini," kata Kak Mila kepada polisi yang coba membawanya. "Justru Ayah Anda yang melaporkan Anda," jawab polisi tersebut. "Tidak mungkin, ayahku sayang padaku, aku anak tunggal, tidak mungkin dia laporkan anaknya sendiri, ini pasti perbuatan dia," kata Kak Mila seraya menunjuk ke arah Bang Raja. "Dia polisi juga," jawab polwan tersebut. "Iya, dia polisi, dia adik iparku lo," Jawaban Kak Mila makin tak karuan. "Jika berbuat kejahatan, jangan minta tolong ke polisi baik, yang ada kakak ditangkap," kata Bang Raja. Jawaban Bang Raja itu membuat aku tersenyum. Belum sempat polisi membawa Kak Mila, Pak Rahmat sudah